Chapter 1

1.3K 27 0
                                    

Di tengah kota yang penuh dengan hiruk pikuk orang yang berlalu lalang dengan berbagai kegiatan masing masing, ada sekelompok orang yang sedang duduk bersama di sebuah cafe dekat kantor tempat mereka bekerja, mereka adalah sekumpulan ah tidak lebih tepatnya tiga gadis cantik pekerja keras, bukan karna mereka dari keluarga kurang mampu, keluarga mereka masih tergolong kedalam keluarga serba berkecukupan, hanya saja mereka ingin mandiri mencari uang untuk kebutuhan sendiri.

Tiga gadis cantik yang sudah berteman sejak mereka masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas atau singkatnya SMA. Ya mereka gadis cantik yang banyak diincar oleh pria pria yang terpesona pada mereka, kita sebut saja namanya " Renjana Delfira Bakhtiar dan Jenia Florence dan tak lupa juga si manis Qiana Eldora" ya mereka adalah tiga gadis yang sedang menghabiskan waktu makan siangnya di cafe tersebut.

Mereka bekerja di kantor yang sama, sejak mereka berteman di sekolah menengah mereka selalu melakukan semuanya serba sama sama baik suka maupun duka dan pertemanan mereka sesekali dihiasi dengan pertengkaran kecil yang hanya berlangsung beberapa waktu saja, yah jika mereka sedang ribut beberapa jam kemudian mereka akan berbaikan itulah kenapa pertemanan mereka sangat awet, bahkan mereka sudah berteman selama 10 tahun.

"Jana, Yana, gue mau nanya, kalau misalnya nih tiba tiba kita suka sama orang yang sama menurut kalian gimana? " tanya Jenia pada Renjana dan Qiana,iya Qiana tpi orang terdekatnya memanggilnya yana, katanya biar lebih melokal aja.

"Ya mau gimana lgi, selagi gue gak tau ya jalani aja, tapi kalau gue tau kita menyukai orang yang sama ya gue mundurlah, ya kali gue rebutan cowok sama temen sendiri, iya kan Yan? " jawab Renjana.

"Yaps bener banget Jan, gue tuh tipe orang yang gak suka rebutan sesuatu sama orang lain apa lagi rebutan cowok nggak banget deh, tapi kalau rebutan makanan gue maju paling depan" ucap Qiana yang akhirnya diiringi tawa mereka bertiga.

"Lu mah kalau soal makanan paling cepat Yan"

"Ya iyalah, apa lagi kalau makanannya gratis, beh ampe muntah juga gue jabanin dah" Hahahaha tawa ketiganya.

"Oh iya emangnya kenapa lu nanya kaya gitu Jen? " tanya Qiana.

"Gak ada apa apa sih, cuma tiba tiba terlintas aja di pikiran gue pengen nanya kaya gitu"

"Atau jangan jangan lu suka sama cowok yang gue suka ya Jen?

"Idih kagak ya, gue mah udah punya cowok kali ngapain juga suka sama cowok yang lu suka"

"Oh iya Jen, ngomong ngomong kapan lu ngenalin kita sama cowok lu? Lu mah udah pacaran 3 tahun tapi sekalipun lu gak mau ngenalin kita sama cowok lu"

"Bukannya gue gak mau Jan, cuma ya cowok gue lumayan sibuk dan yah gue takut lu berdua kepincut sama cowok gue, secara cowok gue tuh cakep dan mapan spek Artis dah kata gue mah" jawab Jenia senang.

"Dih dikata kita gak mau sama milik orang, takut banget lu Jen"

"Iya sekarang lu pada bilang gak mau, kan kita gak tau nantinya gimana"

Setelah dipikir pikir apa yang Jenia bilang itu ada benarnya juga, diawal katanya gak mau eh tiba tiba pas ketemu nanti malah jadi pelakor, jadi ide Jenia buat tetap keep privat pacarnya ada bagusnya juga

"Bener juga sih, kan kita gak tau hati tiap orang itu gimana, meskipun sahabat sendiri, iya gak sih? " tanya Qiana

"Iya bener juga" jawab Renjana.

⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊

Sementara itu disalah satu rumah mewah di tengah kota ada seorang pria yang sedang berdebat dengan orangtuanya, bagaimana tidak tiap hari yang orang tuanya bahas adalah pernikahan, seolah olah orang yang belum menikah adalah suatu aib dalam keluarga, itulah kenapa keluarganya atau lebih tepatnya orang tuanya memaksanya untuk segera menikah. Tapi gimana mau menikah, calonnya aja gak ada, kan gak mungkin dia nyari cewek sembarangan buat dinikahi.

ELEGI ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang