Episode 18: Rumah Anak-anak

18 7 1
                                    

"Halo Nathalie, ada apa menghubungiku?" tanya Laura sambil membereskan laptopnya.

"Aku sudah menemukan rumah yang kau cari. Ini sangat cocok denganmu, karena desainnya yang minimalis dan begitu cocok seperti yang kau inginkan Laura. Apa kau mau melihat rumahnya?" jawab Nathalie sekaligus bertanya.

"Wah, kau memang yang terbaik deh. Kalau begitu, kau langsung kirim saja lokasinya dan aku akan langsung ke sana," ucap Laura cukup lega karena rumah sudah dapat dan ia akan segera mengajak pengamen dan anak jalanan untuk tinggal di rumah yang ia beli.

"Aman sayang. Kalau begitu sudah dulu ya, karena aku masih ada pekerjaan lainnya. Bay sayang," langsung mematikan telepon tersebut dan Laura pun langsung memasukan ke dalam tasnya.

"Kalau begitu, mending aku ke mall deh, untuk membeli pakaian untuk Bella dan yang lainnya. Kebetulan lagi ada waktu luang, jadi aku cukup bebas pergi ke mana saja," ucap Laura kembali tersenyum dan ia langsung masuk ke dalam mobilnya, lalu berangkat menuju mall.

Sesampainya di mall, setelah beberapa menit perjalanan, Laura pun langsung keluar dari mobilnya, lalu masuk ke dalam mall tersebut.

Luciana pun bergegas masuk ke dalam toko pakaian dan di dalam toko pakaian, Laura pun langsung melihat pakaian anak-anak dan dewasa.

"Cantik banget pakaian ini, ini pasti cocok untuk Bella dan anak-anak lainnya," ucap Laura tersenyum dan sedang memilih pakaian.

"Ada yang bisa saya bantu mbak?" tanya karyawan toko tersebut.

"Saya mau beli pakaian tidur dan pakaian dress untuk anak perempuan yang diumur 7 tahun, 4 tahun, dan diumur 5 tahun. Apa ada kak?" jawab Laura sekaligus bertanya.

"Tentu saja ada mbak. Mari mbak, saya akan menunjukkan pakaian yang Anda minta," ucap karyawan tersebut dan langsung menunjukkan pakaian yang diinginkan Laura.

Setelah 1 Jam berlalu, akhirnya Laura sudah membeli banyak pakaian yang akan ia berikan kepada Bella bersama anak jalanan lainnya. Laura pun sedang berada di perjalanan menuju lokasi rumah yang akan ia beli.

Sesampainya di rumah yang dikirimkan Nathalie, Laura pun langsung turun dari mobilnya dan melihat rumah tersebut dari depan, "wah, ini benar-benar indah. Rumah yang begitu minimalis dan damai, dengan banyak tanaman dan udara yang sangat sejuk. Sungguh indah, omong-omong, di mana pemilik rumah ini?" bertanya-tanya dan mendekati rumah tersebut.

Tiba-tiba saja ada yang memanggil Laura dari belakang. Sontak Laura berbalik badan dan itu adalah si pemilik rumah tersebut, "halo Bu Laura. Apa anda yang mau membeli rumah ini?" tanya si pemilik rumah tersebut.

"Eh, iya pak. Rumahnya bagus banget ya, apa saya boleh melihat ke dalam rumahnya?" jawab Laura sekaligus bertanya.

"Tentu saja Bu Laura. Mari saya tunjukkan isi rumahnya," jawab si pemilik tersebut dan mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah tersebut bersamaan.

Di dalam rumah tersebut, sudah banyak perabotan rumah yang begitu lengkap dan Laura hanya tinggal meninggali rumah tersebut, "bagaimana Bu Laura. Semua isi di dalam rumah ini sudah lengkap dan Bu Laura tidak perlu membeli perabotan lagi, karena di dalam rumah ini sudah lengkap perabotannya dan kamar juga ada 3 dan semua komplit Bu Laura. Memiliki ruang tamu dan 2 kamar mandi," jawab si pemilik rumah tersebut dengan jelas, sambil tersenyum tipis.

"Berapa harganya kira-kira?" tanya Laura ikut tersenyum dan menaikkan alisnya.

"Harganya hanya di 300 juta saja Bu Laura. Kalau mau kurang juga boleh kok," jawabnya.

"Tidak perlu, kalau begitu, saya beli rumah ini dengan seharga 300 juta dan saya akan bayar cash," jawab Laura kembali tersenyum.

"Wah, terima kasih banyak Bu Laura. Kalau begitu, apa anda punya uang cash nya atau mau bayar lewat rekening saja?" tanya si pemilik rumah tersebut.

"Saya akan bayar lewat rekening saja. Berikan nomor rekeningnya dan langsung saya bayar cash rumah ini," jawab Laura dan si pemilik rumah tersebut langsung mengirimkan nomor rekeningnya kepada Laura.

Laura pun langsung mengirimkan uang 300 juta tersebut kepada si pemilik rumah tersebut, "sudah saya bayar cash. Anda bisa mengeceknya," ucap Laura langsung memasukkan ponselnya ke dalam tasnya kembali.

"Terima kasih banyak kalau begitu Bu Laura. Kalau begitu, terimalah surat-surat rumah ini dan sekarang, rumah ini sudah sah menjadi milik anda," langsung menyerahkan sertifikat rumah tersebut kepada Laura dan Laura pun langsung mengambilnya, lalu mereka berjabat tangan.

Malam pun tiba. Di mana Laura sedang merapikan pakaian anak-anak dan ia memasukkannya ke dalam lemari pakaian yang sudah tersedia di rumah tersebut, "semuanya sudah beres dan aku tinggal menjemput mereka saja, atau aku akan memberikan kejutan untuk mereka. Mereka pasti akan bahagia melihat kejutan yang aku berikan ini," ucap Laura sangat bahagia dan ia langsung keluar dari rumah dan berangkat menuju kolong jembatan untuk menjemput Bella dan anak jalanan lainnya.

Di perjalanan, tiba-tiba saja ada sebuah panggilan masuk diponselnya. Laura pun mengambil ponselnya yang ada disampingnya dan itu adalah panggilan dari Candra.

"Halo Candra, ada apa menghubungiku malam begini?" tanya Laura.

"Apa kamu sibuk?" tanya balik Candra dengan nada lembut.

"Kalau malam ini aku sibuk sih. Karena aku mau menjemput anak jalanan di kolong jembatan" jawab Laura sambil tersenyum tipis.

"Anak jalanan di kolong jembatan. Apa yang mau kamu lakukan dengan mereka?" tanya Candra kembali.

"Aku mau memberikan mereka tempat tinggal, karena mereka begitu kasihan tinggal di kolong jembatan. Maka sebab itu, aku mau memberi surprise kepada mereka. Memangnya ada apa Candra?" jawab Laura yang ikut bertanya kembali.

"Aku hanya mau mengajakmu makan malam saja. Ada hal yang mau aku katakan kepadamu. Tapi, karena kamu sibuk, lain kali saja deh. Aku tidak mau mengganggumu," jawab Candra yang ikut tersenyum di rumahnya.

"Lain kali aja ya Candra. Kebetulan aku lagi sibuk banget. Kalau begitu udah dulu ya, dan Candra," ujar Laura kembali tersenyum dan Candra pun langsung mematikan telepon tersebut.

"Aku harus mengutamakan anak-anak, karena cinta bisa saja dilanjutkan kapan-kapan," ucap batin Laura dan ia mulai dekat dengan lokasi kolong jembatan.

Sesampainya di kolong jembatan, Laura pun langsung turun dari mobilnya dan mencari Bella bersama anak jalanan lainnya. Tiba-tiba saja, Laura melihat Bella yang sedang bermain dengan anak jalanan lainnya, "halo anak-anak," sapa Laura sambil melambaikan tangannya dan tersenyum bahagia.

Sontak Bella dan anak jalanan tersebut langsung menatap wajah Laura, "Tante" ucap mereka bersamaan dan langsung menghampiri Laura dengan ekspresi bahagia juga.

"Kalian sedang apa sayang?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya dan jongkok.

"Kami sedang bermain Tante. Oh ya Tante, Tante ngapain malam-malam datang ke mari. Nanti Tante digigit nyamuk lagi, karena di sini banyak nyamuk Tante?" jawab Bella sekaligus bertanya.

Akhirnya Laku JugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang