Episode 33: Parfum Pemikat Hati

10 5 1
                                    

"Kalau begitu, kita beli ice cream dulu ya anak-anak. Mari" sorak Laura kembali dan merekapun langsung membeli ice cream yang ada di dekatnya.

Namun, saat Laura baru jalan. Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Sontak Laura berhenti dan yang lainnya ikut berhenti, "sebentar ya semuanya. Ada yang nelpon nih" ujar Laura sambil tersenyum dan mengambil ponselnya yang ada dikantung celananya dan yang menghubunginya adalah Candra.

"Siapa Nak?" tanya Bu Riska sambil menatap dirinya.

"Pacar saya Bu. Tunggu sebentar ya Bu, bentar aja kok" jawab Laura langsung menjauh dari mereka dan mengangkat panggilan dari Candra.

"Halo sayang, ada apa menghubungiku?" tanya Laura sambil tersenyum.

"Kamu lagi di mana, Sayang?" tanya balik Candra.

"Aku lagi ada di mall nih, bareng anak-anak, dan Ibunya, mau membeli bahan-bahan kue. Memangnya ada apa, Sayang" jawab Laura sambil bertanya.

"Aku lagi rindu sama kamu, Sayang. Apa nanti malam kamu punya waktu. Aku pengen dengar suara kamu tahu" jawab Candra.

"Baiklah, Sayang. Nanti malam kita jumpa di restoran seperti biasanya saja, gak usah jemput aku. Aku gak manja kayak wanita lain. Hahahah" jawab Laura sambil tertawa tipis.

"Ih, iya deh sayangku, kamu gak manja. Kalau begitu, nanti malam kita bertemu ya sayang. Kalau begitu sudah dulu ya, karena aku mau lanjut kerja lagi. I love you, Sayang" ujar Candra.

"I love you juga, Sayang" sahut Laura dan langsung mematikan panggilan tersebut.

Laura pun menghampiri Ibu dan anak-anak, "sudah beres telponannya. Kalau begitu, mari kita beli ice cream anak-anak" ajak Laura dan mereka langsung menuju ke penjual ice cream.

Merekapun membeli ice cream dengan rasa yang berbeda-beda, yaitu rasa strawberry, coklat, vanila dan rasa lainnya.

Setelah membeli ice cream merekapun istirahat sebentar dikursi yang sudah disediakan oleh pihak mall tersebut, "bagaimana rasanya anak-anak?" tanya Laura yang membeli ice cream juga.

"Enak banget Tante. Udah gitu dingin lagi" jawab Bella sambil menjilat ice cream tersebut.

"Baguslah kalau kalian bahagia. Setelah ini, baru kita langsung makan deh, kalian pasti lapar kan, karena belum makan. Kalau begitu, kita habiskan ice creamnya dulu anak-anak" ucap Laura yang ikut bahagia melihat anak-anak yang bahagia dan ia pun menghabiskan ice creamnya.

Setelah menghabiskan ice cream tersebut, merekapun langsung keluar dari mall dan bergegas menuju restoran tempat langganan Laura makan. Setelah beberapa menit, sampailah mereka di restoran tersebut dan mereka semua langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam bersamaan, lalu merekapun duduk dikursi yang sudah disediakan oleh restoran tersebut.

"Mbak" panggil Laura dan Ibu bersama anak-anak sedang melihat menu yang ada.

Pelayan pun datang dan langsung berdiri disamping Laura, "ada yang bisa saya bantu kak?" tanya pelayan tersebut sambil tersenyum ramah.

"Kalian mau pesan apa. Pesanlah yang kalian mau, jangan malu-malu" tanya Laura kepada anak-anak dan Ibu.

"Aku mau ayam panggang aja deh Tante" jawab Bella.

"Aku ikan bakar deh Tante" jawab Vino dan anak-anak lainnya pun memesan makanan lainnya.

Setelah memesannya, pelayan tersebut langsung mencatat pesanan yang dikatakan oleh Laura, "kalau begitu, ditunggu sebentar ya kak. Pesanannya akan tiba segera" ucap pelayan tersebut menundukkan kepalanya dan langsung menuju dapur.

"Tante, apa besok Ibu sudah bisa membuka toko kue?" tanya Bella kepada Laura, sambil menaikkan alisnya.

"Tentu saja sayang, kan kita sudah membeli bahan-bahan kue untuk membuat kue. Nanti kita akan membuat bersama-sama, atau tidak kita yang akan membersihkan tokonya. Kalian mau kan membantu Ibu kalian?" jawab Laura sekaligus bertanya.

"Mau dong Tante. Kami akan membantu Ibu untuk membersihkan meja dan memberikan kue kepada pelanggan. Yakan temen-temen" jawab Bella kepada yang lainnya.

"Benar itu" serentak anak-anak lainnya.

"Baguslah, kalian memang anak yang baik deh. Oh ya Bu, boleh kan kalau Laura membantu membuat kuenya, mau lihat cara membuat kue juga" ucap Laura kepada Bu Riska dan Bu Layla sambil tersenyum.

"Boleh banget Nak. Kamu boleh saja datang kapanpun kamu mau, kan kamu yang memiliki toko itu" jawab Bu Riska.

"Itu bukan toko Laura, tapi milik kalian. Jadi jangan mengatakan hal seperti itu, karena toko itu sudah menjadi milik kalian" ujar Laura.

Setelah beberapa menit. Pesanan merekapun datang dan pelayan langsung meletakkannya di atas meja, "ini pesanannya Kak" kembali tersenyum dan menundukkan kepalanya, setelah meletakkan makanan dan minuman tersebut.

"Terima kasih banyak Mbak" kembali tersenyum Laura.

"Sama-sama Kak. Kalau begitu, saya mau langsung memasak kembali. Semoga suka dengan makanan dan minumannya. Mari" kembali menundukkan kepalanya dan langsung menuju ke dapur.

"Makanan dan minuman sudah datang. Kalau begitu, mari kita makan, ini punya kami Bella dan anak-anak" ujar Laura dengan bahagia dan merekapun mulai menyantap makanan yang sudah mereka pesan masing-masing.

"Rasanya bahagia melihat mereka bahagia. Aku jadi tenang melihatnya. Semoga kami bisa bahagia seperti ini dan aku bisa terus melihat senyuman mereka yang begitu bahagia ini" ucap batin Laura sambil tersenyum tipis dan mengunyah makanannya.

Malam pun tiba. Di mana Laura dalam perjalanan pulang, setelah mengantarkan pulang anak-anak dan Ibunya, "aku harus cepat bersiap-siap, untuk bertemu dengan pacarku yang tampan itu" ujar Laura begitu bahagia, karena ia akan bertemu dengan Candra.

Sesampainya di rumah, Laura pun langsung turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah, ternyata Ayah dan Ibunya sedang menonton televisi bersama dan mengobrol.

"Assalamualaikum" ucap Laura menghampiri Ayah dan Ibunya, lalu menyalam tangan mereka masing-masing.

Ayah dan Ibunya langsung menatap wajah Laura, "kok kamu lama banget pulangnya. Habis dari mana, Sayang?" tanya Ayahnya sambil menaikkan alisnya.

"Habis main bareng anak-anak Ayah. Biasa, mau meluangkan waktu sedikit untuk mereka, karena kan mereka kurang kasih sayang. Jadi, Laura mau bermain dengan mereka, untuk mengisi kesepian mereka" jawab Laura sambil tersenyum tipis.

"Kalau begitu, Laura mau langsung masuk ke dalam kamar ya, karena Laura mau pergi lagi" ucap Laura.

"Mau pergi ke mana memangnya kamu sayang, sudah malam begini?" tanya Ibunya yang ikut menaikkan alisnya.

"Mau pergi bareng pacar, hahahah. Laura masuk kamar dulu dah, dah" jawab Laura sambil tertawa tipis, dan ia langsung masuk ke dalam kamarnya yang ada di lantai 2.

Setelah di kamar, Laura pun segera mandi, agar ia tidak membuat Candra menunggunya. Beberapa menit pun berlalu, dan Laura sudah siap mandi, dengan sudah mengenakan pakaian yang begitu cantik.

"Okey, semuanya sudah rapi dan cantik. Tinggal semprotkan parfum pemikat hati. Dengan begini, Candra bakal terus memperhatikanku" menyemprotkan parfum andalannya ke sekitar pakaian yang ia kenakan.

Setelah semuanya sudah beres. Laura pun langsung keluar dari kamarnya dan turun ke bawah. Saat di bawah, ternyata

Akhirnya Laku JugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang