"Ouh, pemilik restoran ini baru saja pergi Mbak, untuk melihat restoran lainnya. Ada hal apa memangnya Mbak, mana tahu saya bisa menyampaikannya" jawab pelayan wanita tersebut.
"Yaudah deh itu aja. Kalau begitu saya permisi ya" ucap Laura langsung keluar dari restoran tersebut dan masuk kembali ke dalam cafenya.
Di dalam cafenya, "sulit banget nyari pria itu ternyata, seperti mencari buronan coy. Astaga, kan aku jadi bahasa gaul kan. Subhanallah" mengerutkan keningnya.
"Bagus banget cafe ini. Suasananya juga sangat berbeda dari sebelumnya. Kalau begitu mending aku langsung bantuin Ibu di rumah deh, mereka pasti lelah karena membuat makanan untuk syukuran nanti. Tinggal besok cafe ini akan dibuka kembali" ujar Laura langsung keluar dari cafenya dan bergegas masuk ke dalam mobilnya, lalu pergi dari tempat tersebut.
Saat di perjalanan menuju rumahnya, tiba-tiba saja mobilnya berhenti tiba-tiba. Sontak Laura sedikit kaget, "eh, kenapa mobilku tiba-tiba mogok. Ada apa ini" langsung keluar dari mobilnya dan melihat keadaan ban mobilnya.
"Tidak ada bocorku. Apa habis minyaknya, tapi aku tidak pernah ketinggalan untuk mengisi bensin mobil ini. Apa jangan-jangan rusak ya. Astaga, kenapa mogoknya harus sekarang, disaat aku lagi sibuk. Astagfirullah" kesal Laura dan langsung membuka bagasi depan mobilnya, untuk mengecek keadaan mobilnya.
"Aduh, mana gak ada bengkel lagi di sini. Bengkel di sini kan cukup jauh. Siapa yang harus aku hubungi. Ayah pasti sangat sibuk, kalau aku hubungi Ibu, percuma juga, mereka kan wanita. Aduh, gimana lagi ini" berpikir, sambil mengerutkan keningnya.
Saat Laura sedang kebingungan, tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti di belakangnya, dan turunlah seorang pria, lalu menghampiri Laura yang sedang mengecek bagasi depannya.
"Apa mobil anda rusak?" tanya pria tersebut.
Sontak Laura menatap wajah pria tersebut, "eh, kamu. Bukannya kamu pria yang pernah berbincang dengan saya waktu itu ya. Yakan" ucap Laura mengenali pria tersebut.
"Ouh anda ternyata. Memang benar, saya pria yang waktu itu. Ada apa dengan mobil anda?" tanya pria tersebut.
"Sebelum itu, siapa nama kamu. Tadi aku datang ke restoran kamu, untuk menanyakan nama kamu. Susah banget untuk mengetahui nama mu?" tanya balik Laura sambil menaikkan alisnya dan tersenyum tipis.
"Dari mana anda tahu, kalau saya memiliki restoran?"
"Kebetulan restoran kamu berada tepat disamping cafe saya yang baru terbakar beberapa minggu yang lalu, sebelum ada restoran kamu. Dan saat saya mau melihat cafe saya, saya tidak sengaja melihat ada kamu di dalam restoran itu. Sepertinya kamu si pemilik restoran itu, ternyata memang benar, saat saya tanya sama pelayan restoran kamu. Pas saya mau menghampiri kamu, rupanya saya dipanggil karyawan saya dan saat saya mau bertemu dengan kamu, kamunya sudah hilang" jawab Laura dengan jelas.
"Eh gak taunya kita dipertemukan di sini. Kenalan dulu boleh, saya Laura" ucap Laura memperkenalkan dirinya.
"Saya Revandra Andirga, panggil aja Revan" ujar Revan yang memperkenalkan dirinya juga dan merekapun berjabatan tangan.
Revandra Andirga adalah seorang pria yang berumur 29 tahun, dan seorang pengusaha sukses yang memiliki banyak cabang restoran di Indonesia dan di setiap kota pasti ada restorannya. Revandra sangat suka makan dan sangat jahil kepada orang yang sangat dekat dengannya dan terbilang suka komedi dan suka membuat komedi, dan tentunya sangat sayang kepada pasangannya.
"Omong-omong, ada apa dengan mobilmu?" tanya Revandra sambil menaikkan alisnya.
"Ini, mobilku mogok, gak tahu kenapa tiba-tiba mati tadi. Mana ini hari penting lagi, karena ada acara syukuran di rumah saya. Gimana ini ya" jawab Laura sambil mengerutkan keningnya kembali.
"Bagaimana kalau saya antar. Mobilmu tidak perlu khawatir, karena ada supir saya. Mari naik ke mobil" ujar Revandra.
"Apa sama sekali tidak merepotkan anda?" tanya Laura yang tidak ingin merepotkan seseorang.
"Sama sekali tidak merepotkan saya. Mari masuk, dan biar supir saya yang memanggil tukang bengkel, untuk memperbaiki mobil kamu" jawab Revandra dan mereka berdua langsung masuk ke dalam mobil milik Revandra.
Di dalam perjalanan, Laura sudah memberitahukan alamat rumahnya kepada Revandra, "oh ya Revan, apakah kita bisa berbahasa lebih formal, karena kalau saya gitu, kurang enak aja, kayak bos sama karyawannya, heheheh" ucap Laura memulai pembicaraan.
"Ternyata kita satu pemikiran. Aku juga berpikiran seperti itu. Baiklah, mulai sekarang kita panggil aku kamu, atau kau, gue, lho, juga boleh. Gimana enaknya aja" sahut Revandra sambil tersenyum tipis.
"Okey deh, thank Revan"
"Oh ya, apa kau memang lahir di kota Jakarta ini?" tanya Laura.
"Tidak, aku lahiran Surabaya. Aku membuka cabang restoran baru di Jakarta ini, ya tepat disamping cafe mu itu. Maka sebab itu, kami memberikan diskon besar-besaran, karena restoran baru buka" jawab Revandra kembali tersenyum tipis kepadanya.
"Ouh, berarti kau suka memasak ya?" ucap Laura.
"Memang, tapi kadang-kadang. Kalau lagi kepengen masak, baru masak, tapi kalau lagi gak kepengen, yaudah, biarin pelayan yang buat masakannya" jawabnya.
Sampailah di rumah Laura, dan Laura langsung turun dari mobilnya, "apa tidak mau masuk dulu, duduk-duduk dulu" tanya Laura.
"Boleh juga, kebetulan lagi lapar juga" jawab Revandra.
"Aku tidak ada membahas makanan, kenapa kau malah mengatakan lapar. Mari turun cepat" ucap Laura dan Revandra langsung turun dari mobilnya, lalu mereka berdua menuju rumah.
Di depan rumah, Laura pun langsung membuka pintu tersebut, "assalamualaikum" ucap Laura.
"Assalamualaikum" ujar Revandra juga, dan merekapun langsung masuk ke dalam rumah tersebut.
"Waalaikumsalam, Nak" jawab Ibunya yang berada di dapur.
"Waalaikumsalam" jawab Nathalie juga yang sedang membersihkan ruang tamu.
"Sedang apa kau Nathalie?" tanya Laura langsung menghampiri Nathalie yang sedang sibuk.
"Apa kau gak lihat aku sedang bersih-bersih" jawab Nathalie tidak melihat wajah Laura dan saat ia mau berdiri, barulah ia menatap wajah Laura dan Revandra.
"Eh, kau siapa, kenapa bisa ada di sini. Apa kau pacar Laura?" tanya Nathalie yang bingung, sambil menaikkan alisnya.
"Bukan, saya bisa dibilang teman lah. Soalnya baru bertemu kemarin. Tadi mobil Laura mogok dan kebetulan saya melihatnya, jadi saya masih tumpangan aja, karena dia bilang, kalau di rumahnya lagi sibuk" jawab Revandra.
"Sebelum itu, kenalin, Revandra" ucap Revandra memperkenalkan dirinya.
"Saya Nathalie, salam kenal gays" berjabatan tangan dan langsung melepaskan tangan tersebut, setelah berkenalan.
"Kalau begitu, duduklah dulu. Hari ini mau ada acara syukuran, jadi benar-benar sibuk. Maaf kalau sedikit kotor, karena lagi beres-beres rumah" ucap Nathalie sambil tersenyum tipis.
"Tidak apa-apa kok, saya sudah terbiasa seperti ini"
"Kalau begitu aku mau bantu Ibu dulu di dapur gays, dah" ujar Laura langsung menuju dapur untuk membantu Ibunya memasak.
Disisi lain, Revandra membantu membersihkan jendela menggunakan kemoceng, "seharusnya tamu duduk saja. Kenapa kau malah membantu kami Van" tanya Nathalie jadi tidak enakan.
"Tidak apa-apa, saya lebih suka bergerak daripada diam saja. Biar cepat selesai kan, jadi saya bantu aja" jawab Revandra yang sama sekali tidak merasa keberatan.
"Omong-omong, apa pekerjaanmu Van?" tanya Nathalie sambil membersihkan meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya Laku Juga
Romance"Namaku Laura Xaviera, biasa dipanggil Laura. Sudah 25 tahun aku single, dan tinggal bersama kedua orangtuaku yang masih utuh. Mereka terus mengatakan soal pernikahan kepadaku. Padahal aku hanya ingin fokus mengejar karir dulu." "Sampai di mana aku...