SIDE STORY : KAIRI

28.2K 1.9K 51
                                    

Note : part ini terjadi sebelum prolog dimulai!

⚠️⚠️⚠️

Maura Kanaya

I love her
And still after all this time, it's still her

Kairi menutup buku pink yang ia temukan di dalam lokernya setelah membaca sampai halaman terakhir. Kapan ia menuliskan hal itu?

Kairi tidak bisa mengingatnya sama sekali, ia tidak percaya apa yang tertulis di dalam buku itu. Tetapi satu hal yang pasti tulisan di dalam buku pink itu 100% tulisannya.

Ia pernah mencintai Maura Kanaya? Bukan hanya sekali, bahkan berkali-kali.

Hal yang sangat tidak masuk akal dan tidak bisa ia terima.

Kairi berjalan ke luar kelas dan melirik arah lapangan basket, melihat Maura Kanaya berdiri di pinggir lapangan sambil memegang botol air mineral. Kairi tidak pernah sekalipun bertegur sapa dengan gadis itu. Mustahil jika ia pernah menyukai Maura.

Maura suka pada Noah, siapa yang tidak tahu? Gadis itu bahkan menunjukkan rasa sukanya pada Noah secara terang-terangan.

Kairi menyukai gadis itu? Maura Kanaya?

Kairi menghembuskan napasnya kasar, berusaha keras untuk menolak kenyataan yang ditulis di dalam buku itu.

Tertulis jelas di buku itu, bahwa tubuh Maura akan diisi jiwa orang lain, tetapi ia tidak tahu kapan waktunya. Apakah Maura yang sekarang dilihatnya adalah Maura yang asli atau bukan, Kairi tidak tahu sama sekali. Yang pasti ia tidak mungkin menyukai Maura dan tidak akan.

Maura berjalan ke arah Noah yang baru saja selesai bermain basket lalu memberikan botol air mineral yang sedari tadi dipegangnya. Tetapi lelaki itu mengabaikannya, menjauh dari Maura.

Kairi memperhatikan setiap gerak gerik gadis itu, tidak ada yang aneh. Hanya kebiasaan Maura yang mengejar-ngejar Noah.

⚠️⚠️⚠️

Sejak membaca buku pink itu, mata Kairi terus saja secara tidak sengaja melirik Maura. Sekarang ia bisa melihat Noah dan Maura yang akan berjalan melewati dirinya.

"Noah, kamu dicariin Yadi!" teriak Maura yang berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Noah.

Noah menaikkan sebelah alisnya tidak tertarik, "Yadi siapa?"

"Yadiriku." Setelah itu, Maura tampak cekikikan.

Noah memutar matanya malas lalu berjalan dengan cepat melewati Kairi dengan tatapan sinisnya, meninggalkan Maura. Kairi mengabaikan Noah dan menatap Maura dengan heran, gadis itu terlihat tidak tahu malu.

Maura mengejar Noah dan saat melewati Kairi, gadis itu ikut menatapnya sinis juga, sama seperti yang dilakukan Noah barusan.

"Noah tunggu! Jujur kamu jamet kan?" Suaranya yang lumayan melengking dapat didengar Kairi. "Atau kamu pacarku?"

"Mending gue jadi jamet," jawab Noah datar lalu mendorong Maura menjauh agar berhenti mengikutinya.

Maura cemberut melihat perlakuan Noah padanya, "kamu gak minta maaf?"

Noah berdecak kesal karena Maura tidak menyerah sama sekali. "Gak."

"Harusnya kamu minta maaf karena udah bikin aku sayang sama kamu."

Kairi berdecak mendengar ucapan Maura. Bukan hal aneh lagi mendengar Maura berbicara seperti itu pada Noah, bahkan Kairi juga terbiasa mendengarnya karena beberapa kali tanpa sengaja memperhatikan gadis itu.

Tidak mungkin kan Kairi menyukai gadis seperti itu?

Bahkan beberapa hari setelahnya, Kairi melihat Maura yang menarik Noah ke dalam laboratorium kosong. Entah apa yang akan dilakukan gadis itu kali ini.

Dan beberapa hari kemudian, ada yang berbeda. Secara ajaib, Maura berhenti mengejar Noah dan malah berbalik Noah yang mengejar gadis itu, bahkan Aksara yang jarang masuk kelas dan berinteraksi dengan para muridpun, ikut mengejar gadis itu.

Terjadi diluar prediksinya. Sifat gadis itu benar-benar berubah dan yang Kairi tahu pasti, tubuh Maura sudah diisi jiwa orang lain.

Kairi memperhatikan Maura, Noah, dan Aksara dari jarak yang tidak terlalu jauh.

"Dia punya gue!"

Kairi bisa mendengar Aksara berucap pada Noah sambil merangkul Maura. Noah menarik lengan Maura hingga rangkulan Aksara di pundak gadis itu terlepas.

"Stop! gue bukan punya lo!" Maura menunjuk Aksara di depan mukanya, kemudian menoleh kepada Noah. "Dan lo! berhenti ngikutin gue!"

Maura berlari dari sana meninggalkan Noah dan Aksara yang tampak memandang gadis itu dengan tatapan yang dalam.

Kairi mengangkat salah satu alisnya. Apakah memang benar apa yang tertulis di buku pink itu bahwa jiwa Maura sudah diisi oleh jiwa orang lain?

Tulisan dibuku itu, bukanlah omong kosong belaka.

"Menarik."

Dangerous Relationship [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang