Chapter 3

385 13 0
                                    

Dizaman sekarang ini siapa sih yang masih melakukan perjodohan, jika itu tahun 70 atau 80-an mungkin masih masuk akal tapi ini kan udah tahun 2023 emang masih ada orang yang mau dijodohin bahkan sama orang yang gak kenal, bagaimana jika salah satu diantara kedua calon memiliki sebuah hubungan atau memiliki kekasih tapi harus berakhir hanya karna sebuah perjodohan?.

Hari ini adalah hari dimana perjodohan dilakukan, hari dimana Renjana menerima kenyataan bahwa dirinya harus benar benar akan menjadi milik pria yang tak pernah ia sangka sangka.

Banyak hal yang ingin Renjana tanyakan pada pria di hadapannya tapi dari sekian banyaknya pertanyaan yang membuatnya penasaran tak ada satupun yang bisa ia tanyakan, ntahlah dia bukan wanita lemah hanya saja tiba tiba lidahnya kelu bahkan hanya untuk menanyakan hal yang membuatnya penasaran.

"Alvaro bagaimana, apa ada yang ingin kamu sampaikan atau ada yang ingin kamu tanyakan pada calon istrimu?"

Calon istri? Istri? Apakah aku bisa memperlakukan wanita dihadapanku ini sebagai seorang istri pada umumnya? Apakah aku bisa membahagiakannya seperti istri orang lainnya? Apakah aku bisa menjaga perasaannya agar tidak terluka? Ntahlah banyak hal yang membuat Varo takut saat mendengar kata istri, bukan karna apa hanya saja wanita ini bukanlah orang yang dicintainya, lalu bagaimana jika ia menyakiti wanita yang tidak bersalah, karna Varo jelas tau bahwa perjodohan ini bukan keinginan wanita itu dan dia melainkan orangtuanya sendiri yang bahkan memohon kepada orangtua wanita ini, lalu jika ia tidak bisa membahagiakan wanita ini apakah keluarganya akan membencinya atau bahkan wanita ini yang lebih membencinya.

"Tidak ada Pah" singkat Varo, tidak ingin membuat orang menunggu lama Varo hanya bisa pasrah dan memutuskan untuk memikirkan hal itu nanti saja

"Lalu bagaimana dengan mu nak apa ada yang ingin kamu tanyakan? " tanya tuan Grayson pada Renjana

"Maaf om, jika saya boleh bertanya apa mas Varo sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun saat ini? Karna jujur saja meskipun ini perjodohan saya akan menolak jika mas Varo terikat sebuah hubungan dengan orang lain, saya tidak ingin menjadi perusak hubungan orang lain, tapi jika tidak ada saya akan menerima perjodohan ini, saya harap mas Varo bisa memberikan jawaban yang sebenarnya tanpa ada yang ditutupi" satu, hanya satu pertanyaan yang bisa renjana tanyakan dari sekian banyak pertanyaan dalam benaknya.

Baik Alvaro, Ezio dan bahkan keluarganya kaget mendengar pertanyaan dari renjana, mereka sama sama kaget akan tetapi kaget yang mereka tunjukkan memiliki arti yang berbeda, orang tua Varo kaget karna calon menantunya ini ternyata sangat menghargai sebuah hubungan dan tentunya sangat menghargai perempuan dan memilih mundur jika memang Varo terikat dalam suatu hubungan, sedangkan Varo dan Zio kaget bagaimana bisa dia menanyakan itu? Apa dia sudah tau jika Varo terikat dalam suatu hubungan atau itu hanya sekedar pertanyaan untuk antisipasi kalau kalau nanti ada hal yang terjadi.

"Tidak, saya tidak terikat dalam suatu hubungan" orangtua Varo yang mendengar hal itu merasa lega mendengarnya, lain halnya dengan Ezio yang jelas tau bahwa Varo terikat dalam suatu hubungan, tapi apa apaan jawaban ini? Apa Varo sudah mengakhiri hubungannya sebelum acara ini? Kenapa dia tidak tau? Apa yang sudah dia lewatkan sampai hal ini dia tidak tau, bagaimana dia melewatkan ini padahal dia yang menemani Alvaro kemanapun setiap hari.

"Baguslah kalau begitu, apakah ini sudah cukup menjawab kekhawatiranmu nak? " tanya tuan Grayson pada Renjana.

"Jika memang ini jawaban yang jujur saya pikir sudah cukup om" jawab renjana sembari tersenyum pada tuan Grayson.

Ntah setan darimana yang merasukinya jujur saja Alvaro merasa senyuman itu senyuman yang sangat indah, senyuman yang mampu membuat hatinya tenang saat melihat senyuman wanita yang akan menjadi istrinya tersebut.

➻➻➻➻➻➻

"Var,gue butuh penjelasan lo" tanya Zio to the point setelah mereka pulang dari rumah keluarga Renjana.

"Penjelasan apa? "

"Gak usah sok bego deh, lo bilang lo gak ada ikatan sama siapapun saat ini, trus gimana sama pacarlu?

" oh itu, sebenarnya gue udah gak ada hubungan sama dia lagi mungkin"

"Loh kok mungkin sih? "

"Ya gue ataupun dia gak ada yang bilang putus, cuma dia bilang dia lagi pengen menikmati waktu buat ngelanjutin karirnya, trus ya dia ninggalin gue gitu aja tanpa ngomong apa apa"

"Kapan? "

"Apanya yang kapan? "

"Kapan itu terjadi, dan kapan dia kembali"

"Kejadiannya sekitar 3 bulan lalu, dan untuk kapan dia kembali gue gak tau kapan dia bakalan balik"

"Trus kalau suatu saat nanti dia balik gimana? Gimana dengan perasaan lo ke dia, gimana dengan Renjana? "

"Gue gak tau Zi, jujur gue masih cinta banget sama dia, sedangkan Renjana lu tau kan gue gak cinta sama dia"

Zio benar benar tak bisa berkata kata lagi mendengar jawaban dari orang di depannya ini.

"Yah ini hidup lo gue sebagai teman cuma bisa nasehatin agar lo gak salah pilih nanti, gue harap lu bijak dalam memilih Varo, lo bukan bocah SMA yang lagi di mabuk cinta monyet Var" jelas Zio lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Alvaro termenung mendengar perkataan Zio barusan, dia tidak ingin menyakiti Renjana karna menurutnya dia adalah wanita baik, tapi di sisi lain dia masih mencintai mantan kekasihnya itu.

➻➻➻➻➻➻➻

ELEGI ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang