"Part 57"

83 7 0
                                    

Saat keluar dari ruang ganti, Hanbin tak sengaja melihat Hao dan Yujin yg lewat sambil berbincang dengan Kamden

"Kayaknya Hao makin deket sama mantannya, apa mungkin mereka masih saling suka?" Batinnya. 

"Bin mau balik sekarang?" Tanya Ricky membuyarkan lamunan Hanbin.

"Temenin gw ke minimarket dulu yuk, ada yg mau gw beli," Jawab Hanbin.

"Hmm okey."

Mereka pun pergi. 

*
*

Mereka bertiga sampai di depan asrama.

"Jadi kalian tinggal disini?" Tanya Kamden.

"Iyah ini asrama kita," Jawab Hao.

"Wah besar juga, pasti dalemnya bagus."

"Ya gitulah. Tempatnya juga nyaman dan bersih," Kata Yujin.

"Kamden kita harus masuk sekarang."

"Okey. Gw juga mau balik."

"Byee.." Kata Yujin.

Baru beberapa langkah mereka berjalan, tiba-tiba Kamden merasa pusing. Dia hampir terjatuh beruntung Hao cepat menangkapnya.

"Kamden lo kenapa?" Tanya Hao.

"Gak tau kepala gw pusing banget," Jawabnya.

"Kita bawa masuk dulu yuk," Ajak Hao.

"Hmm."

Mereka membawa Kamden masuk ke dalam asrama. Sesampainya di kamar, Kamden di dudukan di sofa. Hao pergi mengambil segelas air.

"Nih lo minum dulu."

Kamden meminumnya.

"Lo kenapa tiba-tiba pusing?  Perasaan tadi lo baik-baik aja," Kata Yujin. 

"Mungkin gw cuma kecapean," Jawab Kamden sambil masih memegangi kepalanya

"Lo mau minum obat?  Gw punya obat sakit kepala."

"Hmm boleh."

Hao pergi ke kamarnya. 

"Lo beneran sakit atau cuma akting?" Tanya Yujin

"Kenapa lo tanya gitu?"

"Yah kali aja lo cuma pura-pura sakit biar dapet perhatian dari Hao."

"Gw beneran sakit Jin. Akh pala gw..."

Hao kembali dari kamar membawa obat dan minyak angin. Lalu memberikannya pada Kamden.  Hao juga memijat pelipis Kamden.

"Masih pusing gak?" Tanyanya.

"Hmm masih."

Hao terlihat sedikit cemas. Sementara Yujin masih tidak percaya Kamden benar-benar sakit. 
Lalu Yujin pergi ke kamar. 

"Lo istirahat dulu aja disini," Kata Hao.

"Sorry gw jadi ngerepotin lo."

"Enggak kok, santai aja."

Kamden merebahkan tubuhnya di sofa.

"Bentar gw ambil dulu selimut," Pamit Hao.

CAN WE BE US??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang