"Part 42"

73 8 1
                                    

Hanbin dan Ricky sampai di sekolah, Hao dan Yujin masih sibuk bersih-bersih.

"Biar gw yg lanjutin," Kata Hanbin.

"Gak usah. Tinggal dikit lagi kok," Jawab Hao.

"Gw juga kan piket hari ini."

"Iya kalian istirahat aja, biar gw sama Hanbin yg beresin," Tambah Ricky.

Hanbin mengambil alat pel yg di pegang Hao dan melanjutkan pekerjaannya.  Sementara Hao memilih membersihkan kaca depan.

Yujin mendekati Hanbin yg terlihat kesal.

"Hanbin lo marah yah?" Tanyanya.

"Enggak, gw cuma kesel aja."

"Kesel karna gw sama Hao gak nungguin kalian?"

"Hmm. Kita kan piket bareng, kenapa gak berangkat bareng aja?"

"Sorry gw gak bermaksud ninggalin kalian. Mungkin Hao takut kesiangan jadi ngajak gw berangkat duluan."

"Gw ragu cuma itu alesannya."

"Maksud lo?"

"Kayaknya Hao mulai ngehindarin gw lagi. Dia pasti sengaja gak mau berangkat ke sekolah bareng gw."

"Pasti karna masalah itu."

"Masalah apa?"

"Hao udah tau kalo Matthew sama Ji woong cuma pura-pura pacaran."

"Hah?  Kok dia bisa tahu?"

"Hao gak sengaja denger pas kita ngobrol kemaren."

"Pantesan sikap Hao ke gw jadi dingin lagi."

"Lo harus ngomong sama Hao, biar dia gak terlalu mikirin perasaan Matthew."

"Iyah nanti gw coba ngomong sama Hao."

*
*
*

Taerae dan Gun Wook sedang berjalan menuju kelas, tiba-tiba mereka tak sengaja bertemu dengan Gyuvin. Gyuvin malas sekali tapi dia tidak bisa menghindar.

"Pagi Gyuvin," Sapa Taerae.

"Hmm. Pagi juga Hyung."

"Nanti pulang sekolah kita mau jengukin Ji woong, lo mau ikut gak?" Tanya Taerae.

"Ngapain sih Tae ngajakin dia segala?" Tanya Gun Wook.

"Biarin lah Gun. Gyuvin juga kan temen kita."

"Gw emang mau ke apartemen Ji woong hyung, tadi Matthew minta gw bawain seragam sekolah Sama buku pelajaran besok," Kata Gyuvin. 

"Kalo gitu kita berangkat bareng aja," Usul Taerae.

CAN WE BE US??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang