Saat mereka sedang fokus melihat aplikasi dating tersebut. Tiba-tiba saja ponsel Laura berdering dan itu adalah panggilan dari Kevin. Laura pun langsung menghela napas dan menatap wajah Nathalie.
"Siapa sayang?" tanya Nathalie sambil menaikkan alisnya.
"Ini, dari si Kevin gila itu. Kau yang angkat aja deh Nathalie, aku malas berbicara dengannya," jawab Laura dan ia langsung memberikan ponselnya kepada Nathalie.
"Tentu saja, biar aku saja yang mengangkatnya. Dia harus diberi pelajaran," ujar Nathalie dengan kesal dan ia langsung mengambil ponsel yang ada ditangan Laura.
"Halo, ada apa?" tanya Nathalie sambil mengerutkan keningnya.
"Eh, ini bukan suara Laura, kamu temannya ya. Omong-omong, di mana Laura nya?" tanya Kevin yang sadar, kalau itu bukan suara Laura.
"Laura nya lagi sibuk, jangan cariin dia lagi dan satu lagi dasar pria buaya darat. Kau jangan pernah hubungi sahabatku lagi, karena dia mahal dan tidak murahan seperti dirimu. Dasar lemper pisang, enak aja mainin perasaan wanita. Kami sudah melihat semuanya kemarin malam. Kemarin malam kau berciuman dengan wanita lain kan, dasar pria buaya darat jelek." Hina Nathalie dengan kesal, sampai mengepalkan tangan kirinya.
"Apa yang kau maksud sih. Itu bukan seperti yang kalian lihat," ucap Kevin berusaha mengelak.
"Argh, sudahlah pria gila. Mending kau jangan dekati sahabatku, karena dia tidak level dengan pria seperti dirimu. Bay dan sampai jumpa, semoga kau bertemu dengan wanita yang persis sepertimu, sama-sama buaya. Dasar tempe bacem," jawab Nathalie dan ia langsung mematikan telepon tersebut.
"Sudah Laura. Dengan begini, dia tidak akan menghubungimu dan mencarimu. Kalau itu sampai terjadi, langsung hubungi aku dan katakan padaku. Aku akan memukulnya, sampai giginya tidak akan ada di mulutnya lagi," perhatian Nathalie dan menatap wajah Laura.
"Terima kasih banyak Nathalie. Kau memang sahabatku yang paling terbaik. Terima kasih," ujar Laura sangat bahagia dan ia langsung memeluk Nathalie dengan hangat.
"Ouh ya Nathalie. Aku ada dapat seorang pria di aplikasi dating ini. Dia begitu lucu dan banyak topik juga, orangnya juga lumayan, nih kau lihat sendiri wajahnya," memberitahu Nathalie, kalau dirinya sudah mendapatkan pasangan dating yang cocok untuknya.
"Iya, dia lumayan tampan juga. Coba kau ajak ngobrol dia," ujar Nathalie dan Laura mulai mengobrol dengan pasangan dari aplikasi dating tersebut.
"Omong-omong, namanya siapa Laura?" tanya Nathalie sambil menaikkan alisnya kembali.
"Namanya Gino. Lucu kan namanya, kayak orangnya," jawab Laura kembali tersenyum dan ia membalas pesan dari pria yang bernama Gino tersebut.
Malam pun tiba. Di mana Laura sudah di kamarnya, setelah makan malam bersama ayah dan ibunya. Laura sedang berbaring di tempat tidur, sambil memainkan ponselnya.
Saat Laura sedang asyik scroll tiktok. Tiba-tiba saja ada pesan masuk dan itu adalah pesan dari pasangan yang ia dapatkan dari aplikasi dating, yaitu Gino. Sontak Laura langsung melihat pesan tersebut dan isi pesan tersebut berisikan, "malam Laura. Lagi apa?" tanya Gino dengan dan stiker yang lucu.
Laura salting dengan stiker seorang anak kecil yang memberikan love. Laura pun langsung membalas pesan Gino, "malam juga Gino. Aku lagi baring di tempat tidur dan kamu lagi apa nih?" jawab Laura sekaligus bertanya.
"Aku juga lagi berbaring di tempat tidur. Oh ya, apa besok kita bisa berkencan. Aku ingin sekali bertemu denganmu. Apa kamu punya waktu besok?" tanya Gino kembali.
"Yaudah deh. Besok kita ketemuan di cafe tanah abang di sore hari. Aku akan menunggumu di sana," jawab Laura dengan ekspresi terus tersenyum membalas pesan Gino.
"Apa kamu bisa mengirimkan fotomu. Aku ingin sekali melihat fotomu Laura," meminta Gino.
"Eh, kenapa anak ini tiba-tiba meminta fotoku. Berikan atau tidak ya. Berikan aja deh, kan aku sedikit nyaman dengannya. Tapi, jangan foto wajahku, melainkan kamarku saja. Heheheh," ujar Laura langsung mengambil foto kamarnya dan ia langsung mengirimkannya kepada Gino.
Gino membalas, setelah Laura mengirimkan foto tersebut, "kenapa kamu mengirimkan foto seperti ini. Aku kan gak minta kamarnya yang di foto?" tanya Gino dengan emoji bertanya.
"Tunggu besok saja. Besok kan kita akan bertemu, jadi bisa melihat wajah satu sama lain deh. Kalau begitu, sampai jumpa esok hari Gino. Aku jadi tidak sabar untuk bertemu denganmu," jawab Laura kembali tersenyum.
"Baiklah, kalau begitu selamat malam Laura," ucap Gino langsung mematikan telepon tersebut, dan Laura pun meletakkan ponselnya di mejanya dan ia langsung memeluk bantal gulingnya, dengan ekspresi bahagia sambil senyum-senyum sendiri.
"Ouh ya, aku lupa ke Cafe Strawberry yang ada di jalan Jl. Green Ville Jakarta - Merak Toll Road. Astaga, besok aku harus ke sana dulu deh, nanti aku akan memberitahu Gino kalau ubah tempat pertemuan. Aku harus tetap mengutamakan pekerjaanku." Ucap Laura.
Keesokan paginya. Di mana Laura sudah bangun dan ia sudah mengenakan pakaian rapi, dengan riasan simple tapi cantik dan feminim. Selesai merias dirinya, ia pun langsung keluar dari kamarnya dan menuju meja makan menghampiri ayah dan ibunya.
"Pagi ayah dan ibu," sapa Laura sambil tersenyum dan duduk disamping ibunya.
"Pagi juga sayang. Sepertinya hari ini kamu ceria banget. Ada hal apa itu, sampai kamu seceria ini?" tanya ibunya ikut tersenyum menatap Laura yang terus tersenyum.
"Tidak ada kok Bu. Kan Laura memang seperti ini, selalu ceria. Oh ya ayah, apa ayah akan ke cafe yang ada di Jalan Green Ville Jakarta Merak Toll Road. Kalau ayah mau ke sana untuk mengecek cafe, aku mau ikut. Karena kebetulan Laura harus mengecek kondisi keuangannya?" tanya Laura sambil menatap wajah ayahnya.
"Tidak, hari ini ayah mau mengurus perusahaan dulu. Karena kemarin ayah habis dari cafe yang kedua. Mending kamu pergi sendirian saja sana kan sudah besar," jawab ayahnya.
"Iya deh ayah," pasrah Laura dan mereka bertiga langsung menyantap sarapan tersebut bersama-sama.
"Omong-omong, apa kamu sudah menemukan pacar. Kalau belum, ayah dan ibu memang harus menjodohkan kamu dengan anak teman ibu?" tanya ibunya terus menanyakan soal pasangan.
"Tidak perlu Bu. Aku sudah memiliki pasangan dan kami sedang menjalin hubungan sekarang Bu. Jadi tidak perlu menanyakan soal itu terus, karena Laura bosan mendengarnya Bu." Jawab Laura berusaha tersenyum sambil mengunyah makanannya.
"Baiklah sayang. Kalau begitu, kamu lanjutkan makanan kamu setelah itu kamu baru berangkat bekerja sayang," jawab ibunya dan Laura langsung melahap makanannya.
Selesai sarapan, Laura berpamitan kepada ayah dan ibunya untuk berangkat ke cafe. Saat keluar rumah, tiba-tiba saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya Laku Juga
Romance"Namaku Laura Xaviera, biasa dipanggil Laura. Sudah 25 tahun aku single, dan tinggal bersama kedua orangtuaku yang masih utuh. Mereka terus mengatakan soal pernikahan kepadaku. Padahal aku hanya ingin fokus mengejar karir dulu." "Sampai di mana aku...