"Part 17"

143 14 0
                                    

Hanbin, Matthew, Gyuvin dan Ricky jogging di sekitar gedung asrama. Setelah itu mereka pergi ke sebuah taman. Disana banyak orang yg sedang berolahraga juga. 

"Kalian haus gak?" Tanya Matthew.

"Iya lumayan," Jawab Ricky.

"Bentar yah gw beli minum dulu," Pamit Matthew.

"Gw ikut," Kata Gyuvin lalu menyusulnya.

Ricky melihat ada keringat yg menetes di pipi Hanbin. Ricky menyekanya dengan tangannya. Hanbin menatap heran pada Ricky.
Ricky segera menjauhkan tangannya.
Dia juga mengalihkan pandangannya.

"Jaga sikap Lo Rich kalo gini terus cepat atau lambat Hanbin bisa tau perasaan lo," Batin Ricky.

Matthew dan Gyuvin kembali dengan membawa dua botol air mineral.

"Nih minum dulu," Kata Matthew.

Hanbin menerimanya. Ricky juga mengambil botol air yg diberikan Gyuvin.

Mereka duduk di atas rumput sambil beristirahat sejenak.

"Nanti kita beli bubur yuk, tadi gw liat ada tukang bubur disana," Kata Gyuvin.

"Ayok, kebetulan gw udah laper," Kata Ricky.

"Kalian tunggu disini aja, biar gw yg beli," Kata Hanbin.

"Gw ikut.  Pasti ribet kalo bawa sendirian," Kata Matthew.

"Ya udah yuk."

Hanbin dan Matthew pun pergi.

Gyuvin memberikan tisu pada Ricky.

"Hapus tuh keringat lo banyak banget," Katanya.

Ricky mengambilnya lalu menghapus keringatnya.

Saat Hanbin dan Matthew sampai di tempat tukang bubur, ternyata disana ada Yujin dan Hao yg baru selesai membeli bubur. Tiba-tiba Matthew menggandeng tangan Hanbin. Hanbin tidak menyadarinya karna dia terpaku saat melihat Hao.

"Kayaknya Matthew sama Hanbin makin deket,baguslah," Batin Hao.

"Yuk kita pulang sekarang," Ajak Yujin

"Hmm.."

Hao dan Yujin pun pergi. Hanbin masih berdiri di tempatnya. Dia terus melihat Hao yg semakin menjauh darinya.

"Lo mau pake apa aja?" Tanya Matthew.

"Campur aja," Jawab Hanbin.

"Pak buburnya empat yah."

"Iyah mas."

Sepanjang jalan Hao memikirkan pertemuan singkatnya dengan Hanbin tadi. Hatinya terasa sakit.

"Gak Hao lo gak boleh sedih. Emang ini kan lo yg mau?  Harusnya lo seneng sekarang mereka udah makin deket," Pikirnya. 

*
*
*

Sinar matahari mulai mengusik tidur Ji Woong, akhirnya dia bangun. Kepalanya masih terasa pusing. Ji woong mencoba menyadarkan dirinya.

CAN WE BE US??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang