° 35.| Looking At You °

21 7 0
                                    

Narra datang ke apartemen Alzen seusai sekolah untuk memastikan kondisinya, dia mengetuk pintu beberapa kali tanpa adanya jawaban dari dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Narra datang ke apartemen Alzen seusai sekolah untuk memastikan kondisinya, dia mengetuk pintu beberapa kali tanpa adanya jawaban dari dalam. Tidak lama dari itu, matanya melihat sepasang kekasih dan anak kecil yang kebetulan datang dan hendak masuk ke kamar tepat di samping kamar Alzen.

Mereka adalah Raiden dan Alesya yang baru kembali setelah mengajak anak mereka bermain. Raeden menggendong anaknya yang sudah terlelap saking lelahnya, sementara Alesya membuka kunci lalu menoleh pada Narra disaat suaminya memilih masuk tanpa ikut basa-basi.

"Kamu temannya Alzen, ya?" Tanya Alesya ramah.

Narra tersenyum simpul. "Iya Tante, kira-kira Alzen ada di kamarnya atau enggak, ya?"

Alesya mengernyit. "Udah ketuk pintunya?"

Narra mengangguk. "Udah, tapi gak ada yang jawab."

Alesya berpikir sejenak. "Dari semalam dia juga gak pernah keliatan keluar ... biasanya Tante lihat dia keluar setiap malam."

"Kemana?" Narra malah semakin penasaran.

"Entah, lagipula Tante bukan siapa-siapanya, jadi gak bisa ikut campur masalah pribadi," tawa kecil keluar dari mulut Alesya.

Narra khawatir saat menatap pintu kamar Alzen, dia mengangguk mengerti dan berniat untuk pergi setelah pamit pada Alesya. Tapi sesuatu menghentikan niatnya, suara kunci yang terbuka menarik perhatian Narra.

Alesya tersenyum tipis sebelum masuk dan menemui suaminya, memberikan ruang bagi remaja yang ingin berbincang.

Pintu di dekatnya akhirnya terbuka, menampakkan sosok Alzen yang cukup berantakan sambil menunduk dalam, kemudian menatap Narra dengan tatapan sendu. Menciptakan keresahan di hati sang gadis yang begitu terkejut.

"Apa yang terjadi?" Narra tiba-tiba menerima pelukan erat dari Alzen.

"Gue kangen banget ... kenapa lo lama banget datangnya, sih?" Gerutu Alzen bersikap manja dan meletakkan dagunya di bahu sang kekasih.

Narra merasa risih dan canggung. "Ada yang terjadi pas kamu sendirian?" Tanyanya heran.

Alzen tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Gak ada, gue cuma mau sama lo lebih lama lagi."

"Sebenarnya kamu kenapa, sih?" Narra merasa sedikit janggal pada sikap pria ini.

Alzen terkekeh lalu melepas pelukannya sambil menatap teduh pacarnya. Dia dengan lembut menarik tangan Narra untuk masuk ke kamarnya meski langkah Alzen tertatih-tatih karena kaki yang sempat terkilir, pintu juga ditutupnya dengan rapat. Narra yang sudah terlanjur mampir kemudian duduk di kursi makan, namun netranya tidak sengaja melihat laptop yang sudah Alzen matikan.

Banyak hal yang ingin Narra tanyakan pada Alzen, tapi bibirnya seolah tidak berani mengatakan sepatah katapun sampai tiba-tiba Alzen menjawabnya sendiri seolah bisa membaca pikiran Narra.

Nuragaku ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang