Chapter 6

360 8 0
                                    

Renjana dan suaminya memutuskan untuk bermalam dirumah keluarganya karna bundanya tidak mengizinkan mereka untuk pulang malam itu, bukannya apa hanya saja bunda bilang takut terjadi hal yang tidak diinginkan jika memaksakan perjalanan di malam hari.

Seperti yang dikatakan Yana sebelumnya bahwa ada yang aneh dari renjana, yah tubuhnya kini lebih berisi dari sebelumnya, itu juga yang bundanya lihat kali ini, melihat itu bundanya senyum penuh arti, dalam hati bundanya bertanya tanya apakah putrinya sedang hamil? biasanya perubahan tubuh seperti ini hanya terjadi pada orang yang baru menikah, karna penasaran bunda pun memutuskan untuk bertanya pada putrinya.

" Sayang, bunda mau nanya boleh? "

" Boleh lah bun, bunda mau nanya apa? "

" Mmmm, kamu lagi ngisi ya? "

" Belum bun, do'akan biar cepat isi ya bun biar bunda punya cucu"

" Maaf ya sayang, bunda gak bermaksud bunda cuma penasaran karna bunda lihat lihat badan kamu l3bih berisi dari sebelumnya, bunda kira kamu udah ngisi makanya bunda nanya, bunda gak masalah kok kalau pun belum isi, jangan dimasukin ke hati ya sayang"

" Iya bunda, Jana paham kok, do'akan jana ya bun supaya allah kasih jana kepercayaan buat jadi orangtua"

" Pasti bunda do'akan buat kebahagiaan keluarga kamu nak"

" Tapi kok tiba tiba badan kamu lebih berisi gini? Bukannya bunda gak suka, cuma dulu waktu gadis kamu kan udah coba beberapa usaha buat naikin berat badan gak ada yang manjur, lah ini baru 3 bulan nikah udah kesampaian aja"

" Jana juga gak tau bun"

" Itu berarti nak Varo berhasil bahagiain kamu sampai sampai dia bisa naikin berat badan kamu padahal baru 3 bulan"

" Hahaha iya kali bun"

Renjana menghabiskan waktu mengobrol berdua seputar perempuan dan bunda memberikan sedikit tips and trick agar keluarga awet, begitu pun dengan ayah dan suaminya, biasa pembahasan mereka juga gak jauh berbeda.

Drrrrtt. Drrrrttt...

" Halo, kenapa Zio"

" Var, gue punya kabar buruk"

" Kabar buruk apaan? "

" Sekarang lo ada dimana? "

" Gue dirumah orangtuanya Renjana, kenapa emang? "

" Kapan balik? "

" Seminggu lagi mungkin, soalnya bunda sama ayah bilang masih kangen sama renjana, emangnya kenapa? "

" Gak bisa pulang besok? Ada masalah besar soalnya, dan gue gak bisa cerita disini, gue pengen cerita sama lo langsung"

" Yaudah deh, besok gue coba bicarakan sama mereka "

" Oke, besok siang gue tunggu di kantor ya"

" Oke" Ezio mematikan sambungan tersebut.

Waktu sudah menunjukkan tengah malam, ayah dan bunda sudah terlelap pastinya begitupun dengan istrinya, ia ingin membangunkan istrinya untuk mendiskusikan jadwal mereka pulang kerumah, bukan tak mau berlama lama dirumah mertuanya hanya saja sesuai dengan apa yang Ezio katakan tadi, ada masalah besar yah walaupun dia belum tau masalah apa yang sahabatnya itu maksud, tapi itu membuatnya lumayan kepikiran. Walau sedikit tidak tega ia tetap mencoba membangunkan istrinya untuk membahas hal itu.

" Sayang, jana sayang bisa bangun sebentar? "

" hoaamm kenapa mas? "

" Sayang maaf membangunkanmu tapi bisa kita bicara sebentar? "

ELEGI ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang