"Oh ya Nak, apa kamu tidak mau melihat Miko" tanya Ayahnya.
"Hah Miko. Memangnya Miko sudah sembuh Yah?" tanya balik Laura langsung berdiri dan menatap wajah Ayahnya.
"Sudah. Kemarin dokter menghubungi Ayah, katanya Miko sudah boleh diambil di rumah sakit" jawab Ayahnya dengan santai.
"Alhamdulillah kalau Miko sudah sembuh. Laura kira Miko gak bisa diselamatkan. Alhamdulillah nya, Miko bisa diselamatkan, dari kecelakaan mobil yang mengenainya" ucap Laura bahagia dengan kabar tersebut dan ia pun tersenyum lebar.
"Kalau begitu, nanti Laura jemput ke rumah sakit deh Ayah. Sekalian pengen meluk dia, karena bener-bener rindu sama dia" ujar Laura kepada Ayahnya.
"Yaudah Nak, kalau itu mau kamu. Kalau begitu, cepatlah kamu habiskan sarapan kamu itu" jawab Ayahnya dan Laura pun kembali melahap sarapannya.
Selesai sarapan bersama. Laura pun langsung berpamitan dan bergegas menuju House Of Happiness, "mereka sedang apa ya. Apa mereka sudah berada di toko atau masih di rumah ya. Aku mau mengajak mereka ke mall soalnya, untuk membeli bahan-bahan, sekalian mau bersama anak-anak juga, untuk bermain" ucap batin Laura senyum sendiri.
Sesampainya di House Of Happiness. Laura pun langsung turun dari mobilnya dan membunyikan bel rumah tersebut. Pintu pun langsung terbuka dan yang membukakannya ialah Vino.
"Assalamualaikum, Sayang" ucap Laura langsung tersenyum, saat Vino tersenyum juga.
"Waalaikumsalam Tante. Masuk Tante" sahut Vino dan mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah bersama dan menutup pintu rumah tersebut.
"Siapa, Sayang?" tanya Ibunya yaitu Ibu Layla dari dapur.
"Tante Laura datang Bu" jawab Vino dengan menaikkan nada suaranya.
Laura pun duduk di atas sofa dengan televisi ruang tamu, untuk menunggu Bu Riska dan Bu Layla yang sedang melakukan pekerjaan rumah, "gapapa, Sayang. Kalau Ibu kalian sibuk gapapa kok, karena Tante mau bermain dengan kalian" sahut Laura kembali tersenyum kepada Vino yang begitu menggemaskan, karena pipinya yang sedikit chubby dan Laura terus mencubit pipi tersebut.
Ibu Riska dan Bu Layla langsung menghampiri Laura, "pagi Nak. Apa kamu sudah sarapan?" tanya Bu Riska mengusap tangannya yang sedikit basah, karena habis membilas piring yang kotor.
"Sudah kok Bu. Oh ya Bu, kalian siap-siaplah, karena kita mau ke mall, seperti yang Laura katakan kemarin. Apa kalian semua sudah mandi anak-anak?" jawab Laura sekaligus bertanya.
"Sudah Tante. Kami sudah mandi lebih awal, karena tahu, kalau Tante mau mengajak kami ke mall. Kami sudah tidak sabar Tante" jawab Bella dengan bahagia dan sudah tidak sabar untuk pergi ke mall bersama yang lainnya.
"Aman, Sayang. Kalau begitu, apa Ibu sudah mandi?" tanya Laura kembali kepada Bu Riska dan Bu Layla.
"Belum Nak. Tadi Ibu sibuk ngurusin pekerjaan rumah dan sekarang sudah selesai kok. Jadi tinggal mandi aja deh" jawab Bu Riska sambil tersenyum.
"Kalau begitu, mending Ibu mandi dulu deh sana. Laura dan anak-anak akan menunggu kalian di sini. Benar kan anak-anak" seru Laura.
"Benarrr" jawab anak-anak sambil tertawa bahagia.
Setelah itu, Bu Riska dan Bu Layla langsung masuk ke dalam kamarnya masing-masing untuk mandi dan Laura pun menunggu bersama anak-anak.
"Apa kalian mau main sebentar bersama Tante?" tanya Laura yang pindah tempat, dengan duduk di atas karpet bawah.
"Permainan apa Tante?" tanya Vino dan anak-anak lainnya secara bersamaan.
"Permainannya itu. Kalian harus bertepuk tangan saat Tante katakan, tepuk satu, dua, tiga" jawab Laura sambil mempraktekkannya.
"Siapa yang kelebihan atau kekurangan, akan diberi hukuman, yaitu bernyanyi. Bagaimana, bagus kan" ucap Laura kembali tersenyum dan mengibaskan rambutnya.
Setelah berunding dan setuju. Merekapun langsung memulai permainan tersebut bersama-sama. Setelah beberapa menit, akhirnya Bu Riska dan Bu Layla sudah selesai mandi dan sudah mengenakan pakaian rapi.
Laura dan anak-anak yang tertawa karena bahagia, bernyanyi bersama. Bu Riska dan Bu Layla langsung menghampiri dirinya bersama anak-anak yang sedang bertepuk tangan sambil bernyanyi bersama.
"Ibu sudah selesai" ucap Bu Layla dan Bu Riska secara bersamaan.
Sontak Laura dan anak-anak langsung menatap ke arah Bu Riska dan Bu Layla, "wow, Ibu cantik banget. Seperti bidadari tahu" puji Laura sambil tersenyum dan ia langsung berdiri.
"Hahahah, kamu bisa saja Nak" salting Bu Riska dan Bu Layla.
"Benar yang dikatakan Tante. Ibu cantik" puji Bella kepada Ibunya, yaitu Bu Riska.
"Kalau begitu, mending kita langsung berangkat saja menuju mall. Yuk, yuk" ajak Laura dan mereka semua langsung keluar dari rumah tersebut dan Bu Riska mengunci rumah dari luar.
Setelah itu, merekapun masuk ke dalam mobil bersamaan dan Laura mulai menjalankan mobil tersebut, menuju mall yang biasa Laura datangi.
Saat dalam perjalanan. Anak-anak masih bermain dan tertawa di belakang dirinya, "oh ya Nak. Apa kamu tidak bekerja?" tanya Bu Layla sambil menaikkan alisnya.
"Gak Bu. Nanti aja, kalau soal itu tidak perlu Ibu pikirkan, karena Laura bisa mengatasinya dengan baik" jawab Laura kembali tersenyum tipis.
"Baiklah, kalau memang begitu. Yang penting kamu jaga kesehatan dan jangan lupa untuk makan banyak, biar kamu terus sehat tanpa penyakit" ucap Bu Riska dan Bu Layla yang begitu perhatian dengannya.
"Terima kasih banyak Bu, karena sudah banyak mengingatkan Laura. Laura juga selalu mengingat ucapan kalian" ujar Laura bahagia bersama orang sekitarnya.
Sesampainya di mall. Mereka semua langsung turun dari mall bersamaan dan masuk ke dalam mall tersebut. Di dalam mall, anak-anak melihat sekitarnya, karena di kelilingi banyak pembeli, "kalau begitu, kita akan membeli bahan-bahan kue dulu. Capcusss" sorak Laura dan merekapun ikut bersorak melihat Laura yang begitu semangat untuk membeli bahan-bahan kue tersebut.
Sampailah mereka di toko bahan-bahan pembuatan kue. Laura, Bu Riska dan Bu Layla langsung masuk ke dalam toko tersebut, sedangkan anak-anak menunggu dikursi yang sudah disediakan oleh pemilik toko bahan kue tersebut.
"Ambil saja bahan yang memang untuk membuat kue Bu. Ambil banyak, karena untuk stok waktu yang lama" ujar Laura sambil tersenyum tipis.
Setelah beberapa menit membeli bahan-bahan kue. Akhirnya bahan kue sudah terbeli dan merekapun langsung keluar dari toko tersebut, "kita mau ke mana lagi Tante?" tanya Bella menatapnya, sambil menaikkan alisnya juga.
"Apa kalian mau ice cream?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya juga dan tersenyum bahagia.
"Mauu" jawab bersamaan anak-anak yang begitu menginginkan ice cream.
"Kalau begitu, kita beli ice cream dulu ya anak-anak. Mari" sorak Laura kembali dan merekapun langsung membeli ice cream yang ada di dekatnya.
Namun, saat Laura baru jalan. Tiba-tiba saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya Laku Juga
Romance"Namaku Laura Xaviera, biasa dipanggil Laura. Sudah 25 tahun aku single, dan tinggal bersama kedua orangtuaku yang masih utuh. Mereka terus mengatakan soal pernikahan kepadaku. Padahal aku hanya ingin fokus mengejar karir dulu." "Sampai di mana aku...