" ini adalah lembaran pertama yang aku tuliskan tentang hidupku. Disini, aku akan sampaikan keluh kesahku padamu. Wahai catatan sang penenang jiwa "
.
.
.
." Selina gak mau bangun kamu. Liat sekarang jam berapa? " Teriak seseorang dari luar kamar.
" iyaaaa " teriak gadis yang di panggilnya itu sembari mengucek matanya yang baru bangu.
Dia pun beranjak ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolahnya.
Perkenalkan dia adalah gadis yang bernama Selina Anggraeni putri, dia merupakan anak dari seorang wanita yang bernama melisa Anggraeni dan seorang pria yang bernama Khaidar Sukma. Dia juga mempunyai 2 orang kakak laki laki yang bernama Hendra Sukma dan Hendri Sukma.
Namun Selina saat ini hanya tinggal berdua saja dengan ibunya tidak dengan keluarganya yang lain. Kenapa? Karena pertama, ayah Selina. Dia sudah tiada semenjak dia lahir. Dan kedua kakak selina yaitu Hendra dan hendri, mereka memilih merantau saja keluar kota dan mencari pekerjaan disana untuk membiayai keluarganya sekaligus untuk biaya sekolah Selina.
Tapi selama Selina hidup dengan ibunya, Selina sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari ibunya. Setiap harinya dia selalu mendapatkan bentakan dan amukan dari ibunya, dan tidak segan juga ibunya selalu memukuli Selina tanpa sebab. Entahlah Selina tidak tau kenapa ibunya selalu memperlakukannya seperti itu.
Dan Selina selalu menerima perlakuan itu dengan senang hati karena memang itu sudah jadi kebiasaan dia sejak kecil. Dimana dia selalu diperlakukan seperti itu dan tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya.
Dia hanya coba untuk terus bersabar dan memendam rasa sakit itu sendiri. Dia tidak mau sampai melukai ibunya, karena dia saat ini hanya mempunyai dia saja di dunia ini. Sekalipun dia masih punya kedua kakaknya namun saat ini mereka jauh dari jangkauannya.
" Baru bangun kamu. Seharusnya biasain bangun pagi jangan cuman nyusahin saya " ucap Melisa, ibu Selina.
" Iya Bu " hanya itu jawaban Selina.
" Itu kue ada di meja depan isinya 50 kantong, seperti biasa kamu bawa ke sekolah. sama ambil uang kue yang kemaren dan jangan sampai uangnya kamu ambil. Paham " ujat Melisa.
"Iya Bu " balas Selina sambil memakan makanannya.
Setelah selesai dengan sarapannya Selina pun berangkat ke sekolahnya sambil membawa keranjang kuenya dengan berjalan kaki karena jarak rumah dengan sekolahnya itu dekat.
🌸
Gadis dengan balutan kerudung putih dan seragam putih birunya itu telah tiba di sekolahnya dan langsung menyapa satpam kesayangannya.
" Pagi mas bakoh " sapa Selina pada penjaga sekolahnya itu sambil tersenyum.
" Pagi juga neng Selina" balik sapa mas bakoh.
" Mbok nung ada mas? Ini Lina mau titip kue dari ibu " ucap Selina sembari memperlihatkan kuenya. Ya Selina sering menitipkan kue buatan ibunya itu ke mbok nung istri dari mas bakoh di kantin sekolahnya.
" Ada neng di kantin, neng kesana aja " jawab mas bakoh.
" Kalo gitu Selina ke mbok nung dulu ya mas. Mas semangat kerjanya " ucap Selina.
" Iya neng. Neng juga semangat belajarnya " ucap mas bakoh di angguki Selina.
Gadis itu pun berjalan ke kantin untuk memberikan kue buatan ibunya itu.
" Mbok nung ini kue titipan ibu " ucap Selina dibelakang mbok nung yang sedang fokus mengelap meja kantin itu dan membuatnya terlonjar kaget.
" Ayam.. ayam.. ayam duh neng jangan kagetin mbok apa. Untung aja mbok gak punya riwayat jantung " ucap mbok nung mengelus dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
garis takdir hidup Selina
General FictionIni adalah kisah tentang seorang gadis yang terbayang bayang oleh kisah masalalunya. Selina Anggraeni putri adalah seorang gadis yang tak dianggap oleh keluarganya, dan sering dipermainkan kepercayaannya oleh orang yang dia percayainya. Selina yang...