sah? ( revisi )

45 2 3
                                    

Sehabis Danu dan Hendri telponan, kini mereka memutuskan untuk bertemu secara langsung di restoran dekat kantor milik Danu.

" Assalamualaikum, Nu udah lama? Maaf gue telat soalnya macet di jalan tadi " ucap Hendri Baru datang.

" Waalaikumsallam, Santai aja saya juga baru sampe tadi "

" Jadi, gimana nih. Ada obrolan apa? Kayanya serius banget "

" Emm gimana keadaan adek Lo sekarang? "

" Dia baik, cuman dia jadi anak yang berontak nu, dia jadi susah diatur sekarang "

" Syukur deh kalo baik "

" Jadi gini, langsung ke intinya aja. Saya mau khitbah adek Lo Selina dri " ucapnya serius.

" Hah.. " bengong Hendri mendengar penuturan Danu. " haha apaansih nu, Lo pasti lagi bercanda kan " ucap hendri terkekeh.

" Saya serius " tegas Danu menghentikan tawa Hendri.

" Lo serius?.... Tapi kenapa Lo mau khitbah adek gue? " ucapnya serius.

" Lo tau sendiri kan dia sekarang gimna, apalagi dengan kejadian semalam. Apa Lo gak mikir dulu kesana" lanjut hendri.

" Saya serius, saya yakin dia gak kaya yang Lo omongin. Dia seperti itu cuman karena dia kurang di awasi dan kasih sayang dari orang terdekatnya "

" Apa maksud Lo?  " Uca Hendri tersinggung.

" Bukan kaya gitu dri, Lo tenang dulu. Maksud saya, saya bilang seperti itu karena memang keadaanya berbeda. Dengn kondisi dia jauh dari kalian sebagai abangnya trus dia juga tidak terlalu dekat dengan ibu kalian. Jadi Karena itu saya mau bimbing dia dan ngerubah dia jdi lebih baik lagi "

" Gue gak setuju "

" Kenapa? "

" Karena selina bukan anak baik baik, Apalagi semalam Lo liat sendiri kan keadaanya kaya gimana? Jadi mending Lo cari aja wanita baik-baik yang bisa Lo ajak serius. Atau enggak minta sama umi dan Abi biar Lo di jodohin sama seorang Ning disana. "

" Dri dengerin saya. Pertama saya gk mempermasalahkan status dia, dan masalalu dia. Kedua dengan adanya saya, saya yakin dia bisa berubah jdi lebih baik lagi. Dan terakhir saya sama adek Lo pernah ketemu. pas awal waktu saya ketemu sama dia 2 Thun yang lalu " jelas Danu meyakinkan.

" Lo pernah ketemu sama dia? " Tanya Hendri.

Danu mengangguk " saya pernah ketemu sama dia di depan masjid dekat rumah Lo. Dan saya yakin kalo dia anak yang baik-baik dan dulunya juga saya ketemu sama dia orangnya tertutup. Dan disitu awalnya saya suka sama adek Lo. Mungkin kalo saya bimbing dia lebih baik lagi, dia juga pasti akan berubah dari yang sekarang ini "

" Tapi nu... "

" Apa yang Lo gak yakin sama saya dri? " Tanyanya menatap Hendri.

" Apa umi sama abi sudah tau tentang Lo yang mau khitbah adek gue? " Tanya Hendri.

" Mereka tau, dan mereka merestuinya "

Flashback di rumah ndalem Al khallal

" Umi Abi Nunu boleh bicara sebentar " ucap Danu pada orangtuanya yang sedang bergurau di ruang tamu

" Boleh nak, sini.. mau bicarin apa hmm " ucap lembut umi

" Jadi begini mi,bi. Nunu mau khitbah seseorang " ucapnya to the point. Membuat umi dan abinya terperanjat senang.

" Alhamdulillah, perempuan mana yang sudah membuat putra Abi ini akhirnya mau menikah nak? " Ucap Abi.

" Dia adik Hendri bi mi, Selina namanya "

garis takdir hidup Selina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang