° 42 | Prisoner Free °

22 5 0
                                    

Seorang penjaga penjara datang bersama Rexan untuk menemui seseorang, tapi sosok yang mereka cari malah sedang bertikai bersama teman satu selnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang penjaga penjara datang bersama Rexan untuk menemui seseorang, tapi sosok yang mereka cari malah sedang bertikai bersama teman satu selnya.

"Alzen, ada kakak kamu," suara polisi terdengar tegas dan berat, dia kemudian pamit pada Rexan dan pergi.

Rexan mendengus lalu menepuk kening akibat jengah. "Alzen ... lo mau balik atau kagak?"

Alzen seketika menoleh dan langsung mendekat, meski jarak antara mereka masih terhalang jeruji besi.

"Lama banget sih, lo. Gue udah telpon lo dari tadi siang, kan?" Tanya Alzen kesal.

"Gue ada urusan," jawab Rexan tanpa ekspresi.

"Lebih penting urusan lo ..." Alzen menjeda sambil menunjuk kawannya sebelum perlahan beralih menunjuk diri sendiri. "Atau gue?"

"Sebenarnya dua-duanya kagak penting sih, mau lo di sini lebih lama juga gak masalah buat gue," sahut Rexan sontak membuat Alzen kecewa.

"Anjir, tega banget sih lo," Alzen memelas penuh drama.

"Gak sadar diri banget," cibir Rexan kemudian sedikit mendekat dan berbisik. "Kenapa lo ngaku-ngaku jadi adek gue? Jijik banget gue dengernya."

Alzen hanya nyengir untuk merespon. "Mereka nyuruh gue buat hubungi ortu, tapi lo tahu sendiri, kan, alasannya? Makanya gue manggil lo."

"Lo tahu gak, kalau sepanjang jalan gue diceramahi polisi? Kuping gue hampir budek gara-gara lo, kampret," gerutu Rexan, tangannya dilipat di dada sambil memperhatikan penampilan kawannya. "Gue udah bayar jaminannya, mau sekalian gue beliin seragam baru?"

"Boleh tuh. Dua, ya?" Tawar Alzen.

"Anying lo, malah ngelunjak dasar kampret," pekik Rexan.

"Lo bawa mobil?" Tanya Alzen penasaran.

Rexan tidak menjawab, raut wajahnya kembali menampakkan sosok yang dingin.

Tidak lama dari itu, Alzen berjalan keluar dari kantor polisi, dirinya yang awalnya berbinar, seketika terpatung saat melihat Narra yang berdiri membelakanginya. Gadis itu tengah mengamati langit malam yang sudah gelap di teras kantor.

"Gue gak sengaja nemu pacar lo di jalan," ujar Rexan mengikuti Alzen dari belakang, kedua tangannya bersembunyi di saku celana.

Alzen terlihat kesal saat memikirkan sesuatu. "Kalian ke sini bareng?"

Narra menoleh sehingga netranya menemukan sang pacar. "Alzen,"

Rexan memutar mata jengah. "Ya kagak lah, najis banget gue bareng dia. Gue cuma ngasih tahu dia kalau lo ada di kantor polisi," dia mulai berjalan pergi.

"Narra naik mobil lo?" Alzen mencoba memastikan.

"Kagak," jawab Rexan sembari melangkah. "Gue ninggalin dia."

Nuragaku ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang