Episode 13: Sosok Ayah

23 8 6
                                    

Saat Laura membuka ponselnya, tiba-tiba saja ada satu pesan masuk dan itu adalah pesan dari seorang pria yang tidak dikenal oleh Laura. Sontak Laura langsung melihat isi pesan tersebut.

Isi pesan tersebut, "halo, apa kita boleh kenalan?" tanya pria tersebut.

"Eh, siapa ini, kelihatannya tampan," langsung mengecek profil pria tersebut dan foto pria tersebut lumayan bagi Laura.

"Wah, tampan juga, hahahah. Baru kali ini ada seorang pria yang mengirimkanku pesan duluan," ucap Laura sambil tersenyum dan membalas pesan dari pria tampan tersebut.

Balasan pesan dari Laura, "boleh, omong-omong kamu kenapa ngirim pesan kepadaku?" jawab Laura sekaligus bertanya.

"Karena aku tertarik denganmu," jawab pria tersebut.

"Oh ya, kalau boleh tahu nama kamu siapa?" tanya Laura kembali.

"Kenalin nama saya Candra dan saya bekerja sebagai karyawan di perusahaan ternama yang ada di Jakarta ini," jawab Candra.

"Wah, ternyata pekerjaannya lumayan juga dan penampilannya juga lumayan kalau dilihat-lihat. Ehm, tapi aku takut kalau akan terjadi hal yang tidak aku inginkan seperti sebelumnya. Apa aku tolak aja dia ya," masih bingung dengan dirinya sendiri.

"Tapi kalau dibiarkan begini kan rugi juga, lagian wajah Candra juga lumayan. Aku ajak ngobrol aja deh," kembali tersenyum dan membalas pesan dari Candra.

Setelah 1 Jam berlalu, mereka mulai dekat dari pesan yang pendek menjadi panjang. Pada akhirnya Laura dan Candra menempatkan lokasi untuk bertemu, yaitu di Cafe Strawberry.

"Aku akan bertemu dengannya. Semoga saja tidak mengecewakan lagi deh, karena aku tidak mau sakit hati lagi," ucap Laura menghela napas panjang dan kembali tersenyum, sambil meminum kopinya.

"Aku jadi bingung, siapa sih sebenarnya jodohku. Semoga saja dia benar-benar pria yang menyayangiku dan tidak mau kehilangan diriku," ucap batin Laura menatap ke arah luar.

Malam pun tiba, di mana Laura sudah di jalan untuk pulang ke rumah. Saat di perjalanan menuju rumahnya, tiba-tiba saja ada anak yang berlari ke arah mobilnya. Sontak Laura kaget dan langsung mengerem mobilnya secara mendadak.

"Argh, apa itu," ujar Laura langsung mematikan mobilnya dan keluar dari mobil tersebut.

Saat Laura keluar, ternyata ada seorang anak kecil yang jongkok sambil menangis, dengan menutupi wajahnya. Laura pun menghampiri anak tersebut, "halo adik kecil, kenapa kamu berlari ke jalanan?" tanya Laura dengan lembut.

Anak cewek tersebut langsung membuka matanya dan menatap wajah Laura, "aku kira aku mati tante. Maaf banget ya Tante, karena sudah berlari ke jalanan," jawab anak cewek tersebut dengan sopan.

"Omong-omong, kenapa kamu berlari ke jalanan sayang. Di mana ayah dan ibu kamu?" tanya Laura kembali sambil mengelus rambut anak kecil tersebut.

"Tadi saya mau mencari ibu saya Tante dan saat mau mencari ibu saya, tiba-tiba saja ada seekor anjing yang mengejar saya. Jadinya saya berlari ke jalanan ini deh. Maaf banget ya Tante," jawab anak cewek tersebut dengan jelas dan langsung menundukkan kepalanya kepada Laura.

"Omong-omong, nama kamu siapa adik kecil?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya.

"Nama saya Bella Tante dan nama Tante siapa?" jawab Bella sekaligus bertanya.

"Sebelum Tante mengatakan nama tante, bagaimana kalau kamu masuk mobil Tante dulu. Tante bukan orang jahat kok dan Tante akan mencarikan ibu kamu yang hilang. Apa kamu mau sayang?

"Mau deh Tante," jawab Bella sambil tersenyum sopan dan mereka berdua langsung masuk ke dalam mobil bersamaan.

Di dalam mobil, Laura menjalankan mobilnya menuju restoran terdekat, "kita mau ke mana Tante?" tanya Bella menatap wajah Laura.

"Kita akan makan di restoran dulu sayang. Kamu pasti belum makan kan," jawab Laura kembali tersenyum.

"Belum tante. Oh ya Tante, apa Bella menyusahkan Tante. Takutnya Bella menyusahkan Tante lagi dan Bella tidak mau seperti itu?" tanya Bella sambil menaikkan alisnya.

"Sama sekali tidak menyusahkan tante kok sayang. Malah Tante bahagia karena sudah mengajak kamu makan bersama Tante. Omong-omong, apa kamu tinggal bersama ibu kamu saja," jawab Laura sekaligus bertanya.

"Iya Tante. Ayah Bella sudah meninggalkan sejak Bella berumur 2 tahun, ibu sendiri yang cerita kepada Bella. Oh ya Tante, Tante belum memberitahukan nama Tante. Siapa nama Tante?" tanya Bella kembali.

"Oh ya, Tante hampir lupa. Nama Tante adalah Laura dan kenapa baju kamu kotor begini sayang. Apa kamu habis terjatuh?" jawab Laura sekaligus bertanya.

"Gak kok Tante, ini memang baju Bella. Kata ibu tidak apa-apa baju kotor, yang penting masih bisa dipakai. Baju ibu juga seperti Bella kok Tante. Bella dan ibu bekerja mencari rongsokan di tong sampah, jadinya susah untuk membeli pakaian, karena kami harus membeli makan untuk melanjutkan hidup Tante," jawab Bella dengan jelas dan masih bisa tersenyum.

Laura yang mendengarnya pun terharu. Anak yang masih kecil, sudah harus menjalani dunia yang begitu pahit, "kasihan banget anak ini. Dia harus menjalani kehidupan yang kejam ini. Aku harus membantu mereka," ucap batin Laura menahan air matanya.

"Kalau begitu, setelah kita makan bersama dan membungkuskan makanan untuk ibu kamu. Kita akan langsung mencari ibu kamu ya sayang," ucap Laura mengelus rambut Bella dengan tangan kirinya.

Bella pun menganggukkan kepalanya, sambil tersenyum bahagia. Sesampainya di restoran, mereka berdua pun langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam restoran tersebut.

Di dalam restoran tersebut, mereka berdua langsung duduk dikursi dan Laura langsung memesan makanan dan minuman untuk Laura dan Bella.

Setelah memesan makanan tersebut, mereka berdua pun kembali berbincang, "oh ya Tante, apa Tante tinggal sendirian?" tanya Bella sambil mengayunkan kedua kakinya dan terus tersenyum kepada Laura.

"Tante tinggal bersama Ayah dan Ibu Tante. Memangnya kenapa sayang," jawab Laura sekaligus bertanya.

"Bagaimana rasanya disayang oleh Ayah Tante. Apa Tante bisa menceritakan sosok Ayah kepada Bella. Bella ingin sekali mendengarnya, setiap kali Bella meminta ibu menceritakan sosok Ayah, ibu selalu menangis dan tidak jadi menceritakannya kepada Bella. Apa Tante bisa menceritakannya," ucap Bella terus menatap wajah Laura.

"Kasihan banget anak ini. Dia hanya mau mendengar sesosok ayah," ucap batin Laura kembali menahan air matanya.

"Halo Tante, kenapa Tante diam saja. Kalau Tante tidak bisa juga gapapa kok?" tanya Bella kembali tersenyum.

"Eh, tentu saja sayang. Tante akan menceritakan sesosok Ayah kepada kamu. Ayah itu adalah seorang pria yang kuat dan pantang menyerah untuk keluarganya, terutama anaknya. Ayah itu bisa dibilang adalah Superman, karena dia adalah penyelamat bagi anaknya, contohnya kamu sayang. Ayah kamu menjaga kamu sejak kamu lahir sampai Ayah kamu harus pergi meninggalkan kamu. Sebenarnya, Ayah kamu itu ada disamping kamu sayang, hanya saja ia tidak terlihat. Dia terus menjaga kamu di manapun kamu berada"

"Hah, berarti ada Ayah Bella disamping ya Tante?" tanya Bella sambil menaikkan alisnya.

Akhirnya Laku JugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang