Episode 61: pulang

5 2 0
                                    

"Ada apa anak-anak, kenapa kalian menatap ke Tante dan Om?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya.

"Tante dan Om sangat cocok, seperti pasangan yang sudah menikah. Hahahahah, cocok banget" jawab Bella sambil tertawa bahagia, dan yang lainnya ikut tertawa juga.

"Ih" serentak Laura dan Revandra saling bertatapan, dan langsung memalingkan wajah masing-masing.

"Gak anak-anak, Tante dan Om kalian itu sangat tidak cocok. Tante tidak mau mendapatkan pria seperti dia. Tante ingin mendapatkan pria yang sedikit gagah dan tentunya tampan. Hahahah" ikut tertawa Laura.

"Terserah dirimu saja, aku mau biasa saja" ucap Revandra mengambil mainan yang ada disampingnya, dan memainkannya bersama anak cowok yang duduk di dekatnya.

"Kalian tunggu sebentar di sini ya, karena Ibu baru saja membuatkan bolu mini. Kalian pasti akan menyukainya, tunggu sebentar" ucap Bu Riska langsung menuju dapur dan mengambil bolu mini coklat yang sudah jadi dan ia langsung meletakannya di atas piring.

Disisi lain, "hayo, kejar Om, kalau bisa dapat dua ribu" ucap Revandra yang bermain dinosaurus dengan anak cowok, dan Laura sedang mengobrol dengan Bella bersama Queen.

"Apa kalian sudah betah tinggal di sini?" tanya Laura kepada Bella dan Queen.

"Betah banget Tante. Malah Bella tidak ingin pindah lagi, dan ingin selamanya di sini. Rumah ini benar-benar nyaman banget Tante. Laura suka" jawab Bella tersenyum bahagia, dan begitu juga dengan Queen bersama Laura.

"Untung saja kita bertemu, Sayang. Dengan begitu, kita saling memberikan kasih sayang dan kenyamanan" ucap Laura kembali tersenyum.

"Bolunya datang" ujar Bu Riska langsung meletakkannya di atas meja, dan kembali duduk.

"Kami sudah mandi" ucap anak-anak lainnya.

"Wahhh, kalian sudah mandi, Sayang. Coba sini Tante lihat. Oh ya Ibu, ini pakaian lainnya yang Laura beli waktu itu ya Bu?" tanya Laura kepada Bu Layla.

"Iya, Nak. Kebetulan masih banyak stok pakaian yang kamu berikan. Soalnya kan kamu beli pakaiannya banyak banget, jadinya tidak terpakai. Untung saja mereka datang, dan pakaiannya jadi terpakai deh" jawab Bu Layla dengan jelas, sambil tersenyum tipis.

"Syukurlah kalau begitu. Kalian sangat cantik dan tampan, Sayang. Kalau begitu, kalian makan bolu ini, sini anak-anak yang lainnya"

Anak-anak langsung mendekat ke Laura dan Revandra, lalu Laura mulai membagikan bolu tersebut ke setiap anak-anak, " dimakan bolunya anak-anak. Kalau ada yang mau lagi, bilang sama Tante, biar Tante berikan lagi, jangan segan-segan ya, Sayang"

"Iya Tante" serentak semua anak-anak dan mulai melahap bolu yang sudah diberikan oleh Laura.

"Okey, semuanya sudah kan. Kalau begitu, Tante akan coba bolunya, dan kau ambil sendiri, karena sudah besar" ucapnya kepada Revandra.

"Siapa juga yang mau diambilkan olehmu. Aku bisa ambil sendiri kok, nih" mengambil bolu yang ada disamping Laura dan langsung melahapnya dihadapan Laura juga.

"Hm, rasanya benar-benar enak Bu. Ini adalah bolu terenak yang pernah saya cicipi" jawab Revandra mengambil kembali bolu yang masih banyak di atas piring.

"Ambil lagi, Nak, jangan segan-segan. Kalau enak makan saja" ucap Bu Riska kembali tersenyum.

"Memang ya nih anak, makan aja kerjaannya" ucap batin Laura hanya bisa tersenyum tipis menatap wajah Revandra yang sedang makan bersama anak-anak menikmati bolu tersebut.

"Tapi kalau dilihat-lihat, rasanya adem kalau dekat dengan Revandra, bawaannya green flag terus. Karena dia benar-benar orang yang sangat menyayangi anak-anak" ucap kembali batin Laura, sambil sedikit melirik Revandra yang sedang asyik bermain dan makan bersama anak-anak.

Saat Laura sedang melirik diam-diam Revandra. Tiba-tiba saja Revandra meliriknya juga. Sontak kembali mereka saling bertatapan, dan Laura langsung memalingkan wajahnya, sedangkan Revandra masih melirik Laura yang sudah memalingkan wajahnya, "apa dia tadi menatapku. Dia benar-benar lucu. Aku sudah menyukainya" ucap batin Revandra tersenyum tipis.

"Apa dia tahu kalau aku sedang meliriknya tadi. Habislah aku, nanti dia kira aku menyukainya lagi. Astaga" pipinya sedikit memerah dan Bu Riska dan Bu Layla mendekati Laura yang menutupi wajahnya.

"Laura, kamu kenapa. Apa terjadi masalah dengan kamu?" tanya Bu Riska yang cemas dengan Laura.

Sontak Laura menatap wajah Bu Riska dan Bu Layla, "eh, gapapa kok Bu. Heheheh" tertawa tipis.

"Kenapa tadi kamu tutup wajah kamu gitu. Mana tahu kamu lagi ada masalah, dan kamu gak mau cerita dengan Ibu. Apa benar-benar tidak terjadi masalah dengan kamu?" tanya kembali Bu Riska sambil menaikkan alisnya.

"Benar Bu, Laura tidak apa-apa kok. Hanya saja tadi mata Laura kemasukan debu sedikit, makanya Laura langsung tutup muka, biar gak masuk debu lainnya" jawab Laura ikut tersenyum manis.

Setelah berbincang-bincang cukup lama. Akhirnya Laura dan Revandra berpamitan untuk pulang, karena waktu sudah menunjukkan semakin larut malam, "kalau begitu kami pulang dulu ya Bu, dan anak-anak. Barusan kita sudah perkenalan, dan kalian sudah tahu kan nama-nama teman kalian masing-masing"

"Tahu Tante" jawab serentak semua anak-anak.

"Bagus, itu namanya anak Tante. Kalau begitu, kalian baik-baik di sini. Lain waktu Tante akan datang lagi, dan membawa pakaian ataupun mainan untuk kalian ya anak-anak" ucap Laura mengelus rambut Bella, karena Bella tepat berada dihadapannya.

"Terima kasih banyak ya Tante, karena sudah membawa kami ke rumah ini. Kami benar-benar bahagia karena sudah dipertemukan dengan Tante dan Om. Terima kasih banyak Tante dan Om" ujar Sofia langsung memeluk Laura, dan diikuti dengan Bella, adik Sofia.

Lalu Bima dan Chico memeluk Revandra dengan hangat, "kalian anak-anak yang baik. Jadi, kalian juga harus baik di sini ya. Om juga akan sering mampir ke sini, untuk melihat keadaan kalian. Kalian jangan rindu Om ya, nanti Om jadi rindu dengan kalian juga" ucap Revandra tersenyum bahagia, sambil mengelus rambut dua anak cowok tersebut.

Disisi lain, Laura berusaha menahan air matanya, "kalian anak-anak yang hebat, dan kamu Sofia, kamu yang menjadi kakak bagi adik-adik kamu semua yang ada di rumah ini. Karena kamu yang paling besar, jadi kamu harus membantu kedua wanita yang sudah kamu anggap sebagai Ibu kamu sendiri. Dan soal sekolah, besok akan Tante uruskan, dan kalian akan sekolah kembali"

"Jadi, kalian tidak perlu pikirkan soal uang lagi, karena setiap bulan juga, Tante mengirimkan uang untuk kalian. Jadi, kalian hanya perlu sekolah saja, okey semuanya" jelas Laura kembali tersenyum.

"Jelas Tante. Tante hati-hati ya" sahut semua anak-anak ikut tersenyum bahagia kepada Laura dan Revandra.

"Kalian hati-hati ya, Nak, karena ini sudah malam. Revandra, tolong kamu jaga Laura sampai rumah, jangan sampai terjadi hal yang buruk kepadanya. Ibu titip Laura kepada kamu ya" ucap Bu Riska kepada Revandra.

"Hm, soal itu Bu

Akhirnya Laku JugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang