Chapter 37

402 16 0
                                    

Sejatinya setiap orang yang mengalami kegagalan dalam pernikahan pasti akan mengalami yang namanya trauma dalam membina rumah tangga, tapi tidak salah untuk menjalin hubungan kembali bagi mereka yang ingin mencobanya lagi. 

Tidak semua pria itu memiliki sifat dan kelakuan yang sama jadi bagi mereka yang mengalami kegagalan tapi ragu untuk mencoba lagi alangkah baiknya jika mempertimbangkan semua dengan matang agar tidak ada kegagalan yang kedua kalinya. 

Dokter Aslan benar benar sudah matang dengan keinginannya untuk lebih dekat dengan renjana. Ia tak ingin menyia nyiakan kesempatan yang ada, maka kali ini ia harus berani mengutarakan perasaannya pada renjana. 

Sebagai lelaki dewasa alangkah baiknya jika ia meminta izin terlebih dahulu pada wali renjana, ia tak mau jika renjana menganggap dirinya hanya main main saja. 

Tidak ada alasan bagi dokter Aslan untuk main main dengan renjana, pasalnya anaknya Erhan juga sangat menyukai renjana, mungkin ia akan mewujudkan keinginan anaknya untuk menjadikan renjana sebagai ibunya, yah itupun jika renjana mau, jika renjana menolak maka ia tak akan memaksa renjana. 

Setelah pulang dari rumah sakit dokter Aslan langsung mendial salah satu nomor yang ada dalam daftar kontaknya. 

" Assalamu'alaikum "

" Wa'alaikumussalam, ada yang bisa saya bantu dok? "

" Apakah besok kamu memiliki waktu luang? Saya ingin bertemu denganmu ada hal yang ingin saya bicarakan mengenai renjana"

Aksa yang mendengar nama kakaknya disebut seketika merasa takut, ia takut jika ini berhubungan dengan penyakit kakaknya, ia takut jika sang dokter akan memberikan  kabar buruk. 

" Apakah mengenai kesehatan kakak saya dok? "

" Bagaimana kalau kita bicarakan besok saja, apa kamu luang? "

" Oh besok saya memang libur dok, jadi kita bisa bertemu untuk membahas yang dokter katakan tadi, mengenai tempatnya dimana kita akan bertemu dok? "

" Bisakah kita bertemu di restoran sebelah rumah sakit? Maaf jika saya meminta kamu untuk datang ke daerah sini tapi besok saya hanya memiliki sedikit waktu luang jadi saya tidak bisa bertemu di tempat yang jauh "

" Tidak masalah dok, besok saya akan datang sekitar jam dua siang, apa waktunya sesuai dok? "

" Ya kebetulan jam segitu saya masih istirahat, terimakasih kalau begitu sampai jumpa besok, assalamu'alaikum "

" Baik dok, Wa'alaikumussalam "

Aksa masih menebak nebak kira kira apa yang ingin dokter Aslan sampaikan, kenapa ia tak menyampaikannya melalui telepon saja? Ah apapun itu semoga kabar baik bukan kabar buruk. 

Keesokan harinya saat Aksa sedang membawa renjana untuk berjalan disekitar rumah tiba tiba ada pesan masuk. 

" Assalamu'alaikum, saya minta maaf sepertinya kita tidak bisa ketemu hari ini karna kami kedatangan beberapa pasien darurat jadi saya hanya memiliki waktu istirahat sekitar tigapuluh menit, jadi saya pikir itu tidak cukup untuk kita bicara, jika tidak keberatan bagaimana jika nanti malam saya yang datang kerumah kalian, jika keberatan kita bisa membahasnya lain kali"

" Tak apa dok, silahkan datang kerumah saya dan kakak saya kita bisa bicara dengan santai dirumah kami, saya akan mengirimkan alamatnya pada dokter"

Aksa mengakui jika ia menyukai sifat sopan santun sang dokter, ia merasa jika dokter Aslan itu sosok pria yang baik dan sedikit tidak enakan pada orang lain. 

" Mba nanti malam dokter Aslan ingin berkunjung, mba bisa masak makan malam untuk kita? "

" Dokter Aslan? Ada apa kok tiba tiba begini? "

" Tidak tau mba, tapi dokter bilang ada hal yang ingin ia sampaikan"

" Oh begitu, baiklah nanti mba akan masak tapi mba gak bisa masak makanan Turki gimana dong Sa"

" Mba dia kan bertamu jadi kita harus mengenalkan makanan khas negara kita aja, kita memang tinggal di negri orang tapi tak ada salahnya mengenalkan makanan kita pada mereka, jadi mba masak aja apa yang mba bisa masak, nanti kalau mba butuh bantuan aku siap bantu mba kok"

" Baiklah, nanti siang kamu harus menemani mba belanja "

" Dokter apa yang terjadi pada cucu saya"

" Dari pemeriksaan yang kami lakukan cucu tuan tidak sakit apa apa, pasien hanya sedikit mengalami gangguan pada pola tidurnya jadi mungkin dia sedikit kelelahan dan kurang tidur saja, mungkin tuan bisa bertanya apa hal yang membuatnya susah tidur saat malam hari"

" Oh begitu baik dok kalau begitu kami permisi"

Wajahnya pucat, kantong dibawah matanya semakin hari semakin menghitam layaknya seekor panda. Tidak tau apa yang terjadi padanya, ia juga tak pernah bercerita pada keluarganya jadi keluarganya juga tak tau apa yang terjadi. 

" Narendra kamu tau apa yang terjadi pada adikmu akhir akhir ini? "

" Tidak kakek, hanya saja seminggu yang lalu tiba tiba Kana bilang kalau dia kangen sama bibi renjana"

Tuan Grayson tentu saja kaget mendengar hal itu, sudah bertahun tahun berbagai cara ia lakukan agar Arkana kembali menjadi Arkana yang dulu, Arkana yang sangat amat menyayangi ibunya, tapi tak ada satupun cara yang membuat itu berhasil, tapi sekarang tak ada angin tak ada hujan tiba tiba ia mengatakan kalau dia merindukan renjana? 

" Kamu yakin? Kamu tidak salah dengar kan Dra"

" Tidak kakek, Kana benar mengatakan kalau dia merindukan bibi renjana"

" Kana, kenapa kamu tega sama ibu, kenapa kamu membuang ibumu sendiri, kenapa kamu lebih memilih wanita itu daripada ibu, tolong ibu kana ibu kesakitan"

" Tidak, kamu bukan ibuku kamu bukan ibuku, aku tidak memiliki ibu seperti kamu"

" Kenapa kamu tega sekali pada ibu, apa kamu tau jika kamu akan menjadi anak durhaka jika kamu melakukan ini pada ibumu, apa kamu tidak takut jika aku akan mengutukmu? "

" Tidak, aku tidak memiliki ibu seoetimu pergi jangan datang lagi padaku"

" Hahahahaha sepertinya kamu harus di hukum Arkana, aku akan berdoa pada allah agar allah memberikan kutukan padamu, aku akan mengutukmu karna sudah menjadi anak durhaka, aku akan mengutukmu... Aku akan mengutukmu... "

" TIDAAAK"

Arkana berteriak dan langsung terbangun dari tidurnya. 

" Mimpi itu lagi, apa sebenarnya maksud mimpi itu, ini sudah kesekian kalinya gue mengalami mimpi yang sama, apa gue benar benar akan dikutuk? Tidak aku tidak mau, tapi bagaimana caranya agar hal itu tidak terjadi? Haruskah aku benar benar minta maaf? Tidak, untuk apa aku minta maaf aku kan gak salah sama sekali"

Siapapun tolong tenggelamkan Arkana sekarang, sepertinya setan dan jin sangat nyaman bersemayam dalam tubuhnya, sampai sampai sifatnya sudah seperti setan dan jin saja. 

Biasanya orang yang mendapat mimpi buruk seperti itu pasti akan berubah dan langsung bertaubat tapi tidak dengan Arkana, ia hanya menganggap hal itu sebagai bunga tidur saja, bagaimana bisa Arkana tiba tiba memiliki hati yang sangat amat keras. 

Meski ia sering bermimpi tapi ia selalu menganggapnya sebagai bunga tidur saja, jika ditanya apa dia akan berubah? Ntahlah melihat kelakuannya sepertinya hal itu akan sulit terwujud. 

TBC.....

ELEGI ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang