Maura memutar kedua matanya dengan malas, ia lelah terlibat dalam cinta segitiga begini. Maura berdiri di antara Noah dan Arion.
"Kalo mau berantem lanjut aja. Gue pergi dulu."
Setelah itu, Maura benar-benar keluar dari UKS, tidak memperdulikan Noah ataupun Arion.
Arion mendekat ke arah Noah lalu meninju lelaki itu tepat di sudut bibir. Noah mundur beberapa langkah, matanya berkilat dengan rahang yang terkatup. Noah mengusap ujung bibirnya yang berdarah.
"Mau seribu tahun lagi pun, lo gak bakal bisa dapetin Maura." Noah keluar dari UKS setelah mengucapkan itu, meninggalkan Arion yang masih diam di tempatnya, mengepalkan tangannya dengan kuat.
⚠️⚠️⚠️
Maura duduk di kantin, tepat di sebelah Azura yang duduk sendirian. Azura menoleh lalu terkejut melihat perban di pipi Maura.
"Pipi lo kenapa?" Azura memegang kedua pipi Maura, melihat dengan seksama wajah gadis itu.
"Kena kaca."
"Kok bisa? Lain kali hati-hati Maura."
Maura hanya membalasnya dengan dehaman, terlalu malas untuk bercerita, apalagi menyebutkan nama Celine dan Vanya.
Maura menatap Azura yang kembali memakan makanannya. "Azura, kak Austin orangnya gimana?"
Azura tersedak lalu menggapai minumannya, "lo suka sama abang gue?"
"Siapa?"
Maura dan Azura menoleh dan melihat Aksara berdiri di depan mereka. Lelaki itu tampak seperti baru bangun tidur, dengan rambut yang acak-acakan.
"Maura suka sama–,"
"Gak! Gue cuma nanya aja Azura." Maura menutup bibir Azura dengan sebelah tangannya.
Aksara duduk di depan Maura, menatap Maura dan Azura dengan bingung. Ia menaikkan sebelah alisnya, tidak suka mendengar ada seseorang yang mengisi hati gadis di hadapannya.
Maura beralih menatap Aksara yang juga menatapnya. "Lo tau siapa Joker?"
"Ketua geng cyberthorn," jawab Aksara.
Maura menghembuskan napasnya pelan, Maura tidak peduli sama sekali dengan geng itu dan yang pasti Maura tidak ingin lagi terlibat pada balapan liar atau semacamnya yang dapat membuatnya masuk kantor polisi lagi.
"Joker siapa?" tanya Azura penasaran.
Maura menggeleng, dia tidak ingin siapapun tahu karena Austin pasti sudah berusaha keras menyembunyikan dirinya. Maura tidak mau ikut campur dengan membeberkan identitas lelaki itu.
"Jangan terlibat lagi. Gak ada yang tau kalo lo Maura, kan?" tanya Aksara, dia menatap Maura penuh selidik.
Maura meneguk ludahnya, karena dia pernah bertemu dengan Joe waktu itu, lelaki berambut pirang itu bahkan hapal dengan bau parfumnya. Sepertinya Maura harus mengganti merek parfumnya.
Bukankah Joe teman Aksara? Semoga saja Joe tidak memberitahukan dirinya pada orang lain. Tetapi setaunya Joe hanya mengenalnya dengan nama Arion, bukan Maura, tetapi tetap saja wajahnya sudah ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Relationship [END] [TERBIT]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP!] [Sudah terbit di Teori Kata Publishing] Maura harus menerima nasib kalau dia bertransmigrasi ke dalam novel yang baru saja di bacanya. Bukan pemeran utama maupun pemeran antagonis, tapi seorang gadis yang bahkan namanya tidak p...