"Love sick."
.
.
.
.
.
.
.
.
❄️❄️Malam pun hadir. Malam menuju acara puncak yang semakin ramai. Sudah ada beberapa kelas yang tampil. Dari mulai menari sampai drama.
Malam ini begitu meriah. Apalagi akan ada artis papan atas nanti. Sungguh, bahkan orang dari luar sekolah tidak bosan.
Kini hampir giliran kelas Raga tampil. Semua siap dibelakang panggung. Membantu mempersiapkan.
"Tes-tes dululah." Ujar Wisnu pada Saga.
Wisnu pun berjalan menghampiri Raga yang duduk sendiri. Lalu menyerahkan headphone pada pemuda itu. Jelas Raga bingung, tetapi menerima.
"Coba cek suaranya, Ga."
Saga mendekati keduanya. Raga pun mengenakan headphone itu. Lalu Saga memetik gitar listriknya. Dan, manik gelap itu terpejam.
"Turun dikit."
Saga mengangguk faham lalu mengotak atik gitarnya. Setelahnya kembali memetik. Raga pun mengangguk, tanda pas.
"Pakek aja, dengerin lewat situ nanti." Ujar Wisnu kala Raga ingin melepasnya. Pemuda itu pun mengangguk.
"Wahh beri tepuk tangan untuk persembahan dari kelas IPS Empat!!.. baiklah, sekarang giliran dari.."
"Dipanggil tuh, yuk!" Ajak Wisnu menuju panggung.
Saat setelah kelas mereka dipanggil. Keduanya naik. Banyak sorakan terdengar. Siapa yang tidak mengenal keduanya. Bahkan beberapa ada yang menanti mereka.
"Wahh, ada mas-mas cakep nih. Ini nih yang ditunggu-tunggu haha.. boleh dong kenalan namanya siapa?" MC memberi mic pada Wisnu.
Kedua pemuda itu menatap sekitar datar.
"Gua Wisnu, dan ini Saga. Malam ini kita mau bawain lagu yang pasti banyak cewek-cewek suka." Wisnu tersenyum manis, membuat kaum hawa berteriak heboh.
"Oke, kalau begitu langsung saja! Kita saksikan penampilan dari kelas IPS Lima!!"
Tepuk tangan pun kembali terdengar. Keduanya mengambil posisi. Berdiri dibelakang mic yang sudah disiapkan.
Wisnu mengetes mic-nya, lalu tersenyum kecil. "Yang tau lagu ini silahkan ikut bernyanyi."
Saga mengangguk. Memetik senar gitarnya, membuat nada panjang yang tinggi. Keduanya saling menatap lalu mengangguk kecil bersama.
Music perlahan diputar. Suara gitar yang lebih mendominasi membuat penonton berteriak heboh kembali.
"I know I love you!" Wisnu menunjuk para penonton dengan senyuman.
"I jeroui segye sok. I know you're my one and only."
"I kkeuchi eopdeon eodum sok. Like oh my god, so holy."
"Mwodeun nae du sonkkeuteseon. Burinake domangga meolli."
"My life before you was a mess. Eonjena dan han pan igil su eopdeon cheseu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kathréftis || End✓
Детектив / ТриллерManik sehitam malam yang begitu menyimpan. Bibir semerah Cherry yang enggan sekali terbuka. Rupa menawan, tetapi penuh luka. . . "Raga cuma mau Abang." Inilah dirinya. Sosok yang tidak pernah tau bagaimana rupanya. Tak peduli apa kata orang. Ini ada...