Chapter 15

438 12 1
                                    

Sekarang kandungan renjana sudah memasuki usia lima bulan terhitung sudah dua bulan juga Alvaro selalu dirumah selain bekerja, ia hanya menemui jenia dan Narendra sebanyak dua kali dalam sebulan, karna saat ia ingin menemui jenia secara diam diam ntah kenapa tiba tiba renjana malah ngidam yang aneh aneh yang mengharuskan ia mengurungkan niatnya untuk menemui jenia dan Narendra.

Orangtua renjana dan Alvaro tentu saja sudah mengetahui berita kehamilan renjana karna satu insiden yang menyebabkan renjana mengadu pada mertuanya, alhasil Alvaro kena sembur orangtuanya sendiri.

Flashback on..

Saat ini usia kandungan renjana sudah empat bulan, saat ia sedang jalan jalan dengan Qiana ia melihat suaminya menemui jenia secara diam diam, sebenarnya ia mengizinkan Alvaro untuk bertemu dengan jenia dan anaknya hanya saja renjana sudah mengatakan dan menetapkan kapan hari dan waktu yang diperbolehkan, tapi hari ini ia melihat suaminya menemui mereka secara diam diam, ia tak banyak pikir langsung saja menghubungi suaminya.

" Mas kamu lagi dimana? "

" Aku lagi di kantor sayang ada apa? "

" Kami gak bohong kan mas, kamu gak lagi sama jenia kan? "

" Ya nggaklah, kan kamu udah bilang kalau aku hanya boleh ketemu sama dia sesuai jadwal dan waktu yang sudah kamu tentukan, aku gak mungkin melanggarnya"

" Yaudah deh mas, nanti pas pulang jangan lupa bawa kebab yang dijual di restoran Turki dekat swalayan tempat biasa kita belanja ya mas"

" Oke siap sayang" renjana mematikan sambungan dan masih memperhatikan suaminya dari jauh, ia melihat suaminya langsung mengedarkan pandangan kesana kemari melihat sekeliling mungkin suaminya sedang mencari dirinya.

Sementara Alvaro sangat was was akan pesanan mendadak renjana, apa renjana tau kalau ia sedang berada direstauran itu? Alvaro langsung mengajak jenia pergi dari sana, karna firasatnya mengatakan kalau ia sedang diawasi.

Renjana yang melihat hal itu langsung tertawa, sepertinya suaminya lumayan panik karna hal yang ia pesan secara tiba tiba.

" Jan, trus lu mau ngapain sekarang? Bukannya Alvaro udah buat perjanjian sama lo kalau dia gak bakal ketemu jenia secara diam diam? "

" Iya, dia udah buat perjanjian itu tapi sepertinya omongannya udah gak ada yang bisa di pegang sekarang"

" Trus lo mau ngapain sekarang? "

" Temani gue kerumah mertua gue, gue mau buat sedikit hiburan buat di tonton"

Qiana tau sepertinya renjana akan memberi tahu mertuanya kalau ia sedang hamil, dan mungkin dia akan menambah sedikit kebohongan di dalamnya.

" Assalamu'alaikum mah, mamah sama papah lagi dimana? "

" Oh renjana, mamah sama papah sekarang lagi dijalan mau pulang kerumah ada apa nak? "

" Renjana kangen sama mamah papah, renjana boleh main kerumah gak mah? "

" Tentu saja boleh, renjana mau datang kapan? Sama siapa? "

Gotcha mendengar mertuanya bertanya dia akan datang dengan siapa inilah saatnya berperan jadi wanita yang tersakiti saat ini.

" Hiks.. Hiks.....Maaahhh" renjana beracting seolah olah ia sedang sedih. Mertuanya yang mendengar itu otomatis langsung panik.

" Ada apa nak, kenapa kamu nangis cerita sama mamah"

" Mah sekarang aku mau otw ke rumah mamah, nanti aku cerita kalau udah sampai rumah mamah boleh? "

ELEGI ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang