Chapter 36

23.1K 2.1K 46
                                    

⚠️⚠️⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️⚠️⚠️

Maura menghentikan langkahnya saat melihat Arion di depan gerbang, sedang berbincang dengan dua orang lelaki yang terlihat tidak asing di mata Maura. Teman Aksara saat balapan malam itu, Joe dan Atlas. Maura mengerutkan dahinya, kenapa mereka berbicara dengan Arion?

"Cewek Aksara!"

Maura membulatkan matanya saat mendengar teriakan Joe, ia melirik Arion yang menampilkan ekspresi wajah tidak suka mendengar teriakan Joe.

Maura menggigit bibir pasrah lalu mendekat. Joe terlihat membaca nametag di seragamnya.

"Maura Kanaya? Terus kenapa kemaren pake baju cowok ini?!" tunjuknya pada Arion. "Lo selingkuh dari Aksara?"

Maura menggigit pipi bagian dalamnya, kesalah pahaman ini semakin jauh, ia bingung harus menjelaskan yang mana dulu.

Atlas memegang pundak Joe, menahannya yang sudah menatap tajam Maura dan Arion. "Gue gak tau gimana ceritanya, tapi Aksara butuh lo sekarang."

Maura menaikkan kedua alisnya penasaran, apa yang terjadi pada Aksara? Lelaki itu memang tidak masuk sekolah hari ini. Maura sudah berpikiran macam-macam, ia khawatir ada sesuatu yang terjadi pada lelaki itu.

"Aksara kenapa?" tanya Maura penasaran.

"Dia demam, gak mau minum obat ataupun ke dokter."

Maura menghembuskan napas pelan, pasti mereka berpikir kalau Maura memang benar pacar Aksara, maka dari itu Joe dan Atlas mencarinya untuk merawat Aksara yang demam.

Maura setuju untuk menjenguk Aksara, ia ingin mengetahui kondisi lelaki itu. Saat Maura akan mengikuti Joe dan Atlas, Arion menahan tangannya.

"Mereka siapa?" tanya Arion penasaran.

Maura melepaskan tangan Arion tanpa menjawab pertanyaan lelaki itu, "gue pergi dulu ya."

Setelah itu, Maura benar-benar pergi tanpa menjelaskan apapun pada Arion yang masih merasa kesal saat mendengar pernyataan bahwa Maura berpacaran dengan Aksara.

⚠️⚠️⚠️

Maura memasuki kos-kosan tempat Aksara berada, pintu kamar lelaki itu tidak terkunci. Ia bisa melihat Aksara yang tertidur di atas ranjang.

Maura mendekati Aksara lalu memegang dahi lelaki itu. Panas. Suhu tubuh lelaki itu sangat tinggi. Mata Maura melihat sekeliling kamar yang hanya sepetak ruangan. Ia mengambil sendok dan mangkok untuk menaruh bubur yang dibelinya tadi di perjalanan.

Dangerous Relationship [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang