coklatnya manis

44 3 0
                                    

Selina pov

" Mereka mana ya kok lama? " Gumam Selina menunggu Danu dan Hendri di area masjid.

" Masih dzikir kali yaa "

" Kak, minum kak? Cuman 5 ribu " ucap seorang anak perempuan menawarkan barang dagangan yang dia pikul itu.

" Eh.. eumm boleh deh. Bentar " ucap Selina sembari meronggoh saku gamisnya.

" Loh, gak ada uang toh " gumamnya dalam hati.

" Duh gimana ya... Mana kasihan lagi " gumamnya lagi.

" Emm... Adek, kamu tunggu dulu disini ya. Kakak mau ambil dulu uang. Nanti kakak balik lagi. Oke " ucap Selina pada anak itu.

" Iya kak " ucapnya sembari tersenyum.

Selina pun pergi mencari keberadaan Danu dan abangnya untuk meminta uang pada mereka. " Dimana yaa... "

" Abang mana lagi "

" Ah itu... Tapi kok cuman ada kak Danu" ucapnya menemukan keberadaan Danu.

" Duh Lina malu minta uangnya sama kak Danu. Tapi kalo Lina tunggu Abang Dateng , gak enak juga kalo adek itu harus nunggu lama. "

" Lina pinjem uangnya kak Danu dulu aja deh. Siapa tau di kasih " Selina pun berjalan menghampiri tempat Danu berada.

" Dari mana? Kok lama? " Tanya Danu pada selina.

" Kak pinjem uang dong " ujar Selina tanpa menjawab pertanyaan Danu sembari mengadahkan tangannya.

" Jawab dulu " ucap lembut Danu.

" Nanti, Lina ceritain di mobil. Sekarang Lina pinjem dulu uang tiga ratus ribu. Cepetan kasian dia harus nunggu lama " ucap Selina memaksa.

Tanpa banyak bertanya untuk apa, Danu langsung memberikan uang lima ratus ribu itu pada Selina. " Makasih,,,  kak Danu tunggu disini " ucap Selina langsung melengos begitu saja.

" Saya penasaran, dia pergi kemana " gumamnya kemudian mengikuti selina dari belakang.

" Kakak, minta minumnya tiga botol aja deh " ucap selina pada anak itu.

" Nih kak. Jadi lima belas ribu " ucapnya menyodorkan kantong berisi minuman itu.

" Nih uangnya " ucap selina sembari memberikan lima lebar uang warna merah itu.

" Loh kak, ini kebanyakan "

" Gapapa kamu ambil aja. Itu udah jdi rezeki kamu "

Anak itu terharu dengan perbuatan selina " terima kasih kak.. terima kasih.. "

" Terima kasihnya bukan ke kakak tapi ke Allah. Dia yang sudah memberikan rezekinya sama kamu " ucap lembut belvina.

" Alhamdulillah... Terima kasih ya Allah " lirih anak itu sembari sujud syukur.

Sedangkan di tempat yang tak jauh dari sana, Danu melihat dan mendengar mereka dengan senyum lebarnya. " Memang, saya tidak salah pilih istri seperti kamu Selina " gumam Danu.

" Kalau begitu kamu simpan uangnya. Dan kamu gunain uang itu yang bener oke. " Ucap Selina.

" Iya kak. Aku bakal gunain uang ini buat berobat ibu kok. Kasian ibu, dia sekarang jadi sakit sakitan karena terus bekerja " ucap anak itu membuat selina mematung dengan ucapan anak itu. " Ibu... " Gumam selina dalam lamunannya.

Pov end

Serasa keadaanya mulai tidak memungkinkan untuk Selina. Danu cepat cepat menghampiri mereka agar tidak terjadi sesuatu pada Selina. " Udah... " Ucap Danu mengalihkan pikiran Selina.

garis takdir hidup Selina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang