°17.|My Darling °

47 19 0
                                    

Punggung seorang siswa menempel di sudut kelas karena terjepit oleh sosok Alzen yang berdiri dihadapannya dengan menopang pada tangan yang menyentuh tembok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Punggung seorang siswa menempel di sudut kelas karena terjepit oleh sosok Alzen yang berdiri dihadapannya dengan menopang pada tangan yang menyentuh tembok.

Alzen memicingkan matanya. "Kalian abis ngapain?" Tanyanya mengintrogasi.

Arkan merinding, ia tersenyum miris sambil mengusap dada Alzen. "Lo tenang dulu ...."

Alzen menepis tangan itu. "Geli," ucapnya yang enggan bercanda.

Dia bener-bener jadi orang gila semenjak ada cewek itu,

Arkan membatin.

Saat itu, pintu kelas dibuka oleh Narra yang baru saja tiba. Matanya melebar karena terkejut dengan sosok yang tepat berada di hadapannya sekarang. Alzen berbalik dan tersenyum manis lalu memiringkan kepala sambil melambaikan tangan.

"Halo sayang," sapanya yang malah mendapat respon datar dari sang gadis.

Arkan memijit kening seraya tersandar pada tempatnya tadi, matanya terpejam dan menghela nafas panjang akibat tingkah aneh sahabatnya yang langsung melesat cepat menghampiri sang pacar.

Narra sedikit berdeham dan membalas lambaian tangan itu dengan lesu. "Aku lagi gak mau bercanda."

"Kita kan udah pacaran, lo lupa, ya?" Alzen merunduk menatap wajah Narra lebih dekat.

"Ah, iya, aku lupa," Narra memalingkan pandangannya.

Kamu pikir aku bakalan percaya sama ucapanmu? Itu pasti cuma taktik untuk lebih menghancurkan mentalku, kan? Aku sudah menduganya!

Dia membatin karena masih meragukan perasaan Alzen.

Tapi ia tidak habis pikir, matanya membulat sempurna saat Alzen tiba-tiba mengecup pipinya di hadapan semua orang. Rexan dan Arkan sampai terpatung kaku, begitupun dengan seluruh siswa yang sedang berada di dalam kelas. Membuat suasana seketika hening bak tiada kehidupan.

"Perasaan ... tuh bocah kagak pernah sudi nyentuh cewek?" gumam Arkan yang masih merasa syok.

Bulu kuduk Narra berdiri, sekujur tubuhnya merasa linu saat dirinya menatap wajah Alzen yang malah tersenyum padanya.

"Dasar bajingan, cowok brengsek!" Pekik Narra memegang pipi yang terasa panas.

"Makasih," Alzen berdiri tegap.

"Itu bukan pujian!" tegas Narra, dirinya kemudian terdiam ketika melihat Alzen terkekeh pelan.

Dasar gila, dimana akal sehatnya sekarang?

"Pacarku lucu ya pas marah, iya, kan?" Tanya Alzen melirik pada Rexan.

Rexan hanya memutar mata jengah. "Ya ..."

"Tapi lebih baik keliatan jelek buat yang lain," gerutu Alzen membuat Rexan menepuk jidat.

Narra memegang kepala Alzen dengan kaki yang berjinjit, pria itu sedikit terkejut namun berdiam pasrah seraya memperhatikan Narra yang terus menerus memiringkan dan memutar kepala Alzen seolah penasaran.

Nuragaku ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang