"Omong-omong, kalian sedang melakukan apa?" tanya balik Laura, sambil menaikkan alisnya kembali.
"Kami sedang menonton televisi Tante. Kami habis menonton kartun Cinderella. Seru banget Tante, mereka bertemu dan hidup selamanya. Apa Bella bisa seperti itu Tante?" jawab Bella sekaligus bertanya.
"Tentu saja bisa sayang. Tapi tunggu kamu besar nanti, sekarang, kamu harus fokus belajar ya, Sayang" jawab Laura sambil mengelus rambut Bella.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita bermain di taman belakang rumah. Siapa yang mau?" tanya Laura sambil bersorak.
"Akuuuu" jawab semua anak-anak sambil mengangkat tangan kanannya.
"Kalau begitu, mari kita langsung ke belakang yuk. Kita main di sana" ucap Laura langsung berdiri dan mereka semua menuju belakang rumah untuk bermain bersama.
Di belakang rumah. Begitu banyak bunga dan kupu-kupu, "wah, banyak banget kupu-kupunya Tante. Kupu-kupunya cantik kayak Tante" ucap Bella terus tersenyum dan mengejar kupu-kupu yang beterbangan.
"Hahahah, kau juga cantik Bella" ucap Tio yang memuji Bella.
"Apaan sih kamu. Kalau begitu, mari kita menangkap kupu-kupunya yuk Tante" ajak Bella kepada Laura dan ia langsung menarik tangan Laura untuk bermain bersama.
"Ayo, siapa takut. Siapa yang bisa menangkap kupu-kupunya, akan Tante belikan mainan yang banyak. Siapa berani" ucap Laura kembali bersorak.
"Ayooo!" teriak anak-anak dan mereka langsung menangkap kupu-kupu yang beterbangan dengan bahagia dan penuh tawa.
"Hahaha, kupu-kupunya di sana tahu, tangkap Tio" ucap Bella berlari mengejar kupu-kupu tersebut.
"Mereka sangat bahagia. Rasanya aku ikut bahagia melihat mereka bahagia. Lebih baik aku ambil foto mereka sedang bermain deh, mumpung mereka masih fokus menangkap kupu-kupu," mengambil ponselnya dan langsung memotret anak-anak yang sedang menangkap kupu-kupu tersebut.
Beberapa menit pun berlalu, di mana Laura dan anak-anak sudah selesai bermain bersama dan sedang duduk santai dikursi" apa kalian lelah?" tanya Laura sambil tersenyum.
"Gak kok Tante. Kami malah bahagia, karena bisa bermain bersama Tante. Baru kali ini kami bermain sepuas ini, biasanya kami harus mencari barang rongsokan jam segini dan tidak sempat untuk bermain" jawab Bella yang ikut tersenyum dan menatap wajah Laura.
"Omong-omong, apa kalian putus sekolah?" tanya Laura kembali, sambil menaikkan alisnya.
"Ya Tante. Ibu tidak punya uang untuk membiayai kami sekolah. Jadinya kami harus putus sekolah dan bekerja, untuk membantu Ibu" jawab Bella tanpa sedih dan masih bisa tersenyum dihadapan Laura.
"Kasihan banget kalian sayang. Kalau begitu, bagaimana kalau besok Tante daftarin kalian ke sekolah kembali. Bagaimana, kalian mau kan?" tanya Laura dengan bahagia.
"Wah, mau banget Tante. Tapi, takutnya kami menyusahkan Tante lagi. Kami tidak mau membuat Tante kesusahan terus" ucap Bella dan anak-anak lainnya yang mendengarkan percakapan Laura dan Bella.
"Tentu saja tidak menyusahkan sayang. Ini adalah kesempatan yang baik untuk kalian kembali sekolah. Besok akan Tante daftarkan kalian dan kalian akan sekolah lagi sayang" jawab Laura kembali tersenyum.
"Yeah, terima kasih banyak Tante. Tante memang yang terbaik" ucap anak-anak langsung memeluk Laura dengan hangat.
"Kalau begitu, mari kita masuk ke dalam. Sepertinya Ibu kalian sudah menyiapkan masakan yang enak untuk kalian, sampai harum seperti ini. Kira-kira ini harum apa ya, sampai harum seperti ini" bertanya-tanya Laura.
"Gak tahu tuh Tante. Yaudah Tante, kita masuk yuk Tante" jawab Bella dan mereka semua kembali masuk ke dalam rumah bersama.
Di dalam rumah, harum makanan yang begitu sedap tercium dihidung Laura dan anak-anak, "hm, harum banget, masak apa sih ini, sampai harum begini. Jadi bikin laper deh?" tanya Laura sambil tersenyum dan duduk disofa bersama anak-anak.
Datanglah Ibunya dan Ibu lainnya, sambil membawa sebuah makanan yang ternyata itu adalah kue bolu coklat yang begitu harum aromanya, "kue sudah siap" ucap Bu Riska dengan bahagia dan langsung meletakkannya di atas meja.
"Wahhh, ternyata kue rupanya. Laura kira buat apa. Pantas saja harum banget, gak tahunya kue bolu. Ini pasti enak banget, jadi gak sabar cobain deh" bahagia Laura dan langsung menatap bolu tersebut, begitu juga dengan anak-anak yang mendekati meja tersebut.
"Siapa yang membuat bolu ini?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya.
"Bu Layla dan Bu Riska. Ibu hanya membantu menyiapkan bahan-bahannya saja. Kalau begitu, cobalah bolu nya sayang" jawab Ibunya sambil tersenyum dan duduk disampingnya.
Anak-anak dan Laura langsung mengambil potongan bolu yang sudah dipotong menjadi beberapa bagian. Merekapun langsung mencicipi bolu tersebut dan apa yang terjadi, bolu tersebut begitu enak sampai Laura menutup kedua matanya, "astaga, ini enak banget. Rasanya seperti berada di surga. Kalah deh pokoknya toko kue yang mahal itu. Apa ini resepnya Bu?" tanya Laura sambil mengunyah bolu tersebut begitu lembut.
"Tidak ada resep apapun. Hanya sedikit tambahan, yaitu cinta. Buatlah makanan penuh dengan cinta dan kebahagiaan, maka dari itu, makanan yang kita buat akan terasa enak" jawab Bu Layla kembali tersenyum.
"Ahah, Laura jadi ada ide. Bagaimana kalau Bu Layla dan Bu Riska membuka toko kue saja. Bolu yang Ibu buat begitu enak, dan sangat cocok untuk dijual di toko. Pasti akan banyak orang yang membeli kue ini. Bagaimana dengan ide Laura, bagus bukan?" ucap Laura kembali menaikkan alisnya dan menghabiskan bolu yang ada ditangannya.
"Wah, itu ide yang bagus Nak. Bagaimana menurut Ibu Riska dan Ibu Layla. Itu adalah hal yang baik, agar kalian tidak mencari barang rongsokan lagi" ucap Ibunya yang setuju dengan ide Laura.
"Itu memang bagus, tapi takutnya kami menyusahkan kalian di sini" ucap Bu Riska yang gak enakan.
"Sama sekali tidak menyusahkan, dikarenakan kami memang ikhlas membantu kalian semua. Kalau begitu, besok Laura akan carikan toko yang dijual dan besok akan Laura urus soal tokonya. Soal bahan-bahan, besok kita akan beli bersama di mall. Bagus kan" jawab Laura kembali tersenyum.
"Benar itu. Kalian tidak perlu repot-repot, karena kami di sini benar-benar tulus untuk membantu kalian. Anak-anak juga bahagia, karena berada di sini. jadi, tidak perlu pikirkan soal merasa disusahkan, kami di sini benar-benar baik dan ingin membantu kalian" ucap Ibunya sambil memegang kedua tangan Ibu Riska dan Ibu Layla.
"Terima kasih banyak, kalian benar-benar baik kepada kami. Semoga Allah membalas apa yang kalian lakukan kepada kami" ujar Ibu Riska tersenyum bahagia dan begitu juga dengan Ibu Layla yang meneteskan air matanya.
"Jangan menangis Bu. Nanti Laura akan ikut menangis" ucap Laura langsung berpelukan dengan Ibu Layla dan Ibu Riska.
"Apa Ibu boleh ikut berpelukan?" tanya Ibunya yang ingin berpelukan juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya Laku Juga
Romansa"Namaku Laura Xaviera, biasa dipanggil Laura. Sudah 25 tahun aku single, dan tinggal bersama kedua orangtuaku yang masih utuh. Mereka terus mengatakan soal pernikahan kepadaku. Padahal aku hanya ingin fokus mengejar karir dulu." "Sampai di mana aku...