Hari ini renjana menjalani harinya seperti biasa, membereskan rumah, memasak, kemudian ia akan berangkat bekerja. Lalu bagaimana dengan suaminya? Suaminya sudah pulang subuh tadi tapi ia sudah berangkat lagi karna urusan pekerjaan katanya.
Renjana akan bekerja seperti biasa setelah cuti satu minggu, sebenarnya suaminya sudah memintanya untuk resign saja tapi dia bilang dia akan bosan jika hanya berdiam diri dirumah, jadi mau tak mau suaminya tak bisa melarangnya.
Berbeda dengan renjana,disisi lain sahabatnya Qiana malah resah perkara hari ini ia akan bertemu kembali dengan renjana, loh katanya sahabat kok malah resah ketemu sahabat sendiri bukannya bahagia? Bukan tanpa alasan Qiana merasa resah, pasalnya jika ia melihat renjana ia akan mengingat kelakuan suami sahabatnya yang akhir akhir ini suka berbohong padanya.
Ia sangat menyayangi renjana layaknya menyayangi saudara sendiri, itulah kenapa ia tak ingin renjana tersakiti oleh siapapun termasuk suaminya.
Sementara di sisi lain dari bumi ini ada seorang pria yang dengan telaten sedang menidurkan anaknya, tanpa rasa bersalah tanpa rasa menyesal pria itu menatap wajah anaknya dengan bahagia, pasalnya jujur saja sudah lama ia menunggu untuk memiliki keturunan begitupun dengan orangtuanya, lalu akankah ia mempertemukan anaknya dengan orangtuanya? Lalu bagaimana nasib istrinya.
Ya dia adalah Alvaro suami dari Renjana. Apakah sekarang kantornya sudah berpindah di sebuah apartemen? Oh tentu saja tidak, kantor adalah hanya sebuah alasan klasik untuk berbohong pada wanita yang sudah ia jadikan istri itu, nyatanya sekarang ia sedang berada di apartemen seorang perempuan atau sebut saja perempuan yang pernah mengisi hatinya.
Merasa bersalah bada bayi yang terlahir karna perbuatan mereka, karna bayi nya harus lahir tanpa dirinya disisi bayi tersebut, lalu bagaimana dengan istrinya? Apakah ia merasa bersalah juga? Ntahlah ia melupakan hal itu untuk sejenak karna hatinya terlalu bahagia atas kehadiran bayi tersebut sehingga dengan mudahnya ia mengabaikan istrinya.
Terlalu larut dengan kebahagiaannya sampai lupa jika ia sudah mengabaikan istrinya dari kemarin, ia bahkan tak bertanya apakah istrinya baik baik saja atau tidak, yang ia pikirkan saat ini ialah bagaimana caranya agar ia bisa menebus kesalahannya karna tidak mendampingi bayinya saat lahir kedunia, egois? Ya katakanlah dia pria tergila saat ini.
Pulang dari kantor Yana berencana ingin bertemu dengan kekasihnya Ezio, sebelum menuju rumah kekasihnya ia menyempatkan diri u tuk berbelanja ke swalayan karna ia tau kekasihnya itu jarang sekali makan makanan rumahan, ia selalu makan makanan cepat saji atau makanan yang tidak tergolong sehat, itulah kenapa ia berencana untuk memasak makanan rumahan buat kekasihnya hari ini.
Mencari beberapa bahan bahan yang segar dan sehat, ia juga sibuk memilih milih buah, saat sedang sibuk memilih buah tiba tiba saja buah yang ada dalam genggamannya jauh, coba tebak apa yang terjadi kenapa buah itu bisa jatuh tiba tiba? Yah sudah pasti ia melihat sesuatu yang sangat mengganggu pandangan.
Didepan sana Qiana melihat sepasang suami istri dengan seorang anak? Sedang berbelanja sama sepertinya, mereka sedang memilih milih buah, hanya saja jarak mereka tidak terlalu dekat sehingga hanya dia yang melihat mereka mungkin.
Seseorang yang sangat amat ia kenal, sedang berbelanja dengan seorang perempuan dan anaknya, mereka terlihat seperti keluarga bahagia, memilih buah sambil tertawa bahagia.
Matanya memanas melihat adegan tersebut, karna demi Tuhan ia sangat membenci adegan yang ia lihat, bukan karna ia belum menikah tapi karna ia kenal betul siapa orang itu.
Tak ingin pasangan itu melihatnya ia pun bergegas meninggalkan tempat itu dan mengurungkan niatnya untuk berbelanja, ia memutuskan untuk masuk kedalam mobil, ia tidak langsung pulang melainkan ia menunggu didalam mobil, ia berencana akan mengikuti mereka bagaimanapun ia harus tau apa hubungan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI ASMARA
General FictionJika banyak manusia sangat mendambakan pernikahan tapi banyak juga yang ingin menghindari pernikahan. sama seperti Renjana gadis biasa yang hidup layaknya gadis lain menjalani harinya seperti orang orang pada umumnya semua berjalan dengan baik, hin...