ingkar janji ( revisi )

22 2 0
                                    

" jangan pernah berjanji, jika pada akhirnya kalian mengingkari"

~ selina ~

.
.
.
.
.


Berhubung hari ini merupakan hari cuti, Selina menyempatkan dirinya untuk membuat masakan kesukaan kedua kakaknya itu, karena mereka akan datang hari ini setelah Semalam Selina meminta abangnya untuk bisa pulang ke rumahnya, dan mereka berdua pun menyetujuinya.

Namun sudah beberapa jam selina lewati menunggu mereka berdua,  tapi sedari tadi abangnya itu masih belum juga menampakan diri mereka.

" Kok lama sih? Padahal tadi pagi mereka katanya udah mau berangkat tapi kok jam segini belum juga sampai " ucap Selina sambil menopang dagunya di meja makan.

" Selina cepat angkat jempuran di luar bentar lagi mau hujan ", teriak Melisa di ruang tamu.

" Kenapa gak angkat sendiri aja sih " ucap Selina sambil berjalan malas keluar.

" Banyak banget lagi nih jemuran, gak ada inisiatif buat bantuin gue gitu. Ini malah enak enakan nonton tv " gerutu Selina.

" Duh udah ujan lagi " Selina pun buru buru mengangkat jemuran itu karena hujan sudah turun.

" Hufftt berat juga " keluh Selina sambil menyimpan pakaian diruangan setrika.

" Gue nunggu di kamar aja deh " Selina pun pergi ke kamarnya sembari menunggu kedatangan abangnya itu.

Drrtttt drrrrttt

" Halo bang " ucap Selina mengangkat telponnya

" Halo na maaf Abang nda gak jadi pulang sekarang, soalnya Abang sekarang lagi banyak kerjaan disini " ucap Hendra di sebrang sana.

" Kenapa Abang gak bilang dari pagi kalo Abang gak bisa datang? Lina udah masak banyak buat abang dari pagi " ucap Selina sedikit kesal.

" Maafin abang na, sebenernya Abang tadi udah mau berangkat buat kesana tapi Abang keburu di telpon sama atasan Abang di suruh masuk kerja. Trus Abang juga minta maaf gak ngabarin kamu dulu tadi " jelas Hendra.

" Terserah Abang " kesal Selina lngsung menutup telponnya.

Drrtttt

" Apa lagi nih bang ndi telpon? Gak bisa juga? " Gumam kesal Selina.

" Apa? Gak bisa lagi? Sama kaya bang nda. " Sewot Selina saat mengangkat telpon dari abangnya.

" Bukan gitu na ab... "

" Bukan gitu gimana? Emang bener kan Abang gak bisa pulang sekarang? Abang Ndi sama aja kaya bang nda, bisanya cuman janji doang "

" Dengerin Abang dulu na "

" Dengerin apa? Lina juga udah tau kalo Abang gak jadi pulang kan "

" Iya Abang minta ma.. "

" Alah basi "

" SELINA " teriak emosi Hendri di sebrang sana.

" APA? abang mau marah Sama selina iya? " Ucap selina tak kalah emosi.

" Kamu jadi pembangkang Selina "

" Aku kaya gini juga karena kalian "

" Kalian gak tau, Selina disini gimana. Kalian gak tau kondisi Selina sekarang gimana. Yang kalian tau hanya Selina yang baik baik saja disini tanpa kalian tau aku seperti apa " sambung Selina terus terang.

" Abang gk pernah ajarin kamu jadi anak kasar seperti ini Selina "

" Iya, Abang gak pernah ajarin apapun pada Selina. Termasuk Abang gak pernah ajarin aku soal kasih sayang "

garis takdir hidup Selina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang