Chapter 1

95K 6.2K 82
                                    

Maura menelungkupkan kepalanya di atas meja setelah bel pulang sekolah berbunyi. Dia merasa frustasi karena tiba-tiba bertransmigrasi ke dalam novel Loving You. Dan sekarang namanya bukan lagi Maura Anindya, melainkan Maura Kanaya, nama yang bahkan tidak pernah disebut sekalipun dalam novel.

Maura meringis, merasa sial sekali hidupnya, bisa-bisanya dia bertransmigrasi. Ke dalam tubuh cewek yang bukan pemeran utama, antagonis, maupun figuran, tetapi cewek yang benar-benar tidak memiliki peran apapun. Maura menegakkan kepalanya, beruntungnya dia mendapat semua ingatan Maura Kanaya.

Jadi Maura sekarang menyukai Noah Jaxston, salah satu pemeran utama di novel dan dia menarik paksa Noah ke dalam lab kosong dan berniat menciumnya. What the–?!

Apa-apaan sih gadis ini?! Apa isi otaknya hingga berani melaukan itu kepada Noah Jaxston yang terkenal dingin dan kejam itu. Maura bergidik mengingat tatapan tajam Noah tadi. Dia harus jauh-jauh dari para pemeran utama pria. Maura mencoba mengingat nama-nama pemeran pria di dalam novel.

Yang pertama, Noah Jaxston. Tampan dan berbahaya. Dia pernah memaksa masuk ke rumah Azura–pemeran utama, saat tau sedang tidak ada orang dirumahnya, Noah juga pernah mencium Azura di tengah lapangan basket yang ramai. Seorang kapten basket dan pemilik sekolah ini.

Yang kedua, Aksara Daniswara. Tampan dan berbahaya juga. Sering bolos pelajaran dan jago berantem, tidak pernah kalah sekalipun saat adu jotos. BadBoy kelas kakap, sering memaksa pemeran utama.

Lalu, Arion Kalandra. Anak ambis, tampan, ketua osis yang sangat pintar, disegani oleh semua guru. Sepupunya pemeran antagonis, tetapi sangat membenci sepupunya itu karena suka mengganggu Azura.

Zidan Rajendra. Berbeda dari yang lainnya, Zidan ini murah senyum dan mudah didekati. Tetapi jangan tertipu karena Zidan juga sangat terobsesi pada pemeran utama. Diam-diam menghanyutkan.

Yang terakhir, Kairi Mahardika. Pemaksa dan Tsundere. Musuh Noah. Dingin, tapi ganteng. Mulutnya tajam, tidak bisa dikontrol tetapi walaupun begitu dia sangat mencintai pemeran utama.

Menurut penjelasan di novel, semua pemeran utama pria sangat tampan. Yah, Maura mengakui itu setelah melihat langsung Noah Jaxston tadi. Baru masuk ke dunia ini dan Maura sudah dibenci salah satu pemeran utama. Maura menghela napas. Dia harus menjauhi semua pemeran dalam novel, termasuk pemeran antagonis yang kejam, Aileen. Aileen dikenal berkuasa di sekolah dan membenci Azura karena disukai semua pemeran utama pria. Klise.

Tapi bagaimana cara Maura kembali ke dunia asalnya?  Dia kan belum mati, atau saat tertidur ada perampok yang masuk ke rumah Maura dan membunuhnya? Maura menggelengkan kepala menghilangkan pemikirannya. Karena dia punya semua ingatan Maura Kanaya, jadi dia harus pulang dulu dan memikirkan rencana kedepannya nanti.

Maura berjalan ke depan sekolah menuju halte. Maura Kanaya mempunyai keluarga yang cukup kaya dan harmonis, anak tunggal. Maura mengeluarkan ponselnya yang terlihat mahal dan bermerek buah digigit. Seingatnya, Maura Kanaya biasanya dijemput sopir atau membawa mobil sendiri.

"Enak dong jadi Maura Kanaya." Maura berdecak kagum melihat ponsel, jam tangan, hingga sepatunya, semuanya bermerek dan pastinya mahal. Tetapi Maura tetap mau kembali menjadi Maura Anindya, walaupun Maura Anindya hanya orang biasa yang tidak sekaya Maura Kanaya.

Maura seketika teringat sesuatu, biasanya kan ketika orang bertransmigrasi karena mati, apa Maura coba bunuh diri dulu? siapa tau dia kembali menjadi Maura Anindya. Jadi Maura berjalan maju ke tengah jalan sambil memejamkan mata.

Ciiittt

Tinnnn Tinnnn

"Heh minggir!"

Maura membuka mata dan melihat dirinya baik-baik saja. Ia menoleh dan melihat seorang pria mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil. Maura melotot, kenapa harus Noah Jaxston lagi sih?

"Gapapa tabrak aja gue!" Maura berteriak siap-siap untuk ditabrak. Noah kembali menghidupkan mobilnya untuk menakuti Maura.

"Aaaggghhh"

Seseorang menarik lengan Maura hingga Maura menabrak dada bidangnya, "Lo gapapa?"

Maura mengangkat kepalanya melihat pria itu, ganteng banget! Lalu dia melihat badge, Zidan Rajendra. Oh no! Zidan kan salah satu pemeran utama pria. Sial! Maura mendorong Zidan menjauh.

"Jangan deket-deket!"

"Udah ditolongin bukannya makasih," ujar Zidan menatap Maura kesal.

"Gue gak minta ditolong!"

Noah turun dari mobilnya dan berjalan kearah Maura dan Zidan. "Lo mau caper ke gue?" tanya Noah dengan tatapan datarnya.

Maura menoleh kearah Noah, "gak tuh! geer banget lo!"

"Terus lo ngapain di tengah jalan?!"

"Gue mau mati."

Noah dan Zidan menatap Maura syok, bagaimana seorang gadis bisa mengucapkan mati dengan mudah begitu?

"Kalo mau mati-mati aja ya anjing! jangan buat gue jadi kriminal!" Noah mendelik kearah Maura.

"Eh gak usah ngatain gue anjing juga kali! Lo tuh–" Maura menghembuskan nafasnya kasar, "bangsat!"

Noah dan Zidan bertambah syok mendengarnya, karena Maura ini terkenal menyukai Noah, malah mengejar-ngejarnya. Maura pergi dari hadapan Noah dan Zidan.

Zidan tekekeh melihat kelakuan Maura. Bisa-bisanya ada seorang gadis yang berani kepada Noah Jaxston si pemilik sekolah. Zidan menepuk pundak Noah prihatin, "kayaknya pesona seorang Noah Jaxston udah pudar ya?"

Noah menepis tangan Zidan tanpa membalas ucapannya, berani sekali gadis itu mengatainya bangsat setelah tadi pagi berniat menciumnya di lab yang sepi, gadis kurang ajar!

To be continued

Dangerous Relationship [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang