nasehat umi

27 4 0
                                    

Setelah sholat Dzuhur, Danu memilih untuk ke kamar Selina untuk melihatnya dan menjaganya di sana.

" Sesakit itu kah luka mu zaujati? " Ucap Danu mengelus rambut selina.
" Saya harus bagaimana sekarang. Agar kamu tidak seperti itu lagi? Belum apa apa saja saya sudah tidak becus jadi suami "

" Kamu harus bertahan Selina. Sebentar lagi kamu akan merasakan kebahagiaan yang kamu nantikan selama ini "

" Sepertinya saya harus pindahkan dia di kamar bawah " gumamnya.

" Saya mengantuk.. saya izin untuk tidur disamping kamu Selina " Danu pun tidur disamping Selina sembari memeluknya dari samping. Tidak lupa juga dia mencium kening Selina dengan penuh kasih sayangnya.

Ceklek

Hendri memasuki kamar Selina dan mendapati Danu yang tengah tidur sembari memeluk tubuh Selina.

" Astagfirullah... Untuk mereka gak lagi ehem " gumam Hendri.

" Memang bener gue kasih kepercayaan sama Danu buat jagain Selina. "

" Sesayang itu Danu sama Selina. Dia juga bisa Nerima kekurangan Selina yang sekarang dan selalu ada samping Selina "

" Gue harap Lo gak kecewain gue suatu saat nanti nu  "

" Gue tunggu di luar aja deh. Gak enak juga kalo ganggu mereka " ucapnya langsung keluar dari kamar Selina.

*

Allahu Akbar

Allahu Akbar

Adzan ashar pun sudah berkumandang di masjid pesantren. Dan hal itu membuat Danu terbangun dari tidurnya dengan posisi memeluk Selina.

" Sudah adzan, saya sholat dulu saja di masjid " gumam Danu.

" Zaujati, saya izin untuk sholat ashar dulu di masjid. Nanti setelah selesai saya kesini lagi.... Cup " ucap Danu pada Selina yang masih tertidur sembari mengecup keningnya.

Danu pun keluar dari kamar Selina dan pergi ke kamarnya untuk bersih bersih terlebih dahulu sebelum pergi ke masjid untuk menunaikan ibadahnya.

Tak selang beberapa menit setelah Danu keluar, Selina pun tersadar dari tidurnya. Namun, dia masih enggan untuk bangun dan hanya menatap kosong atap langit kamarnya.

Toktoktok

Selina menoleh ke arah pintu ketika ada yang mengetuknya. " Kamu sudah bngun na? " Ucap umi Khulsum.

" Sudah umi " sahut Selina bangun dari tidurnya.

" Ini sudah ashar, kita sholat berjamaah yuk " ucap umi Khulsum.

Selina terdiam setelah mendengar ucapan umi khulsum. " Kenapa? " Tanya umi khulsum.

" Selina.. Selina gak pernah sholat lagi umi " jawab Selina jujur.

Umi khulsum hanya tersenyum seraya berkata. " Kenapa gak pernah sholat lagi hmm? "

" Selina... "

" Hidup ini tidaklah berjalan lancar seperti apa yang kita harapkan. Tapi kita janganlah berputus asa terhadap apa yang sudah ditakdirkan pada kita. Kita hanya perlu terus berusaha dan terus percaya akan adanya rencana Allah. Allah tau jalan terbaik untuk hambanya. Termasuk kamu juga Selina " ujar umi Khulsum seakan tau dengan pikiran Selina sekarang seraya mengelus rambut Selina.

Selina menoleh ke arah umi khulsum " tapi kenapa hidup Selina menderita seperti ini umi? " Tanyanya.

" Kamu percaya, akan adanya kebahagiaan setelah adanya kesedihan Selina?.. Mungkin Allah ingin menguji dulu setiap iman manusia terhadap masalahnya, Apakah dia mampu atau tidak menghadapi semua itu. Dan Allah tidak akan memberikan suatu ujian pada hambanya melebihi batas kemampuan manusia, Selina.

garis takdir hidup Selina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang