Episode 40: Menginap

8 4 1
                                    

"Heh, jangan mengatakan hal seperti itu. Jangan menyalahkanku Tuhan, kamu tidak boleh seperti itu. Setiap manusia pasti diberi cobaan, dan masing-masing cobaan manusia berbeda. Ada yang kehilangan orang yang ia sayang, ada yang kehilangan hartanya sampai ludes dan ada yang jatuh miskin. Maka sebab itu, kamu harus bersyukur, karena cobaan kamu ringan, tidak sampai kehilangan orang-orang yang kamu sayang. Jadi, jangan menyalahkan Tuhan seperti itu. Kamu paham kan" menasehati Laura.

"Baiklah, aku minta maaf atas ucapanku tadi. Lain kali aku tidak akan melakukannya lagi" pasrah dan kembali melihat ke luar kaca mobil yang ada disampingnya.

Setelah beberapa menit. Sampailah mereka di pantai yang sering mereka datangi, "kita sudah sampai"

"Wahhh, cantik banget di luar" ucap Laura langsung keluar dari mobil, dan melihat bintang yang begitu terang, bersamaan dengan bulan.

"Mari duduk dibagasi belakang mobil, sekalian kita makan. Kebetulan aku membawa pop mie, dan tempat air panasnya. Itu pasti akan menyenangkan, karena bisa menikmati udara dan pemandangan yang indah, sambil memakan pop mie yang panas dan enak" ujar Nathalie langsung mengambil pop mie dan termos di dalam mobil.

"Cantik banget ya bintang dan bulannya. Mereka saja bisa bersatu, walaupun ada perbedaan diantara mereka. Tapi mereka tetap saling menyatu dan membentuk kebahagiaan yang tiada tara bagi setiap orang yang melihatnya. Benar-benar indah" puji Laura sambil duduk dan terus memandangi bintang dan bulan.

"Ini, pop mie nya gays" ucap Nathalie membawa dua pop mie yang sudah ia masukkan air panas dan ia pun langsung memberikannya kepada Laura.

"Terima kasih banyak Nathalie, kau memang sahabatku yang paling terbaik. Aku tidak bisa mengatakan apapun, selain aku menyayangimu"

"Aish, sudahlah. Aku jadi salting. Aku juga menyayangimu" ujar Nathalie tersenyum dan Laura pun ikut tersenyum.

"Kalau begitu, mari kita makan pop mienya" langsung memakan pop mienya pelan-pelan dan begitu juga dengan Laura.

"Bagaimana, enak kan?" tanya Nathalie sambil mengunyah makanannya.

Laura pun menganggukkan kepalanya, lalu Nathalie kembali tersenyum, karena ia merasa lega, melihat Laura yang sudah tidak menangis kembali.

"Nathalie" panggil Laura menatap dirinya dan Nathalie pun ikut menatapnya juga.

"Hm, ada apa?" tanyanya.

"Sekarang dan seterusnya, aku mau berhenti mencari jodoh dulu deh. Karena aku trauma akan diselingkuhi. Aku tidak mau terus merasakan sakit hati. Aku hanya ingin kebahagiaan bersama orang yang menyayangiku. Apa boleh aku melakukan itu" jelas Laura kepada Nathalie.

"Tentu saja. Aku juga tadi mau mengatakan hal itu. Lebih baik kamu tidak usah mencari jodoh lewat aplikasi deh, karena mereka semua penipu. Kalau mau mencari jodoh, lebih baik secara real life" ucap Nathalie sambil tersenyum dan menaikkan alisnya sebelah kanan.

"Ih, apaan sih. Kau pikir aku akan seperti dirimu, yang mengejar pria itu, sampai pria itu mencintaimu, dan mengatakan aku cinta padamu. Hahahaha" tertawa Laura mengejek Nathalie.

"Tidak apa-apa, yang penting kami jadian dan sebentar lagi kami akan menikah, wlee" ejek Nathalie juga kepada Laura.

"Omong-omong, apa rahasianya bisa dapat cowok real life?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya.

"Gak tahu deh, ya ajak hal-hal kecil yang membuatnya betah dan bahagia, seperti mengajak makan malam, bertemu bersama dan sebagainya. Dengan begitu, dia akan mulai menyukai kita juga dan tumbuh rasa cinta pada dirinya. Gitu deh rahasiaku, hahaaha" tertawa juga karena memberikan rahasianya yang begitu lucu.

"Ya deh, ampun deh puh, puh, sepuh, ajarin dong puh, hahahah" ikut tertawa juga dan mereka tertawa bersama dengan bahagia.

Setelah menghabiskan pop mie mereka bersama dan sudah bercanda gurau. Laura pun langsung meminum air putih bersama Nathalie, "argh, leganya" ucap Laura selesai minum dan ia kembali melihat bulan dan bintang.

"Ouh ya Laura. Apa kau mau ikut melakukan sesuatu denganku" ajak Nathalie.

"Melakukan apa?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya.

"Bagaimana kalau kita teriak sekencang mungkin, untuk menghilangkan rasa lelah kita. Kita luangkan emosi kita di pantai ini. Mari ikut aku" jawab Nathalie langsung menarik tangan Laura dan merekapun menuju di tepi pantai dengan ombak yang begitu menenangkan.

"Mari kita teriak sekarang, dalam hitungan, 1, 2, 3. Aaaaaaaaaaaa" teriak bersamaan dengan keras dan Laura mengeluarkan semua emosinya dengan berteriak.

Sampai beberapa menit mereka berteriak. Akhirnya Laura lega, karena bisa meluangkan emosinya pada alam dan merekapun kembali tersenyum dengan bahagia.

"Apa kau puas?" tanya Nathalie.

"Aku sangat puasssss!" teriak Laura kembali dan merekapun tertawa bersama.

"Kalau begitu, mau di sini sebentar lagi, atau langsung pulang?" tanyanya kembali.

"Pulang saja deh, karena aku sudah sangat lega. Mari pulang" jawab Laura langsung masuk ke dalam mobilnya dan begitu juga dengan Nathalie.

Mobil pun langsung berangkat menuju rumah Laura. Di perjalanan, "Nathalie" panggil Laura kembali.

"Iya, ada apa say?"

"Apa kau tidak bisa menginap di rumahku malam ini saja. Aku benar-benar butuh teman curhat dan aku lagi gak kepengen sendirian di kamar. Apa kau bisa menemaniku?" jawab Laura sambil memohon kepadanya.

"Tentu saja mau. Tapi, aku izin ke Ayah dan Ibuku dulu ya, say. Tolong ambilkan ponselku yang ada di depanmu itu" minta tolong Nathalie dan Laura langsung memberikan ponsel Nathalie.

Sampailah mereka di rumah Laura, setelah beberapa menit. Dan sebelum sampai, Nathalie sudah diizinkan oleh Ayah dan Ibunya untuk menginap di rumah Laura, karena kedua orang tua Nathalie juga sangat dekat dengan kedua orang tua Laura.

"Yeah, Nathalie menginap di sini. Bahagia banget karena ada teman curhat. Kalau begitu, mari kita masuk" ujar Laura yang sudah keluar dari mobil bersama Nathalie dan merekapun langsung masuk ke dalam rumah bersamaan.

"Assalamualaikum" ucap mereka bersamaan.

"Waalaikumsalam. Eh, nak Nathalie. Tumben banget datang malam-malam begini" jawab Ayah dan Ibunya langsung berdiri lalu menghampiri mereka berdua.

Laura dan Nathalie pun menyalam tangan mereka, "lagi kepengen menginap bersama Laura Tante. Sekalian mau melakukan pekerjaan yang penting sesama sahabat. Heheheh, boleh kan Tante, kalau Nathalie menginap di sini sehari saja" meminta izin Nathalie.

"Tentu saja boleh. Kalau begitu, mending kamu mandi dulu Laura. Setelah itu, kita makan malam bersama ya. Kebetulan Ibu sudah menyiapkan makan malam yang enak. Kalau begitu, cepatlah masuk ke kamar kalian".

"Siap Bu" ucap Laura dan mereka langsung naik ke tangga dan masuk ke dalam kamar Laura.

Di dalam kamar Laura. Nathalie pun langsung berbaring di atas tempat tidur Laura dan Laura mengambil handuknya yang ada di lemari, "kau di sini dulu ya Nathalie. Aku mau mandi dulu, karena dari tadi aku belum mandi" ucap Laura dan Nathalie menganggukkan kepalanya.

Ia segera masuk ke dalam kamar mandi dan Nathalie melihat sekitar kamar Laura dan keluar ke teras yang ada di dekat jendela, "kamar ini

Akhirnya Laku JugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang