Saat baru meletakkan ponselnya. Tiba-tiba saja ada masuk panggilan dan itu adalah panggilan dari Candra. Laura pun langsung mengangkat telepon tersebut.
"Halo Candra, ada apa menghubungiku. Apa ada hal yang mau kau katakan?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya.
"Apa kamu sedang ada di jalan?" tanya balik Candra sambil menaikkan alisnya juga.
"Benar banget. Kok kamu tahu, sudah seperti dukun saja, hahahah. Memangnya ada apa?" jawab Laura sekaligus bertanya.
"Tidak ada. Bagaimana kalau kita bertemu di cafemu. Aku hanya ingin bertemu denganmu saja. Apa kau punya waktu hari ini," jawab Candra.
"Tentu aku punya waktu. Kalau begitu, datanglah ke Cafe Strawberry, kita bertemu di sana. Sampai jumpa di cafe," ucap Laura langsung mematikan telepon tersebut dan kembali fokus menyetir.
"Sepertinya dia pria baik-baik. Aku suka dengan suaranya yang begitu lembut. Semoga saja dia benar-benar pria yang baik deh," ucap batin Laura tersenyum tipis.
Sesampainya di Cafe Strawberry, Laura pun langsung turun dari mobilnya dan masuk ke dalam cafe tersebut. Di dalam cafe tersebut, barista kembali menyapa Laura seperti biasanya dan seperti biasanya juga, Laura memesan kopi yang sama.
Laura pun langsung duduk di tempat ia biasa duduk dan ia pun mengeluarkan laptop yang ia bawa di dalam tasnya, "aku akan merekrut beberapa dana cafeku akhir-akhir ini. Aku juga mau melihat perkembangan cafeku yang ada di Bali," ucap Laura langsung mengecek dana dibeberapa cafenya yang terletak dibeberapa kota.
"Aku coba hubungi manager cafeku yang ada di Bali," mengambil ponselnya dan melakukan video call kepada manager dekatnya.
Tersambung, "halo, apa kabarmu di sana?" tanya Laura langsung tersenyum dan melambaikan tangannya.
"Halo juga Bu Laura. Saya baik-baik saja di sini, dan bagaimana dengan Bu Laura. Bu Laura baik-baik saja kan?" jawab manager yang bernama Kyra.
"Tentu saja saya baik-baik saja. Bagaimana dengan perkembangan cafe di sana?" ucap Laura kembali tersenyum.
"Akhir-akhir ini cafe berkembang pesat Bu Laura. Banyak yang singgah ke Happiness Cafe ini Bu Laura, karena ada menu baru yang Bu Laura keluarkan waktu itu, yaitu perpaduan cappucino dengan susu dari Inggris. Itu benar-benar enak dan menjadi favorit kalangan turis yang datang ke Bali," jawab Kyra dengan jelas dan ikut tersenyum bahagia.
"Syukurlah kalau cafe baik-baik saja. Kalau cafe ada masalah, langsung kabari saya saja dan kau jagalah dirimu juga, untuk tidak terlalu kelelahan bekerja. Kalau begitu, saya tutup telponnya dulu, karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Sampai jumpa lagi," ujar Laura melambaikan tangannya dan begitu juga Kyra.
Setelah itu, Laura pun mematikan video call tersebut dan membaringkan ponselnya di atas meja. Kopi Laura pun datang dan langsung diletakkan di atas meja, "ini kopi anda Bu Laura," tersenyum barista tersebut dan langsung menundukkan kepalanya.
"Terima kasih banyak Qanita. Kamu bisa kembali bekerja," ucap Laura sambil tersenyum dan Qanita langsung pergi dari meja Laura.
Laura pun langsung meminum kopi tersebut dengan hangat dan bergegas mengerjakan pekerjaannya, "aku harus membuat desain logo untuk cafeku yang ada di Inggris nanti. Agar cafeku di sana laris dan banyak pelanggan," ucap Laura membuat desain logo untuk cafe barunya yang ada di Inggris.
"La, la, la," nyanyi Laura dengan ekspresi bahagia, sambil menggambar desain logo digital.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk meja Laura, "permisi nona, apa saya boleh duduk di sini?" tanyanya.
Sontak Laura langsung menatap ke arah seseorang tersebut dan ternyata ia adalah Candra. Laura pun kaget dan terus menatap wajah Candra, "kenapa malah diam saja. Apa aku boleh duduk di sini?" tanya Candra kembali, dengan pertanyaan yang sama.
"Eh, tentu saja boleh. Kamu Candra kan," jawab Laura kembali tersenyum dan Candra pun langsung duduk disamping Laura.
"Tentu saja, kan kita sudah mengobrol di aplikasi cukup lama dan aku juga menaruh fotoku diprofil, jadi tentu saja ini diriku," jawab Candra kembali tersenyum.
"Omong-omong, kamu sibuk banget ya. Sedang melakukan apa?" tanya Candra sambil menaikkan alisnya.
"Aku sedang mengerjakan desain logo untuk cafeku yang ada di Inggris. Omong-omong, kamu gak kerja kah?" jawab Laura sekaligus bertanya kembali.
"Ini mau berangkat kerja. Tapi mau minum kopi kamu dulu, lagi kepengen aja," jawab Candra kembali tersenyum dan sudah memesan kopi sebelum ia duduk disamping Laura.
Laura pun kembali meminum kopinya dan melanjutkan gambarannya, "omong-omong, kamu mempunyai cabang cafe berapa. Sepertinya aku pernah lihat cafe kamu yang ada di Bali deh. Apa cafe yang ada di Bali punya kamu juga?" tanya Candra kembali.
"Benar banget. Cafe di sana juga berkembang pesat, karena banyak turis yang datang ke Bali dan mampir ke cafeku. Jadi, ya begitulah," jawab Laura kembali tersenyum tipis.
"Dia benar-benar wanita yang kaya. Sepertinya dia cocok menjadi targetku" ucap batin Candra sambil tersenyum tipis kepada Laura kembali.
Kopi Candra pun datang dan ia langsung meminum kopi tersebut dengan hati-hati, "bagaimana, enak kan kopinya?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya.
"Tentu saja, ini kan cafe yang begitu viral, tentu saja ini enak. Aku sampai ingin membeli lagi, karena rasa kopi ini benar-benar enak dan rasanya seperti berada di surga," jawab Candra dengan bahagia dan kembali meminum kopinya.
"Hahahah, bisa aja kau ini. Kalau begitu, cepat habiskan kopimu itu, nanti kamu terlambat bekerja lagi dan bisa-bisa kamu dimarahi bos kamu lagi," peduli Laura.
Selesai Candra menghabiskan Kopinya, Candra pun berpamitan pergi bekerja kepada Laura, "aku pergi bekerja dulu ya Laura. Sampai jumpa nanti," melambaikan tangannya dan tersenyum lebar.
Laura pun ikut melambaikan tangannya dan juga ikut tersenyum. Setelah itu, Candra pun langsung keluar dari cafe Laura dan di dalam cafe, "mereka seperti pasangan suami istri ya. Romantis banget," bisik pelanggan wanita kepada Laura.
Laura yang mendengarnya pun sedikit salting dan pipinya langsung memerah, "benar banget itu kan. Namanya juga masa-masa muda, jadinya mau banyak romantis dulu dengan pasangannya," ucap teman pelanggan lainnya.
"Astaga, di mana-mana pasti ada menggibah. Memang kalau warga Indonesia ini, gak tahu tempat deh, kalau udah menggibah ini," ucap batin Laura tertawa tipis dan kembali fokus menggambar desain logo cafenya.
Sore pun tiba. Di mana Laura sudah selesai membuat desain logo dan bersiap-siap untuk pulang. Tiba-tiba saja ponselnya berdering dan itu adalah panggilan dari Nathalie. Laura pun langsung mengangkat telepon tersebut.
"Halo Nathalie, ada apa menghubungiku?" tanya Laura sambil membereskan laptopnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/347441362-288-k923356.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya Laku Juga
Romance"Namaku Laura Xaviera, biasa dipanggil Laura. Sudah 25 tahun aku single, dan tinggal bersama kedua orangtuaku yang masih utuh. Mereka terus mengatakan soal pernikahan kepadaku. Padahal aku hanya ingin fokus mengejar karir dulu." "Sampai di mana aku...