Raga tanpa Jiwa

6.4K 214 2
                                    

"Akulah Raga yang kehilangan jiwanya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
❄️❄️

Mereka yang tidak akan pernah mengerti. Bagaimana tentang dirinya. Tentang luka yang semakin membuat lara. Juga tentang dirinya yang masih mencoba. Bertahan? Atau kembali pulang.

Bibirnya begitu jarang berbicara. Manik hitamnya pun begitu gelap memandang. Rupa yang menawan tak membuat dirinya merasa hidup.

Ialah Raga, tanpa adanya jiwa. Tanpa ada sosok yang mampu menguatkannya. Atau menemaninya.

Ia yang akan sendiri dalam sunyi. Meraung menahan diri kala sudah mulai goyah. Mencoba untuk bertahan agar jiwanya kembali.

Namanya Ragama Damarjaya. Pemuda 17 tahun yang hidup penuh luka dan rahasia. Bertahan dengan pahit hidupnya. Yakin bila raganya akan kembali mendapat jiwa.

"BERAPA KALI GUA BILANG! JANGAN PERNAH TAMPAKIN WAJAH LO DIDEPAN GUA!! ATAU PUN MULUT LO ITU BERANI BICARA!!"

Yakinkan dirinya untuk bertahan. Walau, sekitar menganggapnya aneh. Bahkan satu-satunya keluarga membenci dirinya.

Jangan tanyakan alasan. Ia pun tak tau hal itu. Ia tak mengerti. Atau, ia tidak mengingatnya.

Maniknya hanya bisa menatap diam. Bibir yang kembali terkatup. Tak merasa sakit pada pukulan yang baru saja ia dapatkan.

Galendra Adyatama, Lelaki berusaha 25 tahun. Pengusaha muda yang terkenal ramah. Namun iblis bila bertemu adik satu-satunya.

Walau amarah sang Abang yang selalu melukainya. Ia tidak pernah pergi untuk berhenti. Memberi kasih sayang yang begitu tulus.

Seperti setiap hari memasakkan. Walau, lelaki itu tak pernah memakannya. Sekali bertanya, namun akhirnya mendapat amukan.

Ia tak akan pergi. Karena, Galen adalah jiwanya. Sosok yang membuatnya tenang walau menatap dari jauh.

Ia tak bodoh bertahan dalam hidupnya. Tak peduli seberapa benci sang Abang kepadanya. Yang pasti, ia begitu menyayangi lelaki itu. Bahkan ia tak peduli nyawanya sendiri. Walau harus menahan luka dalam diri.

Ini tentang dirinya. Pemuda yang misterius. Berjuang mendapat jiwanya. Menahan lara yang terus menghantam. Menerjang badai kebencian.

Ini kisahnya, yang akan membawa kalian pada sebuah perjuangan. Entah bahagia atau luka.

❄️❄️

"Raga tanpa Jiwa itu hampa. Bagai burung yang tak akan bisa terbang tanpa sayapnya. Ia tak mengenal lara karena jiwanya. Namun, ia terluka karena mereka. Yang seolah menatap dirinya bagai duri."
.
.
.
.

"Ia akan tetap bertahan. Meraih jiwanya, mengikat erat untuknya hidup kembali. Tak peduli lara dan luka, karena baginya jiwa itu jauh lebih berharga."
.
.
.
.
"Ini kisah tentang dirinya. Tentang sebuah perjuangan. Meraih sebuah mimpi dalam hidup. Melewati banyak luka. Pemuda yang perlahan akan tau laranya."

.
.
.

[Kathréftis]

By:Elsyaqiz_-

Publis: 25/5/22

Kathréftis || End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang