kenangan terakhir ara ( revisi )

22 2 0
                                    

" Sus ruangan atas nama Tiara Putri Dani dimana ya " tanya Selina dengan nafas yang memburu.

" Sebentar saya periksa dulu "

" Pasien yang mengalami tabrak lari atas nama Tiara ada di ruangan ICU di pojok sebelah kanan mba "

" Terima kasih sus " Selina pun langsung berlari ke arah yang ditunjuk suster tadi.

Setelah sampai Selina mematung melihat bunda dan ayah Tiara menangis sambil berpelukan.

" Bun... " Lirih Selina

" Lina hiksss Ara na... Ara dia... " Ucap Aida melihat Selina. Dan Selina pun langsung memeluk Aida dengan tangisannya.

" Dia sembuh Bun dia pasti sembuh Lina yakin Bun "

" Tapi dia.... "

Ceklekkk

" Atas nama keluarga Tiara " ucap dokter.

" Saya dok ayah Tiara, Bagaimana keadaan putri saya " ucap ayah. Dokter itu hanya menggelengkan kepalanya.

Dokter itu menggelengkan kepalanya " Dia ingin bertemu dengan kalian dan temannya yang bernama Selina " ucap dokter menyampaikan pesan dari Tiara.

" Silahkan kalian masuk " mereka pun masuk ke ruangan dan terkejut melihat keadaan Tiara dengan beberapa alat yang menancap di tubuhnya serta alat bantu pernafasannya.

" Bun.da a.yah ka.kak " ucap Tiara terbata.

" Iya sayang ini bunda sama ayah " ucap Aida.

" Bu.nda a.yah ma.af.in a.ra "

" Iya sayang kita maafin ara, udah yah sekarang kamu istirahat oke kamu harus sembuh " harap ayah

" Li.na " panggil Tiara.

" Iya ini gue Ra " jawab Selina memegang tangan Tiara.

" Ma.af gue ga bi.sa te.patin jan.ji gu.e sa.ma lo un.tuk se.lalu a.da di.sam.ping Lo " ucap Tiara dengan suara terputus putus

" Pokonya Lo harus sembuh hiks, Lo harus tempatin janji Lo itu Ra . Gue gak mau kehilangan Lo Ra gue mohon Lo harus sembuh " ucap Selina takut kehilangan.

" Bun to.long Ka.sih ko.tak war.na pu.tih di Ka.mar Ara ke se.li.na " titah Ara yang di angguki aida.

" Ra gue mohon Lo jangan tinggalin gue " ucap Selina seraya mengeratkan pegangannya itu.

" A.yah to.long tun.tun Ara " titah Ara pada ayahnya.

" Hiksss iya sayang.. ayah tuntun ya ikutin ayah " tangis ayah menuntun Ara.

" Asyhadu anla" ucap ayah seraya mengelus kepala Tiara.

" Asy.ha.du Anla..

" Ilaaha illallah "

" I.la.aha ill.allah...

" Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah "

" Wa. Asyhadu  an.na mu.ham.mad.ar.rasulullah " Tiara pun menghembuskan nafas terakhirnya, membuat orang disana menangis karena telah kehilangan Tiara.

" Innalilahi wainailaihi Raji'un  "

" Araaaa..... " Teriak Aida langsung pingsan di dekapan suaminya.

" Gak.. gak Ra Lo jangan tinggali gue Ra gue mohon Ra hikss " ucap Selina menangis.

" Na udah ini udah takdir Ara na " ucap acila menenangkan selina.

" Adik kakak istirahat yang tenang yaa hiks " Arini mengecup keningnya di ikuti keluarganya.

" Na ikhlasin Ara ya, dia harus tenang di alam sana " ucap Arini kakak Tiara menghampiri Selina.

garis takdir hidup Selina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang