" Selesaikanlah dulu masa lalumu, setelah itu baru kamu memulai hidup baru sesuai dengan keinginanmu. ".
.
.
.
.
.
.
.Arrrghhhh
Brak
Brugh
" Bajingan... " Teriak Selina membantingkan semua barang yang ada di kamarnya itu.
" Ternyata gue salah mengharapkan pria bajingan itu "
Arrghh
Pranggg
" Gue benci Lo Haidar.. gue benci " teriaknya lagi memecahkan cermin di kamarnya.
" Gara - gara dulu Lo pergi gue yang jadi di salahin sama semua orang "
"Hikss..hiks.. gue benci " tangis selina menjatuhkan dirinya.
" Gue juga benci sama diri gue sendiri hikss "
" KENAPA SEMUA NYALAHIN GUE?? GUE GAK TAU APA APA DISINI. TAPI KENAPA HIKSS KENAPAAA!! " teriak Selina membantingkan semua barangnya itu.
Aarrghhhhhhh
Bruk
Brak
Pranggg
Hiksss
Hiksss
" Lina sayang.... " Suara lembut itu membuat Selina beralih." Siapa? " Ucap Selina melihat penjuru kamarnya tidak menemukan siapa siapa.
" Ini nenek sayang " ucap Aisyah dengan sangat lembut.
" Nenek?.. tapi nenek udah meninggal.. enggak enggak gue pasti halusinasi ENGGAK " gumam Selina langsung menutup mata dan telinganya menggunakan tangannya.
" Coba kamu buka mata kamu lihat kedepan.. ini nenek sayang " ucap Aisyah di turuti Selina.
" Nenek hikss... Ini nenek kan hikss " ucap Selina dengan tangisnya sembari memeluk neneknya itu.
" Kenapa cucu nenek ini nangis hmm " lembut Aisyah sambil mengelus kepala Selina dengan sayang.
" Apa nenek meninggal karena Lina ? Trus apa ayah juga pergi karena lina? " Tanya Selina mendongakkan kepalanya ke arah Aisyah.
" Bukan sayang, itu bukan salah kamu. Itu sudah takdir yang Allah tuliskan untuk kamu. Jadi kamu tidak boleh menyalahkan diri kamu sendiri " ucap Aisyah lembut yang masih mengelus rambut Selina.
" Tapi kenapa? Ibu malah menyalahkan Lina nek? "
" Itu karena ibu kamu belum selesai dengan masa lalunya. jadi kmu harus sabar menghadapi ibu kamu. Nenek sekarang gak bisa apa apa buat bantuin kamu, nenek cuman bisa ada di samping kamu saja tanpa membantu kamu "
" Tapi nek, bukannya nenek sudah pergi yaa trus kenapa nenek masih disini? " Tanya Selina.
" Karena nenek mau jagain cucu kesayangan nenek ini sayang. Dan nenek akan ada di hadapan kamu atau pun berada di mimpi kamu disaat kamu terpuruk seperti sekarang ini " ucap Aisyah.
" Berarti aku bisa liat hantu dong " ucap polos Selina membuat Aisyah terkekeh.
" Enggak Lina. Cuman nenek aja yang bisa kamu lihat, itu pun saat kmu terpuruk saja " jawab Aisyah .
" Dan nanti setelah kamu sudah bahagia dengan hidup kamu, nenek akan pergi dan tidak ada disamping kamu lagi " lanjutnya lgi.
" Apa nanti Lina akan bahagia nek? " Tanya Selina.
" Tentu sayang. Semua orang akan merasakan kebahagiaannya meskipun harus menanti lama. Inget Tuhan tidak akan memberikan ujian melebihi batas - Nya dan batas manusia. Bersabarlah nanti akan tiba masanya kamu akan bahagia melebihi harapan yang kamu inginkan. " Jawab Aisyah.
" Gitu ya nek.. "
" Iya sayang... Kamu harus sabar sama semuanya "
" Iya nek Selina usahain "
" Kalo gitu nenek pamit dulu sampai jumpa Lina " ucap Aisyah langsung menghilang.
" Nek... Nek..." Ucapnya Selina mencari neneknya.
" Udah pergi yaa.. "
" Eh tapi ini beneran kan gue ketemu nenek, gue kan gak tau wajah dia gimana. Wah pasti halusinasi ini " ucapnya langsung menampar pipinya sendiri.
Gimana? Masuk akal gak ceritanya?
Mudah mudahan kalian suka ya sama ceritanya
Jangan lupa vote, coment juga sama share yaa
Follow juga akun WP ku
KAMU SEDANG MEMBACA
garis takdir hidup Selina
General FictionIni adalah kisah tentang seorang gadis yang terbayang bayang oleh kisah masalalunya. Selina Anggraeni putri adalah seorang gadis yang tak dianggap oleh keluarganya, dan sering dipermainkan kepercayaannya oleh orang yang dia percayainya. Selina yang...