Chapter 12

58.7K 4.4K 44
                                    

"Noah, ciuman malam itu kesalahan! Dengan lo maupun dengan Arion!"

Noah menggeram lalu melirik Arion yang baru saja berdiri di belakang Maura. Arion mendengarnya. Lelaki itu baru saja dari rooftop untuk merokok, menjernihkan pikirannya yang kacau selama dua hari ini.

Arion tampak sangat terkejut di tempatnya berdiri, jadi Maura juga berciuman dengan Noah? Arion menatap Noah tajam, begitu juga dengan Noah yang menatap Arion lebih tajam.

Maura yang melihat tatapan Noah, membalikkan badannya dan menemukan Arion berdiri disana. Oh tidak! Adakah yang lebih buruk dari ini?

"It' wasn't a mistake! Gue ngelakuinnya secara sadar." Arion melangkah maju lebih dekat pada Maura, berjarak sekitar tiga langkah.

Maura diam melihat tidak ada penyesalan sama sekali di raut wajah Arion yang terlihat kacau. Maura memang bukan gadis pertama yang dicium Arion, tetapi Maura adalah gadis pertama yang bisa membuat Arion tidak fokus dan kacau seperti ini. Berbeda dengan Arion, Maura adalah gadis pertama untuk Noah.

Noah terdenger berdecih mendengarnya. "dan hanya sepihak." Noah menaikkan dagunya seperti menantang Arion. Noah sangat percaya diri kalau ciuman Arion tidak ada apa-apanya dibandingkan dirinya.

Maura mendelik kearah Noah. Noah terlihat sangat sombong, seolah-olah malam itu Maura juga menginginkan ciuman Noah. Padahal baik Arion maupun Noah sama saja, ciuman mereka hanya sepihak.

Arion menatap Noah tajam dan memasang ekspresi sedatar mungkin. "Ayo taruhan siapa yang paling disukai Maura malam itu."

Noah terlihat terkekeh. Seriously? Arion mengajaknya bertaruh? Bukankah sudah jelas hasil akhirnya? Noah tidak pernah kalah dari siapapun. Maura pasti lebih memilih dirinya, dulu maupun sekarang. Noah pastikan tidak akan berubah.

Maura yang berdiri di antara mereka memegang pipinya yang terasa panas. Pembicaraan apa ini? Maura merasa dirinya sangat cabul sekarang. Dia berciuman dengan dua lelaki!

"I'll win."

"Stop!" Maura menghentikan Noah dan Arion yang berdebat. Bukan hanya wajah, tetapi kepalanya juga terasa panas dan sebentar lagi seperti akan mengeluarkan asap. Maura malu dan kesal pada mereka. Bagaimana bisa mereka semudah itu membicarakan hal ini di sekolah. Untungnya koridor lantai dua hanya ada mereka bertiga, karena murid lain sedang sibuk di lapangan.

"Jadi siapa yang lo pilih Maura?"

Maura tidak bisa berkata-kata lagi, mendengar Noah dan Arion bertaruh di depan Maura. "Udah gue bilang malam itu semuanya kesalahan! Jadi lo berdua lupain malam itu."

"Gak. Lo tinggal pi–,"

"I like someone else, bukan kalian berdua!"

Maura terpaksa harus berbohong sekarang agar Noah maupun Arion berhenti. Noah dan Arion diam, mereka menatap Maura dengan tajam.

"Siapa?" Noah bertanya, tidak terima dengan pengakuan Maura. "Aksara?"

"Bukan! Yang pasti bukan lo berdua ataupun anak sekolah ini!"

Maura memberikan paperbag pada Arion, lalu segera turun dari lantai dua menuju lapangan. Meninggalkan Noah yang mengepalkan tangannya. Arion hanya menghembuskan napasnya kesal.

Dangerous Relationship [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang