Chapter 38

20.1K 1.8K 25
                                    

Maura berjalan di sebelah Aksara, setiap kelompok akan melakukan jelajah alam yang dimulai dari pos pertama. Arion sudah memegang peta yang menunjukkan arah di mana tiap pos berada.

Mereka berhenti di pos pertama dan disuruh menebak apa saja yang terkandung dalam minuman yang telah disediakan di atas meja.

Maura dan yang lainnya mengambil satu gelas plastik berisikan minuman. Ia mengerutkan dahinya saat mencicipi minuman yang menurutnya aneh tersebut.

"Huek! Ada alpukat! Gue benci alpukat!" Celine berteriak lalu membuang sisa minuman dari dalam mulutnya.

Arion mencobanya sedikit dan mulai menulis di selembar kertas yang sudah diambilnya tadi. "Alpukat, timun, tomat, pisang."

Maura mencicipinya sekali lagi dan benar apa yang dikatakan Arion. Lelaki itu memang jenius, tetapi mereka harus menebak satu lagi.

"Arion pinter," ucap Celine senang. Ia membuang minuman itu ke dalam tempat sampah yang sudah disediakan.

Maura melirik Aksara yang ternyata sudah menghabiskan minumannya, membuat Maura terbelalak kaget padahal rasa dari minuman itu sangat tidak enak.

Aksara meremas plastik gelas minumannya lalu mengusap bibirnya dengan punggung tangan. "Seledri."

Arion mengangguk lalu menuliskan seledri di kertas. Lelaki itu segera menyerahkan kertasnya pada panitia yang menajaga pos satu.

"Emangnya enak?" tanya Maura pada Aksara.

"Gak enak," jawab Aksara. Lelaki itu mendekat pada Maura. "Tapi buat menjaga kesuburan dan nambah stamina."

Maura segera menutup telinganya, ia mengerti maksud dari lelaki itu mengarah ke mana. Ia menyipitkan matanya pada Aksara yang menyeringai.

Arion melirik telinga Maura yang memerah dan bergantian melirik Aksara. Lelaki itu berjalan melewati keduanya. "Kita yang pertama, ayo lanjut ke pos dua."

Aksara menaikkan sebelah alisnya saat Arion menabrak bahunya, tetapi ia hanya diam saja tidak memperdulikan lelaki itu.

⚠️⚠️⚠️

Mereka sudah melewati pos ke-tiga dan masih di posisi pertama yang telah berhasil menyelesaikan tiga pos. Arion melebarkan peta agar mereka dapat melihatnya secara bersama.

"Aawws!"

"Celine!" teriak Audrey saat melihat Celine yang tersungkur akibat tersandung akar pohon. Mereka mengalihkan perhatian dari peta ke arah Celine yang sedang meringis memegangi kakinya.

"Celine lo gapapa?" tanya Audrey. Ia berjongkok di sebelah Celine, diikuti Arion.

Sementara Maura dan Aksara melihat Celine sambil berdiri. Arion memegang pergelangan kaki Celine tetapi gadis itu langsung berteriak kesakitan.

"Aw! Sakit!"

"Lo terkilir. Pos tiga udah lewat jauh, jadi kita ke pos selanjutnya aja."

Celine mencebikkan bibirnya karena kakinya terasa sangat sakit. Ia mencoba berdiri dibantu Audrey tetapi langsung terduduk lagi karena cedera di kakinya.

"Sebaiknya di antara lo berdua ada yang gendong dia," ucap Maura. Ia melirik Arion dan Aksara bergantian, tetapi kedua lelaki itu juga saling menatap.

"Lo aja, gue megang peta," ucap Arion. Ia menunjukkan peta yang dipegangnya pada Aksara.

Aksara berdecak, "kalo peta mah, gue juga bisa!" Aksara merebut peta di tangan Arion dengan kasar. Lebih baik dia yang memimpin jalan daripada harus bersentuhan dengan Celine. "Emangnya lo mau digendong gue?"

Dangerous Relationship [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang