"Part 87"

71 6 0
                                    

Hanbin baru selesai mandi. Saat dia membuka pintu Hao sedang duduk di atas kasur. Hao mencoba mengalihkan pandangannya, dia tidak berani melihat Hanbin yg bertelanjang dada.

"Sorry aku mandinya lama yah?" Tanya Hanbin.

"Enggak kok.  Aku mandi sekarang yah."

"Hmm iyah."

Hao masuk ke kamar mandi. Sementara Hanbin mulai membongkar isi kopernya. 

"Nah pake ini aja deh," Kata Hanbin.

Hanbin segera memakainya. 

Hao berdiri di depan cermin. Dia memegangi dadanya yg berdebar semakin kencang. 

"Malam ini gw akan tidur sama Hanbin. Ini pertama kalinya gw tidur sama orang lain selain Yujin. Tidurnya juga seranjang. Gw harus ngapain?"

Hao mencoba menenangkan dirinya. 

"Kalo orang pacaran terus tidur bareng mereka pasti ngelakuinnya kan?  Gw sama Hanbin udah resmi pacaran mungkin Hanbin juga pengen kayak pasangan lain. Tapi gw belom siap."

Hao semakin bingung. 

"Tapi kalo Hanbin minta, terus gw tolak. Mungkin Hanbin kira gw gak beneran sayang sama dia. Ah gimana nih? Apa gw harus ngelakuinnya?"

Hao terus berdebat dengan pikirannya sendiri.  Akhirnya dia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu agar pikirannya lebih tenang.

Hao sudah selesai mandi.

"Gw sayang sama Hanbin. Okey kalo dia minta gw akan ngelakuinnya," Batin Hao.

Hao membuang nafasnya sebelum membuka pintu. Pintu pun terbuka. Tapi tidak ada siapapun disana.

"Hanbin kemana?  Kok gak ada."

Hao memperhatikan setia sudut dikamar itu, tapi Hanbin tetap tidak ada.

"Apa Hanbin pergi keluar?" Pikirnya. 

*

*

*

Ternyata benar Hanbin sedang duduk di teras depan. Dia minum Secangkir kopi sambil menikmati indahnya langit malam. 

Tiba-tiba ada seseorang yg mendekatinya. 

"Lo belum tidur?" Tanyanya. 

"Iya Vin. Gw belom ngantuk," Jawabnya.

Gyuvin duduk di sampingnya. 

"Bintangnya banyak banget yah," Kata Gyuvin.

"Hmm bagus kan?"

"Hmm."

Gyuvin menghela panjang nafasnya. Pikirannya sedikit kacau sekarang.

"Kenapa lo?  Lagi ada Masalah?" Tanya Hanbin.

"Iyah Bin."

"Masalah apa?  Coba cerita kali aja gw bisa bantu."

"Kayaknya gw suka sama Ricky."

"Hah?  Lo suka sama Ricky?  Beneran Vin?"

Gyuvin mengangguk mengiyakan pertanyaan Hanbin. 

"Padahal dulu kalian berdua selalu ribut kayak Tom & Jerry. Sekarang lo suka sama dia."

"Gw juga gak ngerti kenapa gw bisa suka sama Ricky. Padahal dia nyebelin."

CAN WE BE US??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang