Episode 63: Mandi dan Panggilan

5 1 0
                                    

"Hm, soal itu Bu aman deh Bu. Insyaallah Revandra jaga deh. Mari Laura masuk" jawab Revandra, dan Laura pun melambaikan tangannya, lalu masuk ke dalam mobil, dan Revandra pun naik ke atas motornya.

Lalu merekapun pergi dari rumah anak-anak. Di perjalanan, Laura membuka kaca mobil yang berada tepat disampingnya, dan Revandra juga berada disisinya, "hei Revandra" panggil Laura sambil menyetir.

Revandra pun menatapnya, dengan mengendarai motornya, "hm, ada apa?" tanyanya sambil menaikkan kedua alisnya.

"Kau pulang duluan saja. Lagian aku tidak apa-apa kok pulang sendirian, karena aku sudah terbiasa" jawab Laura.

"Tidak, biar aku jaga sampai ke rumahmu. Itu pesan dari Ibu Riska dan Ibu Layla. Aku tidak ingin membangkangnya. Kau tinggal mengendarai mobilmu saja. Sudahlah, fokus saja menyetir" ucap Revandra kembali menutup kaca helmnya dan Laura hanya bisa mengikuti ucapan Revandra.

"Astaga, aku harus ditemani pria ini sepanjang jalan. Sudahlah, kembali tutup kaca mobilnya, agar aku tidak terus menatap dirinya" kembali menutup kaca mobilnya dan fokus menyetir kembali.

Setelah beberapa menit, sampailah Laura dan Revandra di rumah Laura. Laura pun langsung turun dari mobilnya, dan begitu juga dengan Revandra yang turun dari motornya, lalu membuka helmnya.

"Terima kasih banyak karena sudah mengantarkanku sampai rumah. Kau hati-hatilah di jalan" ucap Laura sambil tersenyum tipis.

"Baiklah, terima kasih banyak. Kalau begitu aku pulang dulu" langsung naik kembali ke motornya, dan bergegas pergi meninggalkan Laura.

"Huahh, ngantuk banget ya Allah. Habis ini mandi, dan selesai mandi langsung tidur deh. Ngantuk banget" langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum" ucapnya tidak tidak ada siapa-siapa di dalam rumah.

"Sudah tidur ya semuanya. Habisnya ini sudah malam banget sih. Yaudah deh, aku langsung masuk ke kamar aja" ujarnya langsung naik ke atas, dan masuk ke dalam kamarnya.

Di dalam kamar, Laura bergegas mandi dan setelah beberapa menit, siaplah Laura mandi dan sudah mengenakan pakaian tidur. Laura pun berbaring di atas tempat tidur, sambil menatap ke atas langit-langit.

"Hm, kenapa ya, hari-hari ini aku merasa lebih bahagia. Ada apa ya, padahal tidak ada orang yang spesial deh. Tapi entah kenapa, aku malah sedikit tentang akhir-akhir ini" ucap Laura.

"Apa karena kehadiran Revandra ya. Ih, gak deh, hahahah" tertawa sendiri dan memeluk bantal gulingnya, lalu mulai mengantuk dan menutup kedua matanya untuk tidur.

Keesokan paginya, di mana Laura terlambat bangun, karena kelelahan dan Laura pun membuka matanya perlahan-lahan, "jam berapa ya ini" mengambil ponselnya, lalu melihat jam, dan jam menunjukkan pukul 07.30.

"What, jam 07.30, aku kesiangan anjay. Aku harus cepat-cepat mandi deh," langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Saat Laura sedang mandi. Tiba-tiba saja ada yang memanggilnya dari luar pintu kamarnya, "sayang, apa kamu masih tidur?" tanya yang tidak lain lagi ialah Ibunya yang membawa sarapan pagi, yaitu roti dengan susu coklat panas.

"Aku lagi mandi Bu. Kalau mau masuk, masuk saja, karena pintunya tidak dikunci" jawab Laura dari dalam kamar mandi.

Ibunya langsung masuk ke dalam kamar Laura, dan meletakkan sarapan pagi Laura di atas meja, "sayang, sarapannya sudah Ibu letakkan di atas mejanya"

"iya Bu, terima kasih banyak Ibuku, Sayang"

Saat Ibunya hendak keluar, tiba-tiba saja ponsel Laura berdering. Sontak Ibunya terhenti, dan mengambil ponsel Laura, lalu melihatnya, "Revandra. Wah, Nak Revandra. Kenapa dia menghubungi Laura pagi ini. Apa mereka sedang menjalin hubungan. Soswet deh" ucap Ibunya langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Halo Laura, apa kau masih di rumah. Lama banget luh?" tanya Revandra duluan.

"Halo nak Revandra, Lauranya lagi mandi, Nak. Ada apa memangnya, ini Ibu Laura?" jawab Ibu Laura sekaligus bertanya.

"Eh, Ibu. Tidak ada kok Bu, hanya ada urusan pribadi saja. Kalau Lauranya lagi mandi yaudah deh Bu. Bilangin sama Laura cepat datang ke cafenya, karena ada yang mau Revandra bilang. Sudah dulu ya, Ibu" ucap Revandra dengan nada lembut.

"Baiklah, Nak, nanti akan Ibu sampaikan kepada Laura" langsung mematikan panggilan tersebut, dan Ibunya pun meletakkan ponsel Laura di atas tempat tidur, seperti semulanya tadi. Setelah itu, Ibunya pun langsung keluar dari kamar Laura.

Setelah beberapa menit,Laura pun selesai mengenakan pakaian rapinya, dan ia pun seperti biasanya merias diri dirinya, dan selesai merias dirinya, Laura duduk di atas tempat u, lalu mengambil roti coklat, dan ia celupkan di kopi yang sudah hangat tersebut.

Sambil menikmati roti dengan celupan kopi. Laura pun membuka ponselnya, dan melihat pembicaraan panggilan yang baru saja, "eh, tadi Revandra ada mengbubungiku. Ada apa ya, apa terjadi sesuatu dengannya?" Bertanya-tanya dan langsung keluar dari kamarnya, lalu turun tangga, dan menuju meja makan.

Di meja makan, hanya ada Ibunya yang sedang menyiapkan sarapan, "eh, Ayah di mana Bu, kok gak ada. Apa di ruangan kerjanya. Ayah selalu saja seperti itu?" tanya Laura langsung duduk.

"Ayah kamu sudah pergi ke perusahaan duluan, karena ada pekerjaan penting yang harus ia selesaikan. Maka sebab itu Ayah kamu tidak terlihat. Tapi Ibu sudah membuatkan bekal untuk Ayah kamu kok, agar Ayah kamu ingat makan" jawab jelas Ibunya.

"Kalau begitu kita sarapan berdua saja, sekalian ada yang mau Ibu sampaikan kepada kamu. Sini piring kamu" meminta piring yang ada di depan Laura, dan langsung ia berikan kepada Ibunya, lalu Ibunya mengambil alih piring milik Laura.

Setelah mengambilkan nasi. Ibunya pun kembali memberikannya kepada Laura, dan Laura pun meletakan di depannya.

Laura pun mulai mengambil lauk pauk yang baru saja dimasak oleh Ibunya. Laura langsung melahap nasi tersebut, lalu menikmatinya.

"Hm, ini enak banget. Karena Laura sedikit lapar, jadi Laura akan tambah sedikit lagi deh" Ucap Laura sambil mengunyah makanannya.

"Ouh ya Bu, ada hal apa yang mau Ibu sampaikan kepadaku?" tanya Laura yang penasaran, sambil menaikkan kedua alisnya.

"Jadi begini, tadi, saat kamu sedang mandi, Revandra menghubungi kamu, dan karena kamu lagi mandi, jadinya Ibu deh yang angkat panggilannya" jawab Ibunya dengan jelas.

"Hah, Revandra. Kenapa dia terus menghubungiku sih. Kan bisa bertemu di cafe, kenapa harus dihubungi sih. Ada apa Bu, apa yang dia bilang ke Ibu?" tanya Laura kembali, sambil mengunyah makanannya.

"Katanya kamu disuruh cepat datang ke cafe, karena ada hal yang mau dibahas olehnya, mungkin saja penting, makanya dia menghubungi kamu seperti ini. lebih baik kamu cepat habiskan makanan kamu, dan setelah itu, antarkan bekal Ayah kamu terlebih dahulu, atau Ibu saja yang mengantarkannya?" tanya Ibunya kepada Laura.

Akhirnya Laku JugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang