" Melihatnya tersenyum saja sudah membuat saya lega melihatnya "~ adzam ~
" Ka adzam.... Wuuuuuuhhhh.... "
" Semangat kak adzam "
" KA adzam... KA adzam.. "
Begitulah sorak Sorai siswa perempuan yang mengisi lapangan basket sekolah mereka dengan menyoraki laki laki idaman mereka, siapa lagi kalo bukan adzam Rifky Al - Khair.
" Kak adzam semangat " teriak acila melengking
" Berisik Cil " kesal Selina.
" Hehe sorry "
" Nyemangatinnya gak sampe segitu nya juga kali Cil " ujar Tiara.
" Yaa trus gimana Ra? Lo gak liat tuh mereka... " ucap acila menunjuk segerombolan siswa disana. " gue juga gak mau kalah sama mereka. Dan biar kak adzam juga tau kalo gue juga nyemangatin dia "
" Kalo Lo mau cari perhatian Lo kasih dia minum aja nanti sehabis Kak adzam selesai main basketnya " Saran Tiara
" Eh iyaa yaa, duh gue belum beli minum lagi. Kalian tungguin disini, gue mau ke kantin dulu beli minuman " ucap acila langsung pergi.
" Tuh anak bucin nya udah tingkat akut kali ya " ucap Tiara sambil menggelengkan kepalanya.
" Biarin aja nanti dia juga yang nanggung sendiri " balas Selina.
Tiara mengangguk " hmm " gumamnya sembari melihat Selina yang sedari tadi terus melamun itu.
" Mau cerita? " tanya Tiara.
" Gak ada cerita "
" Gue yakin pasti ada "
" Gak ada ara "
" Kenapa Lo sekarang jadi tertutup kaya gini na? Lo udah gak percaya sama gue? "
" Gue gak cerita pun Lo udah tau "
" Iya tapi seenggaknya Lo cerita sama gue, dengan Lo cerita aja itu udah buat Lo sedikit tenang na "
" Gak ada yang buat gue tenang Ra. " Ucap selina dalam hati sambil menunduk.
" Lo tenang aja, gue bakal terus ada di samping Lo kok " ucap Tiara menepuk bahu Tiara.
" Thanks Ra " ucap selina dengan senyum tipisnya.
" Akhirnya Lo senyum juga na, gue jadi tenang liatnya " ucap adzam dalam hatinya saat melihat Selina tersenyum.
" Dzam awas " teriak Adi.
Buggghhh
Lemparan bola tanpa sengaja mengenai kepala adzam, membuat adzam tersungkur ke lantai.
" Dzam Lo gapapa? " Tanya Adi yang khawatir dengan keadaan sahabatnya.
" Gue gapapa "
" Makanya jaga tuh pandangan, jangan maen tatap aja. Lo tau itu dosa tapi masih aja Lo lakuin " ujar Firza membuat adzam terdiam.
" Udah... Lo istirahat aja dzam biar gue yang gantiin Lo " ucap Adi diangguki adzam.
Adzam pun pergi ke tempat duduknya yang berada di samping lapangan itu.
" Kak adzam gapapa? " Ucap acila menghampiri adzam.
" Hmm "
" Emm.. kak adzam ini minumnya tadi acila beli minumnya kelebihan soalnya " bohong acila.
" Makasih tapi gue bawa minum sendiri " tolak adzam sembari menunjukan minumannya.
" Tapi ini sayang minumnya " lesuh acila.
" Nah kebetulan nih ada minuman nganggur, buat gue aja gue haus soalnya " sarkas bintang langsung menyerobot minuman yang ada di tangan acila.
" Eh .. ehh itu buat kak adzam " ucap acila.
" Buat gue aja, adzam udah punya soalnya. Dari pada mubazir mending buat gue aja "
" Tapi kan aku kasih buat kak adzam "
" Udah lah buat gue aja, toh udah di minum juga minumannya kan "
" Ckkk nyebelin " ucap kesal acila langsung pergi sambil menghentakkan kakinya keras.
" Lucu juga tuh anak " gumam bintang.
🌸
" Gimana cil? Berhasil? " Tanya Tiara." Gak " kesal acila.
" Lah Napa? "
" Di tolak sama kak adzam, trus minumnya juga malah di ambil tuh sama kak bintang "
" Hahaaa belum apa apa aja Lo udah di tolak gimana nanti kalo Lo udah nembak dia, wahhh malah makin di tolak Lo nanti sama dia " tawa Tiara, sedangkan Selina hanya terkekeh pelan.
" Ih apaan sih Ra, jangan doain kaya gitu dong "
" Haha iyaiyaa sorry "
" Inget tembok lo sama dia tinggi " ucap Selina membuat acila terdiam.
" Aduh aduh kacian cabat ku ini " ledek Tiara.
" Ekhemm ekheem..,
Ho-oh, benteng begitu tinggi
Sulit untuk kugapai, oh
Aku untuk kamu
Ka aaaaa.... mu untuk aku
Namun semua, apa mungkin
Iman kita yang berbeda?
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi? "
Sindiran Tiara layangkan untuk acila lewat nyanyiannya dan membuat acila sedih.
" Na, Ra jangan gitu dong... Gue sedih nih " ucap acila dengan wajah yang menyedihkan.
" Makanya kalo cinta jangan berlebihan nanti Lo juga yang sakit kan " timpal Tiara.
" Apa gue jadi mualaf aja ya "
" Pindah agama gak semudah membalikan tangan Lo Cil. kalo Lo mau pindah agama karena rasa cinta Lo sama seseorang atau karena rasa penasaran Lo, itu gak baik cil yang ada Lo malah mempermainkan agama lo sama agama lain.. " nasehat Selina.
" Tapi kalo lo pindah agama karena niat Lo bener bener mau mendalami Islam, nanti hidup Lo dicukupi sama Allah dan Lo juga bakal dapat syafaat yang lebih " Lanjut Tiara.
" Emm maaf gue gak bermaksud kaya gitu " ucap acila merasa bersalah.
" Dekati dulu Tuhannya baru hambanya" timpal Selina.
Teeeettttttt teetttt
" Eh udah bell ganti pelajaran nih, ke kelas yu " ucap Tiara
" Hmm ayo " mereka pun pergi ke kelasnya.
Partnya udah author revisi ya..
Jangan lupa vote ceritanya sama tinggalin komentar baik kalian juga disini..
Dan jangn lupa cek akun WP nya trus kalian follow juga, biar kalian gak ketinggalan sama cerita lainnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
garis takdir hidup Selina
General FictionIni adalah kisah tentang seorang gadis yang terbayang bayang oleh kisah masalalunya. Selina Anggraeni putri adalah seorang gadis yang tak dianggap oleh keluarganya, dan sering dipermainkan kepercayaannya oleh orang yang dia percayainya. Selina yang...