kenapa harus datang sekarang? ( revisi )

38 3 0
                                    

" Dulu aku mengharapkan mu ada di hadapanku, tapi sekarang aku tidak ingin bertemu denganmu. Ayah "




Tok tok tok

" Permisi " ucap seseorang dari luar rumah Selina.

"  Iya sebentar " ucap Hendra dari dalam.

" Iya ada ap... " Ucapnya terpotong kaget.

" Apa benar ini rumahnya Melisa Anggraeni? " Tanya seorang pria paruh baya itu.

" ..... "

" Dek... Hey permisi " ucapnya melambaikan tangan membuat Hendra terperanjat kaget

" I..iya ada a.pa anda kemari " gugup Hendra di hadapan pria itu.

"  perkenalkan nama saya Haidar Sukma mantan suami Bu Melisa. Kalo adek siapa namanya? " Ternyata pria paruh baya itu adalah Haidar ayah kandung Selina, Hendra dan hendri.

" Say... "

" Bang gimana keadaan Selina sekarang? " Terobos Hendri ketika baru sampai dan melihat Hendra di depan pintu.

" Anda... " Kaget Hendri melihat ayahnya ada disana.

" Ngapain anda kesini? " Ucap Hendri menggertakan giginya emosi.

" Kamu siapa ya? " Tanya Haidar bingung.

" Dia Hendri anak anda yang anda tinggal dulu " ucap Hendra sabar.

" Hendri? Itu kamu nak? Ya ampun kamu sudah sebesar ini sekarang " ucap Haidar merentangkan tangannya bermaksud ingin memeluk Hendri namun tangannya di tepis oleh hendri.

" Jangan pernah anda mendekati saya " Hendri melangkah mundur.

" Belum puas anda menyakiti kami hah " emosi Hendri meluap.

" Ayah datang kesini untuk mengajak Selina pulang ke rumah Aya dan tinggal sama ayah " ujar Haidar

" Dan sekarang dengan mudahnya anda datang kesini mengambil Selina dari kami begitu saja "

" Wajar saja, dia putri ayah "

" Kami tidak punya ayah seperti anda " teriak Hendri.

" Kurang ajar " Haidar menghajar Hendri

Bughhhh

" Hendri " kaget Hendra.

Hendra menatap tajam Haidar " Tidak seharusnya anda memukul adik saya seperti ini "

" Kenapa berhenti? Ayo pukul lagi.. "

" Ma.af..kan ayah, ayah tidak sengaja " ujar haidar kaget dengan apa yang dilakukannya barusan.

" Dengan ini anda sudah membuktikan bahwa anda memang bukan ayah yang baik buat kami. "

" BAGI KAMI, AYAH KAMI SUDAH MATI " teriak Hendri.

" Beginikah caramu menghormati ayahmu Hendri? Baiklah ayah akan buktikan bahwa ayahmu ini memang bukan ayah yang baik. " Ujarnya kembali menghajar Hendri habis habisan.

BUGH

Bughh

Bughhh

" BERHENTI " teriak Selina bergetar dari dalam rumah yang sedari tadi melihat pertengkaran itu.

Haidar memberhentikan pukulannya itu dan menatap Selina " Selina? Ini kamu nak? ". Ujarnya berkaca kaca.

" Sini sayang, ini ayah nak " ucapnya merentangkan tangannya

" A.an.da bu.bukan ayah sa.ya " ucap Selina sembari bergetar ketakutan.

Haidar mendekat " Ini ayah sayang ini ayah, ayo sini "

garis takdir hidup Selina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang