Chapter 16

51K 3.8K 65
                                    

"It's dangerous. I'm addicted to you, Maura Kanaya."

Maura meneguk ludahnya, ia berdiri kaku di sudut lift. Suara Noah terdengar serak dan dalam. Kesadaran masih berpegang padanya, Maura tidak akan terpengaruh sedikitpun pada Noah. Sekarang ataupun di masa depan, hatinya tidak akan goyah hanya karena karakter fiksi.

Noah mendekat pada Maura yang menyenderkan punggungnya ke sudut lift. Maura memicingkan matanya, bersikap waspada melihat Noah yang mendekat.

"Jangan dekat-dekat!"

Maura menyilangkan tangannya di depan dada, dia sudah tidak bisa mundur lagi. Noah tampak menghembuskan napas lelah. Pertahanan diri Maura terlalu kuat untuk Noah tembus, gadis itu seakan membangun tembok yang tinggi di antara mereka. Tetapi Noah tidak akan menyerah, setinggi apapun tembok itu, ia akan melampauinya.

Noah menunduk lalu menaruh kepalanya di atas bahu kecil Maura. Maura diam tidak memberontak. "Gue gak peduli siapapun yang lo suka saat ini, karena cepat atau lambat gue yang bakal gantiin orang itu."

Bulu kuduk Maura meremang mendengar ucapan Noah. Ia tahu dengan sangat jelas bahwa Noah akan melakukan apapun untuk mendapatkannya.

*****

Maura sudah bersiap dengan baju kaos polos dan celana jeans panjang. Hari ini adalah hari sabtu, hari penutupan pekan olahraga. Hari ini akan sangat ramai karena SMA Rubby mengundang berbagai penyanyi untuk mengisi acara. Tidak ada yang terjadi tadi malam saat dia bersama dengan Noah. Maura berusaha mati-matian untuk tidak tidur di dalam mobil Noah. Ia tidak ingin Noah diam-diam menciumnya lagi.

Saat memegang gagang pintu kamarnya, Maura berhenti karena terjadi glitch* beberapa detik. Maura mengerjapkan matanya, ia yakin tidak salah lihat, ia melihat kamarnya yang dulu. Apa yang terjadi? Walaupun hanya beberapa detik, tetapi Maura sangat yakin dengan apa yang dilihatnya tadi.

Napas Maura memburu, berbagai pertanyaan muncul di kepalanya. Tetapi Maura berusaha tenang dan berpikir jernih. Apakah Maura akan kembali ke tempat asalnya?

Benar, kemungkinan Maura pulang masih sangat besar. Ia tidak boleh jatuh cinta pada Noah ataupun yang lainnya. Jika Maura jatuh cinta lalu kembali ke dunia asalnya, lalu bagaimana? Maura akan sendirian mencintai seseorang yang bahkan tidak ada di kehidupan nyata. Itu akan sangat menyakitkan, Maura tidak ingin membayangkannya.

*****

"Maura!" Maura yang sedang berdiri di pinggir lapangan melambaikan tangannya pada Azura yang memanggilnya. "Gak ke depan panggung?"

"Disini aja, disana terlalu rame!" Maura berucap setengah berteriak karena suara dari bintang tamu yang sedang bernyanyi di atas panggung. Azura menganggukkan kepalanya pada Maura.

Azura membulatkan matanya saat melihat seseorang sedang mencarinya. Azura bersembunyi di belakang Maura. Maura mengerutkan dahinya bingung melihat kelakuan Azura.

"Kenapa?"

"Abang gue! Dia mau nyamperin Julian!"

Austin terlihat mendekat, ia tahu adiknya pasti akan bersembunyi darinya. Tetapi percuma, karena Austin sudah melihat Azura terlebih dahulu. Austin tidak memperdulikan Azura, dia menatap Maura.

"Kamu Maura kan?"

Maura mengangguk, tetapi ia bingung bagaimana Austin bisa mengetahui namanya, padahal mereka baru bertemu sekali di rumah Azura. Azura terlihat berhenti bersembunyi, ia merengut menatap Austin.

Dangerous Relationship [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang