Raga hidup dalam dunia yang tak pernah benar-benar memahami dirinya. Ia tak peduli dengan bisikan atau tatapan penuh tuduhan. Yang ia tahu, hanya satu hal yang membuatnya bertahan-Abangnya.
"Hidup Raga bukan untuk mereka, Bang. Raga cuma punya Abang...
Makasih semuanya. Makasih buat yang udah nunggu Raga yang lama banget upnya. Mana part-nya banyak sekali hehe:)
Jadi Raga sudah dinyatakan end ya.
Kalau masih ada yang bingung. Kalian boleh tanya kok.
Apa nih?
Sedikit aku ngoceh ya.
Cerita ini memang diluar logika. Transmigrasi lah yang lagi rame hehe. Nyangka ga sih kalau ini cerita begituan?
Sedikit ku perjelas.
Galen sama Rega itu jarak umurnya 5 tahun
Rega sama Raga itu 3 tahun.
Jadi Galen sama Raga itu 8 tahun.
Saga pergi umur 3 tahun.
Rega mati umur 7 tahun. Yang berati Raga 4 tahun.
Tragedi itu waktu Raga umur 5 tahun.
Ibu mereka mati karena leukimia. Tapi sama Abraham masih dihabisi juga:)
Sahira itu gila karena mengaruh Abraham juga. Dia terlalu stres anaknya ilang 2.
Kalau kalian tanya umur 3 tahun kek Raga kok bisa ngerti waktu itu. Ya karena keadaan. Dia dipaksa harus kuat. Nggak boleh nangis. Makanya sampe gede dia bilang.
"Nangis?" Dia udah kek mati rasa buat nangis.
Raga itu nggak lupa ingatan aslinya. Cuma dia dikendaliin sama Rega. Makanya dia terkadang bingung. Yang gerak itu aslinya dia sendiri apa Rega. Karen kek waktu Rega bisa lihat semua kegiatannya. Raga juga gitu.
Lebih jelas. Aslinya kisah ini tentang sebuah dendam dan luka. Pokok utama adalah Raga dan Rega.
Tapi ternyata dendam yang Rega bawa mati bukan alasan dia tenang. Dalam arti menerima kenyataannya. Ternyata itu rasa bersalah karena dulu mengabaikan Raga, dan dia lebih milih Saga. Bahkan sampe segitunya. Ya tau kan. Hehe..
Rega bilang.
"Adek tau semuanya."
Ya benar. Raga sudah tau semuanya. Kuncinya emng benar ada di Raga. Semuanya.
Jadi dia bahagia ya gess?
Makasih semuanya sayang deh kalian yang udah mau nungguin Raga. Hehe..
Yeayy.. Raga book 2 sudah ada. Bahkan sudah ending.. kalian bisa lanjut baca
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada juga cerita lainnya. Enggak kalah keren kok.
Ini tentang saudara kembar juga. Sang Raja diatas tahta luka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.