mondok

24 1 0
                                    

Setelah dokter itu pergi, Danu menatap Hendri dengan dinginnya seraya berkata " Ceritakan " tegas Danu pada hendri.

" Gue gak tau masalah dia sampai serumit ini nu. " Ucap Hendri.

" Dari semenjak ayah kita ninggalin Selina dari kecil, dia gak pernah lagi dapet kasih saya dari ibu gue. Dia selalu dapat bentakan dan pukulan dari ibu  Dan gue sebagai Abang gak becus jagain dia. waktu itu gue sama Abang di paksa sama ibu gue buat kerja dan dia ngebiarin gue sama Abang gak sekolah cuman buat kerja. "

" Pas waktu ada kita di rumah ibu biasa aja sama Selina cuman dia gak pernah bicara aja. Tapi pas waktu gue sama Abang kerja ibu gue mulai nyiksa Selina dan gue disitu masih belum tau "

" Sampai pada akhirnya gue sama abang tau semua perbuatan ibu yang selalu siksa Selina. Dan di situ Abang Hendra langsung memarahi ibu karena perbuatannya ibu "

" Dan setelah itu, gue sama Abang selalu bawa Selina ikut keluar. dan gue selalu titip dia ke masjid dekat taman komplek disana, dan apa Lo tau nu? Dia dulunya selalu belajar tentang agama dan menomor satukan agamanya disana semenjak dia ketemu dengan sahabatnya itu. "

Hendri terkekeh mengingat masa lalunya dengan Selina " gue masih inget waktu dia ceramahin gue dulu. Di selalu ingetin gue sholat nu dia selalu bilang gini ' Abang Kalo gak sholat, nanti Abang masuk neraka. Lina gak mau Abang kesana. Trus Lina denger juga kata ustadz disana kalo sholat bisa merubah hidup kita. Jadi Abang harus sholat biar hidup kita nanti bahagia ' dia selalu bilang kaya gitu NU Sama gue kalo gue gak sholat "

" Selina dari kecil gak pernah ngeluh kalo dia habis disiksa sama ibu. Dia selalu senyum dan bilang ' itu bukan salah ibu'. Gue denger itu hati gue sakit nu. Gue dulu gak bisa apa apa buat belain dia nu hikss " ujar Hendri dengan tangisannya.

" Dan sampai pada akhirnya gue sama Abang ngelakuin suatu kesalahan. " Danu hanya diam mendengarkan cerita dari Hendri

" Gue sama Abang kabur dari rumah tanpa membawa Selina dan memilih pergi ke luar kota untuk cari kerja disana "

" Tapi gue sama Abang lakuin itu cuman buat nyelamatin Selina dan buat sekolahin Selina. "

" Gue sama Abang punya ambisi sendiri buat selina ' gapapa kita gak sekolah, yang penting kita bisa sekolahin Selina sampai sarjana' maka dari itu gue pergi cari uang di kota orang NU "

" Dan Lo tau nu, setelah gue sama Abang punya kerja gue selalu kirim uang ke ibu. Dan hal itu bisa merubah sikap ibu pada Selina. Yang tadinya sering pukul Selina sekarang tidak yaa mungkin ibu masih selalu bentak Selina. "

" Dan gue selalu ancam ibu gue, gue gak bakal kirim uang ke dia kalo ibu gue selalu siksa Selina. Dan yaaa itu berhasil, dengan uang ibu gue bisa merubah dirinya sedikit "

" Tapi, selama ini gue salah. Ternyata diam diam ibu gue masih selalu siksa adek gue dan selalu ngancem kalo Selina ngadu dia gak bakal nanggung nanggung buat siksa dia lagi "

" Sampai pada akhirnya dia seperti ini " ucapnya sambil melihat Selina.

" Apa permasalahannya? " Tanya Danu.

" Karena ibu gue yang belum selesai dengan masalalunya. Ibu gue nganggap kalo lahirnya Selina adalah malapetaka bagi hidupnya. "

Danu mengangkat alisnya " kenapa? "

" Ya mungkin karena ayah gue yang ninggalin kita pas waktu Selina masih beberapa bulan, dan nenek gue juga meninggal karena berita ayah gue ninggalin kita dan memilih menikah lagi, trus adik kakak dari ibu sampai sekarang masih jauhin ibu gue karena kematian nenek, dan ibu gue keguguran sampai ibu gue di ceraikan lagi sama suaminya yang sekarang. Dan semua itu ibu salahin pada Selina. Dia menganggap bahwa selina pembawa sial "

" Mungkin ibu Lo perlu ke psikiater juga dri " ucap danu yang tidak menyalahkan sepihak.

" Gue juga kasihan sama ibu, mungkin aja di luar ibu Lo keliatan kuat dan selalu siksa Selina tapi di belakang Lo gak tau dia gimana "

" Kita obatin mereka sama sama " ujarnya lagi sembari menepuk bahu Hendri

" Iya nu, gue coba "

" Dan untuk Selina, dia bakal saya bawa ke rumah ndalem dulu  " ujar Danu

" Iya nu Lo bawa aja, dan gue titip dia sama Lo. Cuman Lo yang bisa gue andalin " Danu pun mengangguk.

🌸🌸

Setelah 3 hari lamanya Selina berada di rumah sakit, kini dia sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumahnya.

" Udah yuk kita pulang " ujar Hendri menggandeng tangan Selina.

Selina menahannya " kenapa? " Tanya Hendri.

" Gue gak mau pulang " cicit pelan Selina menundukan kepalanya.

Hendri dan Danu pun saling tatap satu sama lain mengartikan sesuatu.
" Emm.. gini na. Dirumh kan gak ada siapa siapa. Jadi, Gimana kalo kamu ikut kak Danu aja ke pesantren? Kamu tinggal dulu aja disana ya. Mau yaa " ujar hendri.

Selina mendongakkan kepalanya " ngapain ke pesantren? " Tanyanya.

" Kamu bakal tinggal dulu disana dan sekaligus kamu juga bakal sekolah disana "

" Sama abang? "

" Ya enggak lah na. Abang kan kerja "

" Trus gue disana sama siapa? "

" Disana kan masih ada kak Danu, ada umi sama abi juga disana. Dan nanti juga kamu bakal punya temen baru disana. Mau yaa? "

" Berapa lama? " Singkat Selina.

" Gak lama kok. Nanti juga kamu di jemput sama Abang "

" Yaudah gue mau. Tapi Abang jangan lama lama " putus Selina.

" Iya.. yaudah sekarang kita berangkat yuk "

" Hmm ayo " mereka bertiga pun pergi dari sana menuju pesantren milik Abi Danu.



Kayanya author udah pernah publish part ini deh....

Tapi kenapa Pas di cek gak ada..

garis takdir hidup Selina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang