° 5.|New Classmate °

106 48 62
                                    

Pukul 07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 07.05 AM..

Sebuah roda mobil berhenti di halaman sekolah, sepasang kaki yang anggun turun dari mobil sehingga menjadi pusat perhatian para siswa lainnya. Ia merupakan murid baru kelas sepuluh, dirinya memilih pindah ke sekolah yang lebih sederhana dibandingkan sekolahnya dulu. Sekolah yang akan ia tempati sekarang ialah sekolah yang sama dengan Alzen. Sekolah berlantai empat ini terlihat mewah bagi beberapa orang tapi mungkin lebih sederhana di mata Varasha Karlin. Gadis imut dengan rambut coklat terurai hingga dada, ia tersenyum manis sebelum melangkah untuk lebih memasuki lingkungan barunya. Akan tetapi hal yang pertama ia lihat adalah perundungan yang dilakukan oleh sekumpulan perempuan pada seorang gadis gemuk. Circle yang beranggotakan tujuh orang itu tengah merundung gadis gemuk yang telah terjatuh karena diselengkat oleh perempuan cantik yang diduga ketua dari circle tersebut.

Senyuman Karlin memudar, ia merasa takut dan cemas mengenai keberadaannya di sekolah baru. Mengundang ingatan lamanya yang terlintas di pikiran sehingga membuat tangannya seketika gemetar.

Saat itu, disekolah lamanya...

*****

Karlin duduk di kantin sekolah bersama kedua teman perempuannya yang sedang bersenda gurau, mereka terlihat sangat menikmati banyaknya jajanan yang mereka beli. Terkecuali Karlin yang hanya menyeruput jus mangga dan menyimak percakapan mereka.

"Karlin, nanti tolong beliin gue parfum ya, pas itu gue lihat di sosmed kalau ada parfum mahal ya bagus banget ..." Caca menekan kalimat 'bagus' dengan wajah riangnya dengan maksud pamer.

"Beneran?" Tia seakan tertarik, dirinya langsung menggoyang-goyangkan lengan Karlin yang ada di sampingnya. "Beliin gue juga dong~ sekalian gue pengen pesan gaun yang pernah gue lihat di mall,"

"Maksudnya gaun merah maroon itu?" Caca terkejut.

"Iya, bagus banget itu~ gue pengen sih ... tapi mahal, untungnya gue punya bestie yang kaya, jadi bisa---"

Brak!

Karlin tiba-tiba menggebrak meja dengan keras sehingga sontak membuat kedua kawannya tersentak kaget.

"Cukup!" Teriak Karlin yang geram dengan tingkah teman-temannya yang hanya mendekatinya karena harta. "Kalian semua matre, kalau kalian mau beli sesuatu ya beli aja pakai uang kalian sendiri! Kenapa harus aku yang beliin buat kalian? Bukannya kalian juga anak orang kaya?" Karlin menjatuhkan pandangnya pada jajanan yang berserakan di meja. "Makanan ini juga, dibeli pakai uangku! Kenapa harus aku? Kenapa harus uangku yang kalian pakai?"

Caca berdiri seraya menggebrak meja dengan tatapan yang sangat tajam. "Jadi lo mulai perhitungan?"

Karlin mulai cemas dan ketakutan saat kedua temannya berdiri menatapnya penuh emosi. "Bu-bukan gitu, aku cuma gak mau kalau uangku habis karena kalian, aku juga harus nabung dan---"

"Hallah, alasan," timpal Tia, ia melihat jajanan yang ada di meja lalu menyapunya dengan tangan sampai semua makanan itu berjatuhan ke lantai.

Remahan keripik ikut berjatuhan mengotori sepatu Karlin, gadis itu hanya terdiam karena terkejut dengan sikap temannya yang mulai terlihat berbeda dari biasanya.

Nuragaku ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang