Maura duduk diantara Aksara dan Noah, sedangkan Zidan dan Azura duduk di depan mereka yang dibatasi meja panjang. Mereka duduk lesehan di atas karpet.
"Ra, nanti gue buat pptnya, lo cari materinya aja." ujar Azura yang baru saja menghidupkan laptopnya. Maura mengangguk setuju karena dia tidak membawa laptop, jadi Maura mencari materi melalui ponselnya.
Maura yang fokus pada ponselnya mencari materi mencuri-curi pandang pada Noah dan Aksara yang menatap Maura sedari tadi. Maura berusaha cuek mengabaikan mereka berdua.
"Oh ada temennya Azura ya."
Mereka berlima kompak melihat kearah pintu utama. Saudaranya Azura, Austin. Seorang mahasiswa di kampus ternama, jurusan hubungan internasional. Maura menatap takjub Austin, sangat tampan dan tinggi. Wajahnya tidak kalah dari mereka bertiga.
Austin tersenyum menunjukkan lesung pipinya yang dalam, "permisi ya."
Pandangan Maura menjadi gelap karena Noah menutup mata Maura dengan tangannya. Maura menepis tangan Noah lalu melirik Noah kesal.
"Jangan liat cowok lain."
"Apaan sih."
Maura kembali melanjutkan aktivitasnya mencari materi. Noah menopang dagunya dengan satu tangan, tangan satunya bergerak mengusap pinggang Maura. Membuat Maura berjengit kaget. Aksara yang melihat itu langsung memukul tangan Noah.
"Jangan ganggu punya gue!"
Noah menatap Aksara sinis karena selalu saja mengganggunya. "Punya lo?"
Aksara diam saja tetapi matanya menatap Noah tajam. Maura pusing sekali menghadapi mereka berdua. jadi dia bertukar tempt dengan Zidan. Tapi Noah masih tidak berhenti mengganggunya dengan cara memainkan kakinya ke kaki Maura.
========
Hari ini adalah hari pekan olahraga, setiap kelas membuka stand makanan di sekitar lapangan. Kelas Maura menjual berbagai minuman. Pekan olahraga akan di adakan selama seminggu setiap pulang sekolah. Hari ini Maura bertugas menjaga stand kelasnya karena Maura free hari ini, lomba lari estafet dilaksanakan pada hari ketiga. Murid lain di kelasnya sibuk menonton pertandingan basket. Kelas Noah melawan kelas Maura. Sudah jelas hasil akhirnya siapa yang akan menang. Tentu saja kelas Noah, karena Maura sudah membacanya di novel.
Maura melihat Arion, si ketua osis yang terlihat sibuk kesana-kemari. Terakhir dia berinteraksi dengan Arion di ruangan osis, setelah itu Maura jarang melihat Arion karena cowok itu sibuk dengan kepanitian pekan olahraga.
Walaupun sudah tahu siapa yang akan menang, Maura tetap penasaran ingin melihat pertandingan basket. Dari tempatnya sekarang tidak terlihat apapun karena sekeliling lapangan basket yang di penuhi penonton. Saat pekan olahraga, murid sekolah lain boleh masuk ke SMA Rubby, membuat SMA Rubby sangat ramai.
"Waduh siapa nih!"
Maura yang lagi melamun dikejutkan oleh suara orang itu. Maura melihat dua orang dihadapannya. Sial! itu Callisto dan anak buahnya yang mencegatnya di depan gramedia waktu itu.
"Ngapain kalian kesini?!" Maura menatap kiri kanan, karena ramai ia yakin mereka berdua tidak akan berani macam-macam padanya.
"Selow dong! kita cuma mau beli minum." ucap anak buah itu, sementara Callisto hanya diam daritadi.
Maura ingat nama Callisto beberapa kali disebut dalam novel karena terlibat perkelahian dengan Aksara.
"Gak! Gue gak jual ke cowok kayak lo!" Maura mengibas-ngibaskan tangannya, mengisyaratkan mereka berdua pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Relationship [END] [TERBIT]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP!] [Sudah terbit di Teori Kata Publishing] Maura harus menerima nasib kalau dia bertransmigrasi ke dalam novel yang baru saja di bacanya. Bukan pemeran utama maupun pemeran antagonis, tapi seorang gadis yang bahkan namanya tidak p...