Chapter 17

368 16 2
                                    

Yang namanya manusia sangat sulit untuk di percayai, bagaimana tidak ganti ini dia bilang begini besok dia udah lupa, yah sejatinya manusia itu makhluk yang plin plan.

Dua minggu sudah renjana di rumah sakit, ia memutuskan untuk pulang ke rumah agar ia bisa leluasa mengurus Arkana, meskipun ia seorang pemula menjadi orangtua tapi ia berusaha belajar agar bisa merawat anaknya dengan baik dan benar.

Suaminya hari ini tidak dirumah, hari ini adalah jadwal Alvaro menemui jenia dan anaknya, berhubung jenia juga sudah memasuki fase ngidam jadi Alvaro memohon pada renjana agar mengizinkannya bertemu jenia.

Saat sedang asik memandikan Arkana, tiba tiba saja suara bel berbunyi, renjana bertanya tanya siapa yang bertamu hari ini, pasalnya mereka sangat jarang menerima tamu, keluarganya saja jika ingin berkunjung pasti akan memberi kabar terlebih dahulu, apa lagi suaminya mana mungkin ia membunyikan bel kerumahnya sendiri, apa kurir? Tapi renjana bukan tipe orang yang suka belanja online.

Setelah meletakkan Arkana ke dalam box bayi ia langsung menuju pintu depan, is ingin tau siapa tamu yang datang kerumahnya saat ini. Saat membuka pintu berapa kagetnya renjana melihat se sosok pria kira kira tingginya 185 cm pria itu memiliki porsi wajah yang sangat tenang dan dingin tapi itu tidak mengurangi ketampanannya. Pria itu berbalik ke arahnya dan langsung memeluknya, sepertinya pria itu sangat merindukannya, renjana juga memeluk pria itu dengan sangat erat ia juga sangat merindukan pria itu.

Pria itu adalah salah satu orang yang sangat renjana cintai, bahkan ia lebih mencintai pria ini daripada suaminya. Jika dibandingkan dengan suaminya tentu saja pria ini jauh lebih sempurna dari suaminya.

" Mba apa kabar? "

" Seperti yang kamu lihat, mba baik baik aja"

" Kamu sendiri gimana? "

" Sama, kalau gak baik baik aja aku gak mungkin ada disini mba"

" Mba kangen banget sama kamu tau"

" Aku juga kangen sama mba makanya aku pulang" senyum pria ini

" Udah ketemu Ayah sama Bunda? "

" Udah dong, aku udah di Indonesia sejak dua hari lalu mba"

" Loh kok nggak ngabarin? Ayah sama Bunda juga nggak ada ngasih kabar"

" Kan sengaja, aku mau ngasih kejutan sama mba hehehe"

" Yaudah ayo masuk"

Yaps pria itu adalah adik renjana yang beberapa tahun ini tinggal di Jerman. Satu satunya adik renjana, ia memutuskan tinggal di Jerman karna sebelumnya ia menempuh pendidikan disana, tapi setelah lulus ia malah betah disana dan akhirnya memutuskan untuk tinggal di Jerman sampai waktu yang ditentukan.

Aksa Bakhtiar, pria yang memiliki proporsi tubuh hampir sempurna, pria jangkung dengan tinggi 185 cm, wajah tampan, penyayang dan rajin juga,pasti banyak wanita diluaran sana yang tergila gila padanya. Setelah acara pernikahan renjana 5 tahun lalu baru sekarang Aksa memutuskan untuk pulang, karna ia ingin melihat keponakannya.

Aksa sangat menyayangi renjana begitupun sebaliknya, bagi Aksa renjana adalah salah satu wanita yang harus ia bahagiakan, meskipun renjana sudah menikah ia akan tetap memantau kakaknya tersebut.

Aksa melihat renjana dengan tatapan dalam dan ia melihat ke arah keponakannya, ia tersenyum melihat berapa miripnya wajah keponakannya dengan kakaknya.

" Mba namanya siapa? "

" Arkana Abrisam"

" Namanya bagus banget"

" Kamu mau gendong? " tanya renjana

" Aduh gimana ya mba, umurnya kan masih dua mingguan, badannya masih lembek gak sih aku takut mba" ucap Aksa

ELEGI ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang