"Part 19"

128 13 3
                                    

Malam hari dikamar Matthew masih terlihat murung setelah Hanbin menolaknya.

"Udah jangan di pikirin terus. Nanti lo makin sakit," Kata Gyuvin.

"Gw nyesel harusnya gw jangan dulu nembak Hanbin. Harusnya gw tunggu sampai Hanbin bisa nyaman sama gw."

"Iya menurut gw juga lo terlalu buru-buru. Tapi gak apa-apa. Lo udah berani ngungkapin perasaan lo itu keren."

"Besok gw harus gimana pas ketemu sama Hanbin? Gw malu."

"Ya lo tetep bersikap biasa aja. Gw yakin Hanbin bukan tipe orang yg suka ngeledekin orang lain. Dia pasti gak akan bahas masalah kemarin."

"Lo yakin?"

"Iyah. Lo percaya aja sama gw."

"Hmm.."

Di kamar lain, Hao juga sedang memikirkan Hanbin.

"Gimana bisa gw buka hati buat orang lain, kalo di hati gw masih ada lo," Kata Hanbin tadi siang.

"Gak ada yg bisa gantiin lo juga di hati gw. Tapi gw gak mau egois. Gw gak mau nyakitin Matthew," Batin Hao.

Yujin datang dari luar membawa sekantong cemilan.

"Lo mau?" Tanyanya.

"Nanti aja."

Yujin duduk di sampingnya lalu membuka sebuah snack.
Hao menghela nafasnya, dadanya terasa sesak.

"Lo lagi mikirin Hanbin yah?" Tebak Yujin.

"Iyah."

"Tadi kan kalian pulang bareng, kalian ngomong apa?"

"Tadi gw tanya soal Matthew, kata Hanbin bener Matthew emang nembak dia, tapi dia tolak."

"Udah gw duga. Terus Hanbin bilang apa lagi?"

"Katanya dia gak bisa buka hati buat orang lain, karna masih ada gw di hatinya."

"Ah so sweet banget."

"Gimana yah caranya biar Hanbin bisa lupain gw? Gw juga akan coba buat lupain dia."

"Ngapain lo mau lupain dia? Kalian berdua saling suka, kenapa cuma karena satu orang kalian nyakitin satu sama lain?"

"Gw gak bermaksud nyakitin Hanbin. Gw cuma gak mau egois. Gw gak mau nyakitin Matthew."

"Lo mau jaga perasaan Matthew, orang yg udah gak nganggap lo sahabat. Tapi lo malah nyakitin Hanbin, orang yg sayang sama lo."

"Iya gw tahu. Gw udah jahat sama Hanbin."

"Gw ngomong gini karna gw pernah ada di posisi lo. Dulu gw sama sahabat gw pernah naksir orang yg sama."

"Terus gimana?"

"Gw ngalah. Gw biarin mereka deket sampe akhirnya mereka jadian."

"Pasti lo sedih tapi disisi lain lo ikut seneng karna sahabat lo bisa dapetin orang yg dia suka."

"Iya tapi gak lama kemudian mereka putus."

"Putus kenapa?"

"Ternyata dia suka sama gw, dia cuma Pura-pura nerima sahabat gw."

"Kok dia jahat banget."

CAN WE BE US??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang