Episode 29: Penutup Mata

10 5 1
                                    

Sore pun tiba. Di mana Laura menuju House Of Happiness, "aku sudah membeli toko kue yang cocok untuk Ibu Layla dan Ibu Riska. Apa lebih baik aku menuju toko kue dulu ya, untuk melihat isinya. Iya deh, aku cek toko kuenya dulu. Setelah itu, baru aku ke House Of Happiness" mengubah jalur jalannya, menuju toko kue Jl. Jambu Jakarta Pusat.

Sesampainya di toko tersebut. Laura pun langsung turun dari mobilnya dan masuk ke dalam toko tersebut. Terlihatlah si pemilik toko yang sudah menunggunya, "salam Bu Laura" ucapnya sambil menundukkan kepalanya kepada Laura.

"Salam juga Pak. Katanya kan toko Bapak ini mau dijual kan. Jadi, saya mau tanya soal harganya. Sebelum itu, mari kita duduk dulu" ucap Laura dan mereka berdua langsung duduk dikursi berhadapan.

"Benar yang anda katakan Bu Laura. Saya mau menjual toko ini, karena saya mau pindah ke Australia. Jadi, daripada toko ini tidak ada yang memakainya, jadi saya jual saja dengan harga murah" sahut si pemilik tersebut.

"Omong-omong, nama anda siapa ya. Saya lupa lagi?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya.

"Nama saya Erland. Salam kenal Bu Laura" jawab Pak Erland dan merekapun berjabat tangan.

"Kalau begitu, tanpa basa basi, berapa harga toko ini?" tanya Laura sambil menyilangkan kakinya.

"Harganya murah saja, hanya 200 Juta saja, sudah dapat pemandangan yang begitu indah , dengan peralatan yang sudah komplit. Jadi tidak perlu pikirkan yang lain lagi, karena toko ini begitu bagus dengan pemandangannya yang begitu indah" jawab Pak Erland sambil tersenyum kepadanya.

"Wah, harga yang sangat terjangkau. Oh ya, apa saya boleh melihat sekitaran toko ini kembali?" tanya Laura kembali, sambil menaikkan alisnya kembali.

"Tentu saja boleh Bu Laura. Mari, saya akan tunjukkan beberapa tempat yang ada di toko ini, yang begitu diminati pelanggan kalau datang ke toko ini" jawab Pak Erland dan Pak Erland langsung menunjukkan belakang toko bersama Laura.

Sampailah mereka di belakang toko tersebut dan terlihatlah taman bunga yang begitu indah, dengan pepohonan yang membuat sejuk tempat tersebut, "wah, ini benar-benar bagus Pak. Baru kali ini saya melihat toko yang begitu memiliki pemandangan yang seindah ini" kagum Laura sampai tidak mengedipkan matanya, karena melihat pemandangan yang begitu indah di depan matanya.

"Cafe ini memang hampir dekat dengan pegunungan. Anda bisa lihat di sana, ada pegunungan yang begitu indah untuk dilihat. Apa lagi kalau ketika senja, toko ini begitu indah dan membuat toko ini berwarna sedikit orange, akibat senja tersebut. Maka sebab itu, toko ini banyak pelanggan yang datang, karena mau menikmati keindahan alam tersebut" ucap Pak Erland kembali menjelaskan toko tersebut.

"Kalau begitu, saya akan beli toko ini secara cash. Kalau begitu, kirimkan nomor rekening anda" sahut Laura langsung duduk dikursi yang ada disampingnya.

Pak Erland pun mengirimkan nomor rekeningnya kepada Laura dan Laura langsung mengirimkan uangnya ke rekening Pak Erland, "saya sudah mengirim uangnya. Anda bisa mengeceknya" ucap Laura sambil tersenyum tipis.

Pak Erland pun melihatnya, "terima kasih banyak Bu Laura dan ini sertifikat toko ini. Berarti, toko ini sudah menjadi milik anda sendiri. Sekali lagi saya sangat berterima kasih, karena anda sudah mau membeli toko ini" sangat berterima kasih Pak Erland kepada dirinya.

"Sama-sama pak. Kalau begitu, saya mau di sini dulu, untuk menikmati angin yang begitu sejuk di sini" ujar Laura kembali tersenyum dan merasa sejuk, akibat angin yang begitu sepoi-sepoi.

"Baiklah. Kalau begitu, saya permisi duluan Bu Laura, karena saya mau membereskan pakaian saya, untuk berangkat ke Australia. Saya permisi Bu Laura" menundukkan kepalanya dan langsung pergi meninggalkan Laura, setelah ia berpamitan.

"Rasanya seperti berada di tempat yang menenangkan, di mana tidak ada siapapun. Tempat ini begitu indah dan harum. Aku jadi mau berlama-lama di tempat ini. Pasti akan banyak pelanggan yang datang untuk membeli kue Bu Riska dan Bu Layla. Dengan begitu, mereka tidak akan mulung botol bekas lagi, karena mereka sudah memiliki toko mereka sendiri" bahagia Laura, karena bisa berbagi rezeki kepada orang lain.

"Kalau begitu, aku mau melihat isi dalamnya lebih jelas" langsung masuk ke dalam toko, untuk melihat isi toko dengan lebih jelas.

"Warnanya juga bagus. Aku sangat menyukai toko ini. Ibu Riska dan Ibu Layla pasti akan suka melihat toko yang seindah ini" ujar Laura kembali tersenyum dan ia langsung dari toko tersebut dan mengunci pintu tersebut.

"Sekarang, aku ke House Of Happiness, untuk mengajak mereka ke mari. Lebih baik aku membuat acara pemotongan pita untuk pembukaan toko baru ini. Mereka pasti akan bahagia. Kalau begitu, aku juga harus menghubungi Nathalie, untuk meminta bantuannya juga" mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Nathalie.

Malam pun tiba. Di mana Laura berada di House Of Happiness, "kita mau ke mana sih Nak malam-malam begini?" tanya Bu Riska yang sudah bersiap-siap dengan mengenakan pakaian rapi yang dipilihkan oleh Laura.

"Ada sebuah kejutan yang akan Laura berikan kepada kalian. Apa kalian sudah siap anak-anak?" jawab Laura sekaligus bertanya kepada anak-anak.

"Sudah Tante" jawab bersamaan mereka semua.

"Kalau begitu, mari kita pergi sekarang. Sebelum itu, kalian harus mengenakan penutup mata ini dulu, karena ini adalah surprise dari Laura. Sini Laura pasangan penutup matanya" ucap Laura langsung menutup mata semua orang dengan kain dari Nathalie yang diberikan kepadanya.

Setelah menutup mata mereka masing-masing, Laura pun langsung menuntun semuanya untuk keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil satu per satu.

Setelah itu, Laura pun langsung masuk ke dalam mobilnya juga, lalu menyalakan mobil tersebut lalu mengendarainya.

Saat Laura sedang fokus menyetir. Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Sontak Laura mengambil ponselnya dan yang menghubunginya adalah Candra.

"Ada apa dia menghubungiku" langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, Sayang. Ada apa malam-malam menghubungiku?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya.

"Jadi begini, Sayang. Kita kan punya janji, kalau nanti malam kita akan makan malam bersama. Tapi maaf banget sayang, kalau malam ini kita gak jadi makan malam ya, karena aku mendapatkan pekerjaan tambahan dan aku harus lembur malam ini. Gapapa kan, Sayang" jawab Candra.

"Ouh, soal itu. Gapapa kok sayang. Kebetulan malam ini aku juga sibuk. Jadi, lain waktu saja kita makan malam ya. Kamu jangan terlalu kecapean dan jangan lupa untuk makan malam, Sayang. Kamu tahu itu kan" ujar Laura.

"Baik sayang. Kalau begitu, sudah dulu ya sayang, karena aku mau langsung bekerja kembali. I love you, Sayang" ucap Candra.

"I love you to juga, Sayang" sahut Laura dan langsung mematikan panggilan tersebut.

"Apa kamu sedang mengobrol dengan pacar kamu Nak?" tanya Bu Layla.

Akhirnya Laku JugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang