berobat

49 3 0
                                    

Hari ini Danu berencana akan membawa istri kecilnya itu ke ahli psikiater kenalannya di jakarta. Dan saat ini Danu sedang menunggu persetujuan Selina setelah Danu membicarakan hal itu pada Hendri kakak Selina, dan Hendri pun menyetujuinya karena dia tidak mau melihat Selina menderita lagi.

" Itu Selina " tunjuk Hendri ke arah tangga dengan menampakkan Selina dengan balutan gamisnya.

" Subhanallah " gumam pelan Danu ketika melihat kecantikan Selina.

" Biasa aja kali liatin istrinya" senggol Hendri membuat danu tersadar dari lamunannya.

" Eh... "

" Ada apa panggil Lina bang? " Tanya Selina sambil mendudukkan dirinya.

" Jadi gini Lina, Abang sama keluarga ndalem berencana mau bawa kamu ke psikiater yang ada di jakarta " ucap Hendri.

Selina mengernyit dahinya " psikiater? Kenapa Lina mau bawa kesana. Lina kan gak gila bang " ucapnya yang agak tidak suka dengan ucapan abangnya.

Hendri dan Danu saling menoleh bingung ingin menjawab apa. " Eumm.. bukan itu Lina.. "

" Trus apa dong? Kalo bukan gila apalagi alasannya sampai sampai harus ke psikiater? "

" Lina, tenang dulu ya " ucap Danu menenangkan selina agar tidak terbawa emosi.

" Selina, kmu tenang dulu ya nak. Dengerin dulu penjelasan dari Abang kamu " ucap lembut umi khulsum.

" iya umi "

" Dengerin Abang dulu Lina, Abang mau bawa kamu ke psikiater itu bukan karena kamu gila. Tapi Abang mau kamu sembuh dari trauma kamu dan pikiran kamu juga bakal jernih lagi, gak kebayang bayang sama masalalu kamu. " Ujar Hendri.

" Trauma apa? Lina gak trauma kok. Buktinya Lina biasa aja sekarang tuh.. sehat kan "

" Kamu tau kenapa tangan kamu ada bekas sayatan itu? " Ucap Hendri sembari menunjuk tangan Selina.

Selina pun melihatnya sembari berpikir " tau? " Tanya hendri di jawab gelengan kepala Selina.

" Mungkin kamu gak sadar sama apa yang kamu lakuin waktu itu Lina. Jdi, karena hal itu Abang mau bawa kamu ke jakarta. "

" Tapi, Lina gak masuk rumah sakit jiwa kan bang? " Tanya Selina cemas.

Hendri terkekeh " yaa enggak dong... Kita disana bakal tinggal sementara di apartemen miliknya Danu dan kita juga yang akan temenin kamu berobat. Gimana mau? "

Selina berpikir sejenak " tapi, Lina gak di tinggal sendirian kan waktu berobatnya? "

" Enggak, nanti Abang sama Danu yang bakal temenin kamu "

" Tapi,.... "

" Tapi apa hmm? " Tanya Danu membuat Selina menunduk sembari memainkan ujung jilbabnya gugup " Lina.. Lina.. ta.takut "

" Takut kenapa Selina? " Tanya lembut Abi ardi.

" Lina takut.... "

" Hmm.... Takut? " Mereka terus melihat Selina menunggu jawabannya.

" Ta.takut... "

" Takut apa na? " Tanya Hendri yang sudah gemas sedari tadi dengan Jawaban selina.

" Lina takut di suntik " ucap cepat Selina sembari menutup muka malunya dengan kedua tangannya.

Sontak membuat semua orang yang berada di ndalem tertawa dengan ucapan sein barusan. " Hahahaa..... Abang kira kamu takut apa, Lina.. Lina "

" Ihhhh.... Kok malah ketawa " ucap kesal Selina dengan matanya yang berkaca-kaca.

garis takdir hidup Selina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang